Baek Kyung' Saengil

1.9K 216 27
                                    

Happy birthday to you....
Happy birthday to you...
Happy birthday to you Kyungiee...
Happy birthday to you....

Sedikit malas Baek kyung tetap meniup lilin membentuk cantik angka 20 dihadapannya, tak ingin membuat kecewa tiga orang bertepuk tangan meriah memberi selamat kala sedikit asap menguap dari api yang katanya mengabulkan harapan dimatikan.

Baek kyung lalu mendengus, bersandar pada busa kursi sambil menyilangkan kedua tangan diatas dada karena entah siapa yang memulai, ketiga anak manusia tadi mulai berdebat mengenai rasa kue, dan bentuk nya yang sedikit feminim untuk Baek kyung.

"Ya sudah lain kali biar aku saja yang urus" Jin nampak keki menatap Aera.

Aeralah yang membeli kue diperjalanan tadi.

Aera menggeleng tidak setuju. "Aku tidak bisa membayangkan itu" katanya. Dalam angan-angan Aera muncul bermacam kue berbentuk dan berhiaskan Thor, Iron man, Captain america, Hulk, Deadpool, Segala macam Hero yang dipajang rapi menghiasi kamar Baek Jin.

Bukan bahagia Baek kyung justru akan bersembunyi didalam kamarnya sepanjang hari. Hei bayangkan saja, Baek kyung adalah seorang pria berusia 20 tahun, bukan 5 tahun!

Baek Jin dan Choi Aera beradu pandangan sengit. Baek kyung tak memiliki hubungan yang baik dengan Baek Jin, semua orang tahu termasuk Aera yang lama disisinya.

Jika Danoh bersikap netral dalam memperlakukan Baek bersaudara, lain halnya dengan Choi Aera yang sepenuhnya berpihak pada Baek kyung. Hal itu membuat Baek Jin sendiri tak begitu nyaman setiap Aera berkeliaran dirumahnya.

"Aku akan ikut kursus memasak, jadi jangan khawatir, aku yang akan membuatnya sendiri tahun depan sampai tahun-tahun berikutnya" ujar Danoh final, melempar senyum pada Aera, Baek Jin dan terakhir Baek kyung yang kemudian mengulurkan tangan untuk menepuk puncak kepala Danoh sayang.

Suasana kembali mencair. Baek Jin berseru iri, ia iri Baek kyung memiliki Danoh, dan pula sebaliknya iri karena Danoh memiliki semua hati Baek Kyung.

"Selamat ulang tahun" Aera memecah moment manis Danoh dan Baek kyung, mengulurkan tas genggam yang ia bawa dari rumah lalu diletakkannya didepan Baek kyung.

"Aku mencarinya sendiri asal kau tahu, ini sangat berharga juga untukku"

Baek kyung tampak kebingungan ketika mengangkat botol kaca bersisi minuman keras khas Tiongkok itu didepan Danoh yang polos menatap terkejut.

"Kalian minum?" tentu saja itu menjadi pertanyaan yang normal ditanyakan oleh Danoh.

Aera mengangguk, "jangan begitu terkejut, Baek kyung sudah berusia 20 tahun jika kau lupa, sudah legal untuknya"

"Kalian--juga minum minuman seperti ini di Kanada?" pertanyaan yang diajukan Danoh kali ini membuat Baek kyung sedikit panik.

"Tentu saja. Baek kyung tidak memberitahumu? Danoh-yah sepertinya kau belum terlalu mengenal tunanganmu ini, dia tidak sepolos yang kau kira. Kanada negara yang bebas, kau hanya perlu memoles sedikit lebih tebal make up dan kau bisa masuk ke semua kelab malam seantero kota"

Danoh terdiam dan kesal, kesal karena ia mendengarnya dari Aera yang sekarang tersenyum penuh kemenangan didepan Danoh.

"Kanada memang negara yang bebas, tapi tidak semua orang mengartikan kebebasan itu sama sepertimu" Baek kyung menolak pendapat Aera, membuat gadis itu sedikit terusik lalu kembali menimpali.

"Lalu menurutmu bagaimana? Apa arti kebebasan itu sendiri?"

"Ada apa denganmu? Kau sakit?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan, tentu saja aku kesal. Kau membuatku seolah terdengar buruk didepan Danoh dan Baek Jin! Kita sama-sama minum, kita sama-sama merokok dan berpesta"

"Posesif" ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang