34• Stratagem

976 133 6
                                    

Plak

Satu tamparan lolos meluncur ke pipi kanan taehyung, seketika ia raba pipinya yang memerah sembari menunduk takut.

"Itu untuk apa yang sudah kau lakukan pada putriku!"

Plak

Lagi, satu tamparan meluncur ke pipi kiri taehyung. Taehyung tau apa penyebab ayah Park bisa semurka ini, dan ia tak akan menepis seluruh makian dan pukulan yang ia terima.

"Dan itu untuk ketololanmu!" Ucap ayah Park tegas

Ya, taehyung 100% tolol karena terlalu mudah mengambil keputusan atas kehendaknya sendiri. Sekarang ia hanya bisa berdiri tanpa bisa mengucapkan sepatah kata. Ia hanya bisa pasrah tanpa bisa membela dirinya sendiri

Ayah Park sudah melayangkan tangannya keudara berniat menampar taehyung sekali lagi, namun dengan cekatan ibu Park meraih tangan suaminya lalu menahan dengan sekuat tenaga

"Sudah ayah, semua bukan salah taehyung, bukan sala dia sepenuhnya. Sudah tenangkan diri ayah"

Ibu Park mencoba menengahi, melerai emosi yang tengah ayah Park rasakan. Melihat taehyung hanya diam dan menunduk pasrah membuat ibu Park iba, beliau tau betul semua terjadi karena bukan sepenuhnya salah taehyung.

Mengingat mina memang sudah merahasiakannya dari awal dan semua orang pun tak akan pernah menerka apa yang akan terjadi, seperti sekarang jika hanya melimpahkan kesalahan kepada taehyung itu tidak akan adil, namun menyalahkan mina juga tidak mungkin.

Ibu Park bernafas lega setelah melihat suaminya sudah mulai tenang, nafasnya masih memburu karena menahan amarah namun kepalan tangannya sudah mulai mengendur. Padahal sesaat tadi dikamar, ibu Park sudah mewanti-wanti suaminya agar tak lepas kendali.

Ayah Park menghela nafas lalu mendudukan tubuhnya disofa, matanya menatap nyalang kearah taehyung yang masih diam mematung.

"Duduk!" Titahnya

Taehyung menoleh sebentar lalu segera membawa tubuhnya untuk menduduki sofa, ia kembali menunduk untuk merangkai kalimat yang akan ia utarakan, taehyung sudah bertekad untuk mempertanggung jawabkan mina, dan membawanya pulang.

Jadi untuk perlakuan ayah Park kepadanya akan ia terima dengan lapang dada. Beginilah jika sudah menghadap ayah mertua, apalagi jika taehyung memang bersalah, ia harus siap-siap menanggung apapun balasannya.

"Katakan!"

Lagi, suara tegas ayah Park masih terdengar mendominasi ruangan. Taehyung menegakkan kepala, mengalihkan pandangan kearah ayah Park yang duduk tepat dihadapannya. Pandangan taehyung melemah saat menatap tepat di manik ayah Park yang terlihat menakutkan, kilatan emosi nampaknya masih menguasai ayah Park dan siap ia tumpahkan kapan saja.

Melihat itu taehyung hanya bisa menelan salivanya dengan susah payah, pandangannya memang melemah namun tekadnya masih berapi-api.

Ayo tae, kau harus bisa!

Taehyung menarik nafas dalam untuk menyemangati dirinya sendiri. Ia sudah memiliki tekad kuat, hanya perlu pembuktian saja. Taehyung kembali menghela nafas,

"Ayah, ibu.."

"Cepat katakan!"

Mendengar bentakan ayah Park taehyung diam seketika, astaga baru saja aku ingin mengatakan namun sudah dibentak seperti ini, batinnya

"Ayah dengarkan taehyung dulu, bagaimana bisa taehyung bicara jika ayah menginterupsi begini" sela ibu Park, ia menyentuh lengan suaminya lalu tersenyum lembut.

Sebisa mungkin tidak menunjukkan emosinya padahal didalam hatinya yang paling dalam ia sangat kecewa pada taehyung, dan juga.. mina.

Namun karena ibu Park lebih bisa memahami keadaan dan situasi diantara pasangan suami istri itu, jadi ia sudah bisa mengerti dan tak ikut meluapkan amarahnya. Cukup dengan menguatkan keduanya dan lebih memilih unyuk memperbaiki keadaan.

TIME - (Taemina) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang