"Aku akan membawakan bukti untukmu" ucap Danoh sembari menurunkan kedua tangan Baek kyung dari pundaknya, "secepatnya"
Baek kyung hanya menatapnya, kepercayaan diri Danoh mendadak runtuh. Meski Baek kyung tidak mengatakan sepatah katapun, Danoh membaca tatapan terkejut dan tidak percaya dari sorot matanya.
Kedua tangan Danoh pelan terkepal, antara gugup, dingin, kesal, berbagai perasaan aneh bercampur aduk didalam hatinya. Baek kyung tidak melihat sebab tertutupi panjang lengan coat berwarna cream yang di pakaikan sendiri olehnya saat shock tahu Danoh bermain air laut ditengah cuaca dingin.
"Danoh-yah, aku percaya padamu, sangat percaya tapi untuk ini--"
Baek kyung terpaksa berhenti berbicara saat mendengar suara klakson yang berdenging ditelinga sebanyak dua kali tak jauh dibelakang.
"Aera tidak memiliki alasan untuk melakukan hal semacam itu" ucap Baek kyung melanjutkan, acuh dan tak peduli meski suara klakson mobil kembali berbunyi.
Dan bagi Danoh, suara klakson itu sangat berdenging ditelinganya. Danoh tak peduli seluruh tubuhnya menggigil kedinginan, tak peduli telapak tangan kananya terasa perih tertusuk kukunya sendiri dari kepalan tangan kuat tanpa disadari. Danoh tahu dan sudah mempertimbangkan tentang ini, tapi tetap saja ia patah hati mendengar Baek kyung membela Aera.
"Kau bodoh?" Eun Danoh mengangkat dagunya, bersuara pelan menatap Baek kyung yang tampan namun juga menyesakkan dipandangi olehnya.
"Dia menyukaimu..." kata Danoh lagi, lebih kuat dan tegas.
"Dia sangat membenciku sebanyak dia menyukaimu!"
Danoh merasa sangat buruk, kondisi fisiknya, mentalnya, Danoh hanya ingin ini cepat berakhir.
"Kau tahu betapa menakutkannya berhadapan dengan Aera setelah aku tahu dia berusaha mencelakaiku waktu itu? Kyung-ahh, bersama dalam waktu yang lama tak menjamin kau tahu segalanya!"
Danoh sangat-sangat marah. Hendak pergi dan enyah saja dari dunia namun Kedua bola matanya justru bergetar mendapati pertengkarannya telah disaksikan Choi Aera dan semua anak-anak lainya.
"Ahh--bukan--emm... bukan maksud kami untuk menguping, tapi.. Kami sudah menekan klakson berkali-kali, kupikir sesuatu yang buruk terjadi pada kalian jadi kami datang kemari. Maaf" terbata-bata Dohwa mencoba menjelaskan. Kedua matanya yang terkejut berkali-kali melirik Aera terdiam namun menatap tajam Danoh.
"Orang rumah sudah datang, ingin tinggal disini saja atau pulang?" tanya Namju menimpali dengan lebih santai.
"Pulang" Danoh menyauti parau "tapi aku tidak mau satu mobil denganya"
Semua orang kompak menatap Baek kyung yang hanya berdiri bagai patung meski Danoh tidak secara spesifik menyebut namanya.
Namju mengangguk, sesuai keinginan Danoh mobil mulai melaju meninggalkan Baek kyung Dan Aera dikesunyian pantai yang minim penerangan dimalam hari.
.
.
.
"Danoh-yah, apa yang kau ucapkan tadi. Itu benar?" Dohwa akhirnya bertanya.
Memecah sunyi dan ketegangan didalam mobil selepas meninggalkan area pantai. Mulutnya sudah gatal sedari tadi untuk bertanya "Choi Aera yang melakukannya?"
"Benar" Juda mengangguk setelah lama menatap Danoh yang sama sekali tak menunjukkan keinginan untuk menjawab.
"Dan kalian menutupinya? Kalian tahu betapa seriusnya masalah ini?" Namju ikut angkat suara, melirik kesal kebelakang kearah Juda yang duduk tepat disamping Danoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Posesif" ✔
General Fiction★ Extraordinary you ♥ #1 Baekkyung #1 Lee Jaewook #1 KimHyeyoon [Complete] - 26 Maret 2020 -