Masih pukul tiga dini hari ketika Baek kyung mengembalikan ponsel yang bukan miliknya itu ke tempat semula, diatas meja dibawah kap lampu berwarna kuning keemasan.
Baek kyung acuh mengabaikan berpuluh panggilan serta pesan dari Saemi dan Juda yang sepertinya sedang panik menanyakan keberadaan sang pemilik ponsel.
"Sayang..."
Sang pemilik ponsel melenguh kecil, menyamankan tubuhnya dalam dekapan Baek kyung yang kemudian hanya tersenyum sembari membelai surai lembut gadis itu.
"Belum tidur?"
Gadis itu menggeleng, terus mencari tempat nyaman dalam pelukanya agar bisa tertidur.
"Saemi dan Juda mencarimu, bagaimana aku harus menjawabnya?"
Kepala Danoh lantas menyembul keluar dengan sangat lucu, menatap lalu menggeleng kecil "jangan, biarkan saja" cicitnya sama panik dengan pesan-pesan teman-temanya.
"Baiklah, Aku tidak akan bilang kau ada disini bersamaku, ditempat ini" Baek kyung tersenyum pendek, mengerling nakal dan menggoda seperti yang Danoh lakukan didalam mobil beberapa saat yang lalu.
Tangan polos Danoh bergerak lemah untuk membungkam mulut Baek kyung. Danoh mengumpat saja didalam hati, prianya sangat tampan dan sensual berkali-kali ia melihatnya dalam jarak dan suasana saat ini.
Tatapan Baek kyung seolah mengembalikan segala ingatan beberapa menit yang lalu dan wajah Danoh kembali merona. Saat Baek kyung menanggalkan pakaiannya dan saat Baek kyung bergerak diatasnya sembari menggumamkan banyak kata Cinta kepadanya.
Danoh merasa ia memang sudah gila, bagaimana saat semua kesadaran kembali dan hal itu benar-benar menjadi sebuah ingatan yang mendebarkan. Sulit dipercaya, ia melakukannya diusia 19 tahun. Shin Saemi akan pingsan jika Danoh mengatakannya.
"Eun Danoh"
Baek kyung menangkap tangan Danoh dari mulutnya dan mencium telapak tangan itu lembut. Segeralah Danoh menyadari bahwa cincin yang dibuangnya dengan kejam hari itu sudah melingkar dijari manisnya tanpa ia tahu.
"Kapan kau memakaikannya?" tanya Danoh, memutar telapak tanganya dengan senyum mengamati cincinya yang berharga kembali ketempat semula.
"Saat kita melakukannya.. " desir Baek kyung mulai menggoda lagi.
Membelai seluruh wajah Danoh lalu kembali mengecupi seluruh wajahnya dengan manis.
"Kau sangat cantik..... dan aku mencintaimu"
Pria sangat tahu cara melemahkan wanita ketika menginginkannya. Kecupan Baek kyung menghujani wajah Danoh, dari kening, lalu kedua matanya, hidung, kedua pipi, bibir hingga sepanjang garis tulang selangkah Danoh dan berakhir membuat Danoh memukul bahunya karena Baek kyung mengigit leher Danoh yang terbuka dengan gemas.
"Masih sakit?" Baek kyung bertanya lagi, merujuk pada pusat tubuh Danoh yang telah dibukanya dengan agak sembrono.
Merubah Eun Danoh bukan lagi seorang gadis manis nan menggemaskan melainkan seorang wanita yang ia cintai dan akan ia miliki lewat cicin yang mengikat jemarinya.
Baek kyung mengakui bahwa tindakannya malam ini adalah sebuah kesalahan karena ia tak cukup kuat menahan diri. Namun ia sudah bersiap diri untuk menghadapi segala konsekuensi yang akan terjadi. Lagipula, gadis ini miliknya, sekarang dan akan Baek kyung pastikan menjaga untuk selamanya.
"Sedikit"
Danoh beringsut malu-malu, mengalihkan pandangan dari tatapan Baek kyung yang terus memandanginya dengan senyuman, mengaguminya yang menawan dan bersinar terang dalam temaram lampu dengan rambutnya yang berantakan, beberapa tanda cintanya dan bekas lipstik yang juga berantakan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Posesif" ✔
Fiksi Umum★ Extraordinary you ♥ #1 Baekkyung #1 Lee Jaewook #1 KimHyeyoon [Complete] - 26 Maret 2020 -