He's Mine

2K 243 13
                                    

Baek kyung tersenyum bahagia dibalik helm yang aman melindungi kepalanya. Seingat Kyung, Danoh menolak keras persahabatannya dengan si Jackson alias motor besar yang diagungkan dan dirawat olehnya sepenuh hati, enggan menyentuh apalagi menaikinya.

Namun hari ini, gadis itu mengajukan diri lebih dulu berkenalan dengan si Jackson, entah apa yang sedang merasuki Eun Danoh.

"Sayang, kau sungguh baik-baik saja" Sedikit cemas Baek kyung menaikan kaca helm, mencoba berbicara dengan Danoh memeluknya erat dari belakang.

"Aku baik-baik saja" suara Danoh merdu beradu angin sampai ditelinga Kyung, gadis itu tak merasa takut sama sekali seperti kiranya ketika bercerita pada Saemi.

Pikir Danoh sedang kacau, saat ia melihat Aera akan segera naik keatas boncengan motor Baek kyung beberapa menit yang lalu, Danoh menjadi kesal dan marah, itu sebabnya tanpa pikir panjang ia mengambil alih helm dari tangan Aera dan meminta gadis itu untuk pulang dengan supirnya tak peduli ditatap aneh oleh Aera.

"Aku tidak mau pulang" Danoh sedikit menjulurkan kepala memberitahu.

Baek kyung mengangguk, mengambil rute lain sesuai perintah sang tunangan yang tidak ingin pulang meski hari akan segera petang.

--

"Ada masalah?"

Eun Danoh menggeleng, sibuk menjilati es krim strawberry ditangan meski terus ditatap oleh Baek kyung yang gemas akan segala pergerakan gadisnya.

"Pelan-pelan" pesan Baek kyung.

Danoh menjulurkan wajah, "belepotan ya?" dan Baek kyung mengusap pelan sedikit es yang tersisa dan mengotori sudut bibir Danoh menggunakan tangan nya.

Bagai sang Ayah yang sedang menjaga putri kecilnya, Baek kyung setia  berdiri menghadap Danoh duduk manis diatas motor besarnya, sesekali merapatkan almamater yang disematkan diatas paha Danoh karena hembusan angin berusaha menerbangkan rok pendek gadis itu, menemani hingga gadis itu selesai dengan segala urusan dan dunianya sendiri.

"Mau kemana lagi setelah ini?" tanya Baek kyung, Danoh akhirnya berhenti mengacuhkan dan menatapnya, "Tidak tahu, tapi aku masih belum ingin pulang" ucapnya mengangkat kedua bahu.

"Bertengkar dengan Ayahmu?"

"Tidak juga"

"Lalu?"

"Ingin saja, kenapa? Aku mengganggu ya?"

Baek kyung terkekeh, "kau memang selalu mengganggu, tapi aku menyukainya" katanya membuat Danoh manyun-manyun.

"Kyung....Turun"

Mengamankan almamater sekolah dari atas paha Danoh, Baek kyung mengangkat tubuh kecil Danoh yang bermanja meminta diturunkan dari atas motor, gadis itu berjalan membuang wadah es krim ketempat sampah, lalu menarik tangan Baek kyung berjalan bersama menyusuri sungai Hanggang yang Indah disinari rembulan malam dan lampu-lampu berkelip dari penjuru bangunan kota yang mengelilinginya.

"Bukankah ini pertama kalinya kita keluar setelah kau kembali dari Kanada?"

Baek kyung mengangguk menjawab pertanyaan Danoh.

"Kau benar. Harusnya kita berkencan beberapa waktu yang lalu, tapi Ayah memintaku menemaninya menjemput Aera dan Ayahnya dibandara"

Aera Lagi, Danoh senewen didalam hati.

"Jadi teman yang kau maksud itu Aera?"

Baek kyung mengangguk lagi, sebelumnya Danoh sama sekali tidak pernah sangat cemburu meski Baek kyung populer dikalangan para siswi sekolahnya. Namun Aera telah membuat perbedaan, Danoh kesal, namanya disebut Baek kyung saja ia sudah kesal.

"Posesif" ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang