-13-

27.6K 2.6K 542
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok!
---
"Intinya ini adalah perasaan yang terlalu sulit di jabarkan"
---
-happyreading-
---

Angel berjalan ke loker sendirian untuk mengambil baju olahraga, upacara telah selesai sejak 20 menit yang lalu. Dan jadwal di jam pertama adalah pelajaran PJOK.

Jika kalian bertanya kemana Gladys, ia ada di kantin untuk membeli minum.

Angel sendiri masih memikirkan masalah topi yang Gladys gunakan, meskipun ia berkata itu bukan topi Devil. Tapi, feeling Angel mengatakan bahwa Gladys berbohong.

"Kamu ga boleh suudzon sama temen kamu," lirih Angel pelan seolah berbicara dengan angin.

Angel tau ini salah, tapi firasatnya mengatakan bahwa telah terjadi sesuatu di antara Devil dan Gladys. Pasti mereka pernah memiliki hubungan ataupun sekarang mereka punya hubungan? Tapi apa?

Angel mengingat saat pertama kali mereka bertemu, Devil dan Gladys bertatapan seolah sedang berbicara. Lalu, Gladys terlihat sedikit aneh saat Angel membicarakan Devil. Yang ketiga, Devil memberikan Gladys minum saat mereka di hukum dan membiarkan ia pingsan tanpa berniat menolongnya.

"Eh ada Angel," tegur Aska tersenyum konyol.

"Cantik banget sih lo!," pujinya tak tau malu.

"Lagi ngelamunin apa sih?,"

Angel tersenyum tipis tersadar dari lamunannya,"Kak Aska ngapain di sini?,"

"Mau ketemu cewek gue yang ke 9,"

"Serius?!,"

"Kagak lah, nih cuma mau ngasih minum," ujarnya memberikan sebotol air mineral lalu pergi.

Angel menatap botol yang ada di genggamannya kemudian mengedik bahu, kaki kembali berjalan menuju kelas dengan seragam dan botol yang ada di tangannya.

Angel menggeleng! Ia tak boleh seperti ini! Ia harus berhasil meluluhkan hati batu Devil dengan caranya sendiri.

"Loh, Gladys udah ganti baju? Kok ga nungguin Angel dulu," ucap Angel melihat Gladys yang sudah siap dengan seragam olahraganya.

Gladys terdiam, menunggu Angel hanya membuang waktu saja. Jadi lah ia mengganti baju duluan.

"Lo ganti baju aja di toilet, gue temenin yuk!," ajaknya menarik Angel ke toilet yang ada di lantai 2.

Setelah Angel masuk ke dalam toilet, Gladys menatap wajahnya di cermin dengan tatapan tak terbaca.

"Ngel! Lo masih di dalam?,"

"Iya, bentaran masih pake celana,"

"Gue ke kelas dulu deh ya, buku jurnal kelas ketinggalan," ujarnya, memang ia yang menjadi sekertaris kelas.

"Yaudah deh," sahut Angel dari dalam.

Setelah mendengar ucapan Angel, Gladys berlalu untuk mengambil jurnal kelas yang memang tertinggal di meja guru.

Angel mengambil seragam putih abu-abunya yang tergantung dan segera memegang kenop pintu. Angel menarik pintu toilet itu dengan sekuat tenaga, namun pintu itu tak kunjung terbuka.

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang