Cry

1.8K 237 3
                                    

Tidak membaik, tidak ada komunikasi atau bertemu mencari solusi meluruskan permasalahan terjadi.

Dua anak remaja berusia 19 tahun itu bertahan dalam ego dan gengsi menekan keras rindu saling berbicara dan tertawa.

"Kau bertengkar dengan tunanganmu ya?" tuduh Saemi tepat sasaran membuat bibir Danoh semakin turun kebawah "Cepat baikan, Aku tidak suka melihatmu cemberut terus seperti ini. Tidak seru!"

"Bertengkar? Siapa yang bertengkar? Eun Danoh dan Baek kyung? Wow, ini berita baru" saut Ahn Soochul cepat, dan menambahi kala Danoh menatapnya horor. "Wow, oke. Maafkan aku" katanya cengengesan mengangkat dua jari membentuk tanda V urung mengangkat kamera oleh sorot peringatan tegas tatapan Danoh.

"Lagipula, kenapa kau disini! Kau sudah bosan menguntit murid baru itu"

"Belum, tidak akan bosan. Para subscriberku menyukainya. Dia bilang sedang sibuk hari ini jadi aku tidak bisa mendatanginya"

Saemi dan Danoh mencibir tak habis pikir, Ahn Soochul semangat menceritakan bagaimana ia mendapatkan hobi baru lagi yaitu menguntit dan memuja Choi Aera.

"Tapi, Danoh-yah, aku tadi melihat Baek kyung didalam klub fotografi. Dia membuang hampir setengah dari karyaku ketempat sampah" celetuk Ahn Soochul mengadu kesal tunangan Danoh menghilangkan karya yang ia toreh selama 1 tahun menjabat sebagai wakil direksi klub fotografi.

"Sungguh? Tapi kenapa?" tanya Saemi,

Soochul menggeleng, "Aku juga tidak tahu"

"Kami bertengkar karena Ha roo" jawab Danoh pada akhirnya, Ahn Soochul yang lemot tampak berpikir dengan keras setelah itu. "Kemarin aku mengunjungi Galaxy museum bersama Ha roo, dan Baek kyung memergokiku" Danoh menceritakan dengan wajah kaku mengingatnya. "Masalahnya, aku berbohong padanya sedang mengerjakan tugas bersamamu hari itu"

"Ah!! Karena itu semua foto yang dibuang hanya fotomu dan Ha roo, sekarang aku mengerti" tanda tanya dikepala Ahn Soochul akhirnya mendapat jawaban.

"Dia cemburu dengan Ha roo?"

Danoh mengangguk menjawab Saemi.

"Aku tidak terkejut, itu normal. Kau sangat dekat dengan Ha roo dan dia juga tampan. Baek kyung pasti terganggu, kau sudah meminta maaf"

"Sudah, tapi--dia sangat menyebalkan. Dia juga datang bersama Choi Aera, aku tidak mempermasalahkan itu tapi kenapa dia semurka itu dengan Ha roo. Bukankah sama saja?"

"Beda, Eun Danoh sayang. Bukan aku membela Baek kyung. Tapi dari sisi Baek kyung itu jelas sangat berbeda, Aera hanya teman masa kecilnya. Sedangkan kau dan Ha roo? Baek kyung tidak akan semarah ini jika kemarin yang dilihat adalah Namju bukan Ha roo. Mungkin aku yang akan marah, berani-berani nya kau jalan dengan Namju!!"

Danoh mengerucutkan bibirnya, Memberi tahu Saemi sama sekali tidak membantu "Kau tidak tahu shin Saemi, kau tidak tahu bagaimana menyebalkan dan obsesifnya seorang Baek kyung!!"

Danoh kemudian bangkit, pembicaraan itu membuatnya tak berselera dengan roti isi keju kesukaanya.

"Hei, kau mau kemana? Bayar dulu!"

Danoh tak peduli, ia kacau lagi dan kesal. Berjalan dalam langkah menghentak seperti anak kecil tak tahu seseorang sedang tersenyum memperhatikannya.

"Apa yang sedang kau lakukan?" tegur Ha roo, Danoh yang terkejut merapat kedinding memegangi dadanya.

"Maaf, aku mengagetkankanmu ya?"

"Lupakan itu. Kita perlu bicara"

Ha roo celingukan ketika diseret oleh Danoh yang takut terciduk lagi oleh Baek kyung kedalam ruang musik yang sudah berlebel menjadi ruang Dohwa berkat dedikasi Dohwa yang tak pernah bosan datang merapikan dan merawat ruang musik dengan sepenuh hati.

"Posesif" ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang