15• Trust

1.1K 145 10
                                    

Belum sempat mina mengetuk namun pintu sudah lebih dulu terbuka, disana nampak jimin yang tengah berdiri berkacak pinggang menatap mina seakan meminta penjelasan. Sedangkan yang ditatap terus berjalan masuk tanpa permisi dan tak menghiraukan raut muka jimin yang terlihat khawatir.

"Jelaskan semuanya" ucap jimin setelah ia menutup pintu

Mina menghempaskan tubuh kecilnya kesofa lalu menyandarkan kepalanya, nampaknya ia mulai lelah menjalani kehidupan seperti ini. Penyakit sialan yang datang tanpa permisi lalu merenggut seluruh hidup dan masa depan mina, ia mulai lelah karena terus membohongi taehyung, setiap jadwal kontrol yang ia datangi harus mencari seribu alasan, apalagi ditambah ketidaksadaran dirinya tiga hari terakhir menambah rasa bersalah mina terhadap suaminya itu.

"Apa yang harus aku jelaskan? Aku sudah memberitahumu lewat telephone kan" jawab mina malas

"Aku ingin mendengarnya langsung darimu, oh ya Tuhan jika kau tau keadaan taehyung saat itu kau pasti ak.."

"Astaga!" Mina memekik saat ingat bahwa sampai hari ini ia belum menghubungi taehyung

"Hei ada apa?" Tanya jimin khawatir

"Aku lupa tak menghubungi taehyung jim, oh astaga betapa bodohnya aku!"

"Ya kau memang bodoh!"

Mina hanya melototi jimin namun tak berniat membalas perkataannya, yang sekarang harus ia lakukan adalah menghubungi suaminya. Mina meraih ponsel lalu mulai menghubungi taehyung, satu kali, dua kali, tiga kali hingga lima kali panggilannya tak terjawab, ia kembali menghubungi taehyung, tepat saat panggilan ke enam terdengar suara taehyung yang sangat mina rindukan.

"Hallo"

"Tae.. "

"Oh ya Tuhan sayang, akhirnya aku mendengar suaramu. Kemana saja kau 3 hari ini, kenapa tidak bisa dihubungi dan astaga aku sangat merindukanmu"

Mina terkekeh, mendengar taehyung merindukan dirinya adalah hal yang sangat membahagiakan. "Maaf, maafkan aku selama 3 hari ini, aku ada dirumah jimin dan tidak enak badan waktu itu. Jadi tak menghiraukan ponselku sama sekali. Sungguh kau merindukanku?"

Secepatnya mina menutup mulutnya yang lancang menanyakan hal itu, apa-apaan itu tadi?

"Kau tidak percaya bahwa aku merindukanmu?"

"A.. aku percaya. Ya aku percaya tae" jawab mina yang tiba-tiba gugup

"Lalu apa kau merindukanku?"

Sejenak mina mematung ditempatnya, merindukan taehyung? Ya sangat! Namun mina tak yakin dengan yang ia rasakan saat ini. "Tentu!" Jawab mina

"Tentu apa?"

"A.. aku merindukanmu tae"

Akhirnya kata itu lolos meluncur dari bibir mina yang licin, setelah beberapa saat berperang didalam batinnya mina akhirnya mengatakan bahwa ia juga merindukan taehyung, suaminya. Masa bodoh taehyung menganggapnya lelucon, yang penting mina sudah mengutarakan kerinduan yang sudah ia tahan selama ini.

"Jika kau merindukanku, buka pintunya"

Mina mengerjapkan matanya beberapa saat, belum sempat mina mencerna kalimat taehyung suara pintu terdengar diketuk beberapa kali. Mina terkesiap lalu melangkah kearah pintu tanpa mematikan sambungan diponselnya, mina terkejut setengah mati saat melihat siapa yang ada dibalik pintu. Taehyung, suaminya!

Mina menjauhkan ponsel dari telinganya lalu menggeser icon merah tanpa melihat, karena matanya masih fokus kepada manik taehyung yang seolah menyihir mina sehingga ia tidak mampu berpaling.

TIME - (Taemina) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang