-27-

27.1K 2.4K 342
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :)
---
"We keep this love in Photograph"
---
-happyreading-
---

"Pagi!!," sapa Angel lalu duduk di meja makan.

Sudah seminggu sejak kejadian mati suri Elang, dan semuanya kembali nomal. Elang juga sudah terlihat lebih baik, begitupun Angel.

"Selamat Pagi," balas semua orang yang ada di meja makan itu.

"Mau lauk apa?," tanya Aya menyendokan nasi untuk Angel di piring.

Angel meletakkan jarinya di dagu seolah sedang berfikir serius.

"Angel mau makan ayam sama sambel pecel," ujar Angel menunjuk sambel pecel yang terlihat menggiurkan.

Aya mengambilkan satu paha Ayan dan meletakan sesendok sambel pecel di atas nasi Angel.

"Makasih, Bunda." Angel menerima piring dari Bundanya dan mulai memakan makanannya.

Elang melirik piring Angel kemudian ia memberikan satu sendok sayur di pinggir nasi adiknya itu.

Angel menhentikan suapannya kemudian menoleh pada Elang dengan bibir manyun.

"Gamau sayur," Angel menjauhkan piringnya.

"Lo tuh udah kurus, makan sayur itu penting," ujar Elang menyodorkan sendok ke depan mulut Angel.

Angel membekap mulutnya dengan kepala yang terus menggeleng.

"Ayah, Bunda." rengek Angel meminta pertolongan.

Aya dan Angga saling menoleh kemudian tertawa pelan.

"Makan sedikit aja, bener kata Abang." ujar Aya lembut.

Angel memberenggut kemudian membuka mulutnya dan memejamkan mata saat ia mulai mengunyah sayur yang Angel sendiri tak tahu itu sayur apa.

"Enak kan?," tanya Angga ketika Angel meminum air.

Angel masih memberengut membuat Elang terkekeh.

"Ngambek," sindir Elang.

"Kalo makan ga boleh bicara! Udah sana makan," ujar Angel sambil mengunyah.

"Lo sendiri juga ngomong," pancing Elang, ia sudah selesai makan. Begitupun Ayah dan Bundanya. Hanya Angel yang masih makan, karena gadis itu sedikit lambat datang ke meja.

Angel hanya diam tak menyahut dan memakan makannya sampai habis. Kemudian gadis itu mengambil buah anggur untuk menetralisir lidahnya.

"Alhamdulillah," ujar Angel lega dan menyenderkan tubuhnya. Angel bahkan mengelus perutnya yang terasa penuh.

"Kamu yakin sekolah?," tanya Aya pada Elang.

"Iya Bunda, Elang udah gak papa." ujar Elang meyakinkan Bundanya.

Aya mengangguk "Yaudah gih berangkat, ntar telat loh."

Angel menengakkan tubuhnya, kemudian ia berdiri dan mencium tangan kedua orang tuanya. Tak lupa meninggalkan kecupan di pipi mereka.

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang