'Oh Namju' Birthday party.
Eun Dan-oh menatap ponsel, membaca lamat-lamat undangan ulang tahun dari Namju yang dikirim lewat sebuah pesan singkat beberapa menit yang lalu.
Langkah Dan-oh melamban, sesekali menggeleng menatap Shin Saemi disamping histeris bukan main karena itu.
"Apa yang harus kuberikan padanya?" racau Saemi.
Dan-oh tak menanggapi, justru mengasihani Cinta besar Saemi yang terlanjur menggebu pada Namju meski terbentang fakta bahwasanya hati Oh namju berlabuh pada Yeo Juda.
Cinta itu besar, besar arti, besar tanggung jawab dan besar dirasa. Namun sebesar apapun Dan-oh berpikir, Cinta Saemi sudah dalam tahap akut. Gila dan tragis. Tak gentar meski Dipukul fakta berulang-ulang kali.
"Eun Dan-oh. Jawab aku!"
Dan-oh akhirnya memaku tatap padanya, menahan nafas sesaat melihat kedua mata Saemi bersinar terang seolah undangan dari Namju khusus untuknya.
Tak ada lagi kata nasehat yang bisa dikatakan untuk menyadarkan Saemi bahwa ia cantik dan terlalu berharga untuk mengemis Cinta pada orang yang salah.
Shin Saemi yang malang.
"Tidak ada ide. Aku tidak ahli dalam hal itu" jawab Dan-oh sembari mengetuk dagu dengan jari telunjuk.
"Kau punya tunangan. Bagaimana bisa tidak ahli dalam hal itu!" Saemi menghentakkan sepatunya diatas marmer pekarangan sekolah tidak terima.
"Baek kyung bilang dia tidak terlalu menyukai sesuatu yang berwujud. Dia punya semuanya. Kurasa itu juga akan menjadi kasus yang sama pada Namju. Ayahnya seorang direktur dan ibunya seorang artis, apa yang tidak dimiliki Namju"
Saemi mengangguk paham dalam langkah kaki mereka yang berirama.
"Lalu apa yang kau berikan saat ulang tahun Kyung tahun lalu?"
Jalan Dan-oh melamban, langkah mereka tak lagi serirama. Untuk alasan tertentu wajah Dan-oh memerah. Ia mengingat apa yang ia berikan. Tapi hal itu bukan sesuatu yang tepat untuk dibagi pada Saemi yang mungkin akan semakin histeris mendengarnya.
"Aku lupa"
Ya, bungkam saja lebih baik.
"Eyyy.... Jangan bohong" Saemi menabrak bahu kecilnya dengan senyum menggoda "Ya sudah aku akan bertanya pada Baek Kyung sendiri kalau begitu"
"Terserah saja" Dan-oh sudah tidak peduli. Saemi menghambat perjalan menuju kelas yang sebenarnya tak lebih dan tak kurang hanya 7 menit saja.
Sudah menuju pukul delapan pagi. Satu persatu para siswa siswi hilir mudik berdatangan.
Dan-oh dan Saemi mengawali pagi seperti biasanya, tersenyum ramah ketika beberapa teman mencoba menyapa dan saling bergurau tentang lelucon yang mereka dapat dihari sebelumnya.
"Ngomong-ngomong Dan-oh yah, kau belum dengar kabar tentang Ha roo? Dohwa bilang kakek Ha roo meninggal kemarin. Ketua kelas pasti sudah mulai pikun, dia biasanya paling cepat dalam menguping informasi"
Tepat didepan pintu kelasnya Dan-oh berhenti. Saemi ikut terkejut karenanya.
"Tck..tck..tck... Dasar bodoh! Kau teman dekatnya, bagaimana bisa tidak tahu" dan menggeleng pelan oleh dungunya tampang Dan-oh saat ini "Oh ya, Baek kyung mencuri tempat duduknya kemarin, apa yang akan kau lakukan jika Ha roo kembali?"
Dan benar saja.
Baek kyung dan Ha roo sungguh benar-benar ada disana. Saling tatap dan terlihat serius ketika Dan-oh masuk kedalam kelas mereka yang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Posesif" ✔
Ficción General★ Extraordinary you ♥ #1 Baekkyung #1 Lee Jaewook #1 KimHyeyoon [Complete] - 26 Maret 2020 -