-16-

26.7K 2.6K 372
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :)
---
"Ini kamu yang menjauh atau perasaanku yang tak sampai?"
---
-happyreading-
---

Bel sudah berbunyi, membuat lapangan outdoor menjadi penuh dengan murid-murid yang mulai berlarian ke lapangan dan berbaris sesuai kelas mereka termasuk Angel. Apel pagi, itulah kegiatan rutin yang terjadi setiap pagi kecuali sedang hujan.

Angel berada di barisan paling depan dengan Gladys yang berada di sampingnya, di samping kiri Angel sendiri ada Devian yang notabenenya kelas 11 MIPA 3.

"Masing-masing ketua barisan silahkan mempersiapkan pasukannya!," Putra, ketua kelas 11 MIPA 2 segera maju dan menyiapkan pasukannya.

Angel menoleh ketika lagi-lagi tangan Devian menyentuh bahunya, Angel memanyunkan bibirnya ketika Devian dengan sengaja memukul pelan bahunya.

"Ih! Jangan pukul-pukul!," Angel memukul lengan Devian dan segera menghadap ke depan.

"Sakit, Ngel!," ringis Devian, mantannya ini masih sama, badannya saja yang kecil, tapi pukulannya bisa membuat kulit memerah.

"Persiapan duduk," Pak Hamid selaku guru kesiswaan kembali bersuara.

"Hu Ha!!!," sahut seluruh murid GHS serentak.

"Duduk!,"

"Terimakasih!!," ujar mereka bersemangat dan serentak.

Angel segera duduk ke tanah, tanpa mau membersihkan tanah yang sudah di semen itu terlebih dahulu. Toh, hari ini hari jumat dan ia sedang mengenakan celana olahraga berwarna gelap, jadi buat apa takut kotor?

Angel menatap baris kelas 11 yang berhadapan dengan barisan kelas 12, matanya menelusuri setiap barisan untuk mencari sosok yang tadi pagi sempat membuat kepalanya pening karna terkena bola basket.

"Ngeliat Devil keringetan gitu, bawaannya Angel pengen ngelapin deh," ujar Angel pada Gladys.

Gladys tertawa dan ikut menatap Devil yang sedang mengipasi wajahnya dengan Absensi kelas.

Devil yang merasa di perhatikan pun mendongak lalu menatap Angel yang sedang melambaikan tangannya. Ralat, bukan Angel! Melainkan errrr Gladys?

Angel menatap sebal Devian yang sedang menarik-narik jari tangannya hingga mengeluarkan bunyi 'tek'.

"Kamu ih!! Ntar pacar kamu marah loh," ujar Angel dengan nada bercanda.

Devian diam, ia justru mengambil tangan kanan Angel dan kembali menarik jari-jari mungil gadisnya, eh mantan gadisnya.

"Enak ga?," tanya Devian setelah melakukan aktivitasnya.

"Enak! Kamu mau aku gituin gak?," Devian segera memberikan tangannya dan dengan senang hati Angel melakukan aktivitasnya tanpa menyadari bahwa lelaki di sampingnya ini sudah memiliki kekasih.

Setelah melakukan aktivitasnya Angel tersenyum dan mendongak karena merasa sedang di tatap oleh seseorang. Matanya bertemu dengan Devil, apakah Devil yang sedari menatapnya? Hah, mana mungkin.

Angel tersenyum dan berusaha tak peduli dengan hatinya yang terasa sedikit nyeri, kemudian gadis itu memberikan 'fingerlove' kepada Devil.

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang