2• What, Marriage ?

1.8K 151 1
                                    

Mina mendudukan tubuhnya diatas sofa tepat disamping jendela kamar, ia menatap langit malam yang dipenuhi dengan bintang, ia perhatikan bintang-bintang itu sejenak dan ia larut dalam lamunannya.

1 tahun ?
Apa yang harus aku lakukan selama 1 tahun ?
Aku sudah memiliki banyak hal,
Rumah ? Mobil ? Tabungan ?
Cita-citaku juga sudah terwujud
Lalu apa ?

Mina benar-benar larut dalam lamunannya, ia adalah gadis yang telah sukses diusia muda. Umurnya yang baru saja menginjak 24 tahun dan ia sudah memiliki semua itu, rumah, mobil, tabungan dan cita-cita yang selama ini ingin ia raih yaitu menjadi desaigner pakaian dan memiliki butik sendiri.

Bahkan mina memiliki beberapa butik dikorea dan diluar negeri seperti di paris, itali, amerika, cina dan jepang.

Ia hanya belum pernah berkencan, mina belum pernah berkencan dengan seorang pria. Ia sangat payah dalam hal berkencan, beberapa pria pernah mendekatinya namun semuanya gagal

Aku sudah tau apa yang aku lakukan !!

Mina menaikkan sudut bibirnya

...

Mina turun dari mobilnya dan berjalan mendekati pintu cafe, ia langkahkan kakinya mendekati pria yang sudah menunggunya hampir 25 menit itu.

"Bukankah kau mengatakan 4.0 PM, kenapa baru datang ?"
Pria itu menyilangkan tangannya didepan dada dan memasang bibirnya cemberut

"Aiishhh.. bukankah biasanya kau yang terlambat? aku memang sengaja agar tak menunggumu"
Mina mendudukan tubuhnya diatas kursi tepat didepan pria itu

"Aku hanya khawatir setelah kemarin kau tak mengangkat telephonku, jadi aku menyempatkan bertemu denganmu agar aku bisa segera tau keadaanmu. Kau tau kan aku pria yang sibuk?"
Pria itu menyergitkan matanya

"Oh Park Jimin.. kau memang pria yang perhatian, tidak salah kau menjadi sehabatku, aku sangat menyayangimu"
Mina berlari kecil mendekati jimin dan memeluk erat tubuhnya

"Kau tau kan aku benar-benar kawatir, mina.. ada apa ? Aku tau jika kau sudah sangat manja seperti ini pasti ada sesuatu yang akan kau ungkapkan"
Jimin melepas pelukan mina, mencoba meraih tanganya

"Biarkan aku memelukmu sebentar jim"
Mina memeluk tubuh jimin

"Hmm.. baiklah, jika kau sudah tenang kau bisa mengatakan padaku"
Jimin mengelus pelan surai mina

Mina melepaskan pelukannya dan kembali mendudukan tubuhnya, ia raih tangan jimin

"Jim, jika kau hanya mempunyai sisa waktu 1 tahun dihidupmu. Apa yang akan kau lakukan ?"
Mina menatap santai manik jimin

"Pertanyaan macam apa ini konyol sekali, jika aku hanya mempunyai waktu 1 tahun berarti aku akan bersenang-senang, liburan, menghabiskan uangku, mencari wanita jalang dan tunggu tunggu... jika waktuku hanya 1 tahun berarti aku sedang sakit parah ? Tidak! Aku tidak ingin memikirkannya"
Jimin menggelengkan kepalanya

"Bersenang-senang ya ?"
Mina melepaskan tangan jimin, ia menakup pipi dengan kedua tangannya

"Apa yang sebenarnya ingin kau katakan mina ?"
Jimin menatap manik mina dan sesekali ia sisir rambutnya dengan tangan

Mina menoleh dan menatap balik manik jimin namun ia segera memalingkan wajahnya kearah lain, beberapa kali ia menghirup udara dalam-dalam, matanya mulai memerah tatkala ia mengingat dokter yang telah mendiagnosa dirinya sakit kanker

"Kanker.. Jim, kanker telah merenggut masa depanku, kata dokter hidupku hanya tersisa 1 tahun saja"
Mina mulai meneteskan peluhnya, ia menundukkan kepalanya dan tak ingin melihat respon jimin

Mina sangat tau bahwa sahabatnya tidak akan bisa menerima fakta ini

Benar.. jimin membatu tak bergerak, ia menatap lekat wajah mina. Jimin sangat terkejut dan tak bisa berkata apa-apa lagi

Jimin sangat hafal sifat mina, ia bahkan tau jika mina sudah mengungkapkan sesuatu dan menangis pada saat bersamaan berarti itu adalah hal yang benar-benar terjadi.

"1 tahun ? Mina, apa kau tak sedang bergurau ?"
Jimin tak ingin percaya

"Benar jim, hanya 1 tahun. Aku kesini ingin memberitahumu hal itu dan untuk menghabiskan waktu 1 tahunku itu aku ingin meminta bantuanmu"
Mina mengusap peluhnya

"Apa yang bisa aku lakukan ?"

"Aku ingin menikah, carikan aku seorang pria"
Mina menatap jimin dan sesekali ia gigit bibir bawahnya

"Menikah ? Baiklah mina ayo menikah denganku"
Jawab jimin tegas

"Apa? Aku menyuruhmu mencarikan seorang pria jim, bukan dirimu yang menikah denganku"

"Lalu apa bedanya jika kau menikah denganku, aku juga seorang pria bukan. Kita sudah mengenal satu sama lain selama hampir 15 tahun lamanya, aku tau kau dan kau juga tau aku. Bukankah bagus jika kau menikah denganku"

"Aku tidak ingin menikah dengan orang yang aku kenal jim apalagi menikah dengan sahabatku sendiri, kau sudah kuanggap saudaraku jadi jangan harap"

"Lalu apa rencanamu ?"

"Aku akan menikah dengan orang yang baru aku kenal, aku akan menikah dengannya hanya selama 1 tahun, aku ingin merasakan menjadi seorang istri bahkan aku ingin mengandung. Karena aku tak ingin mereka bersedih jika kelak aku pergi. Apa kau mengerti ?"

"Jadi kau hanya menikah kontrak ?"

"Ya itu lebih tepatnya"

"Apa kau yakin dengan ini mina ?"

"Hmm tentu, aku tidak bisa membuang waktuku untuk hal-hal yang tidak berguna jim, Hanya itu keinginanku sekarang. Tidak ada salahnya bukan merasakan menjadi istri dan mempunyai anak sebelum meninggal"

"Kumohon jangan katakan hal itu mina, baiklah aku akan mencarikanmu pria. Bahkan jika nanti kau berubah pikiran dan ingin menikah denganku, aku selalu siap"

"Kau memang sahabat terbaikku Park Jimin...

(Mina menakup pipi jimin dengan tangannya dan menekannya sedikit)

...Baklah aku akan pergi, beberapa pesanan gaun belum selesai aku design jadi aku akan mengerjakannya sekarang, agar nanti aku tak akan memikirkan hal itu"

Mina beranjak dari duduknya dan melangkah pergi meninggalkan jimin




Cast :

Park Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jimin

TIME - (Taemina) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang