Prolog

94.9K 5.4K 631
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :')
---
"Hai guys! How are you?"
---
-happyreading-
---

"Kita putus!," gadis itu tertegun, seketika binar yang menghiasi mata cokelatnya menghilang dan tergantikan dengan gumpalan cairan bening yang akan tumpah.

"K-kenapa?," cicitnya tak berani menatap wajah lelaki yang kini sudah menjadi mantan kekasihnya.

Devian, lelaki yang sudah berani membentaknya itu tersenyum miring.

"Gue muak sama lo! Childiss, manja, dan sok cantik," air mata yang sedari di tahannya luruh ketika mendengar kalimat itu keluar dari mulut seseorang yang ia sayang.

"Angel kan emang cantik," balasnya polos dengan air mata yang menghiasi pipinya.

Angel, itulah nama gadis yang katanya sok cantik itu.

Devian menggeram kesal "Lo itu belum cocok pacaran! Tingkah kekanakan lo cuma bisa bikin malu pacar lo!," ujarnya menusuk.

Angel menangis tak peduli dengan tatapan Devian, toh mereka sudah putus kan?

"Kalo kamu emang udah ga sayang sama Angel, kamu bisa langsung putusin Angel tanpa perlu ngatain Angel kaya gitu!," Angel berucap lirih dan menatap sendu wajah Devian.

"Kenapa? Ga terima lo? Emang bener kan?," balas Devian menantang.

Angel menghapus kasar air matanya dan menatap tajam Devian, membuat lelaki itu meneguk ludahnya. Tatapan Angel sangat berbeda dan ia baru pertama kali melihatnya.

"Kalo bener, kenapa dulu kamu bisa suka dan pacaran sama Angel sampe 1 tahun?," tanya Angel pelan.

Devian tertegun, seperti kaset yang rusak, memori kebersamaannya dengan Angel teputar di kepalanya.

"Angel benci kamu!," ucapan itu membuatnya tersadar dan menatap punggung Angel yang sudah menjauh.

Angel berjalan kasar dan menghentakan kakinya, sesekali ia menolehkan kepalanya ke belakang untuk melihat apakah Devian masih berada di taman atau tidak.

Angel mencebik kesal, kenapa dia bisa berkata seperti itu pada mantan kekasihnya. Bagaimana pun dia pernah menjadi orang yang Angel sayang.

"Assalamualaikum," Angel mengucapkan salam dan masuk ke dalam rumahnya dengan wajah tertekuk.

"Anak Bunda kenapa mukanya gitu? Habis nangis?," Angel menatap sang Bunda dan langsung memeluknya.

"Angel di putusin," rengeknya seperti anak kecil.

Aya, Bunda Angel tersenyum kecil. Sebenarnya ia terkejut, sejak kapan putrinya ini berpacaran? Ia tidak pernah tahu.

"Mungkin belom jodohnya," ujar Aya menenangkan.

"Makanya masih kecil itu ga usah sok-sok an mau pacaran," sahut seseorang yang baru saja masuk dengan wajah lebamnya.

"Ih Abang tuh ya!," ujar Angel menjewer telinga Abangnya, tak peduli dengan pekikan dari lelaki itu. Emang enak? Rasain!!

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang