-01-

50.2K 4.3K 177
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :)
---
"Hanya karena di berbeda, kalian menjauhinya? Kalian sungguh lebih rendah darinya"
---
-happyreading-
---

Seorang gadis memandang takjub bangunan bertingkat di hadapannya, sesekali ia mengerjapkan matanya. Bangunan bertingkat enam dengan lapangan yang cukup luas, serta parkiran yang di isi oleh mobil-mobil yang sudah pasti itu milik siswa siswi Galaxy highschool.

"Wah, sekolah Ayah gede banget!!," gumam gadis itu dengan mata berbinar.

'Itu siapa? Anak baru? Norak banget sih'

'Iyanih, kek ga pernah ngeliat sekolah gede aja sih'

'Anak pindahan kali, mungkin dapet beasiswa di sini'

Angel melirik beberapa gadis yang menertawakannya, dengan santai ia memeletkan lidahnya, membuat para gadis itu berjengkit jijik, ilfeel.

Angel melihat seorang satpam yang akan menutup gerbang di depannya, dengan cepat dia berlari menghampiri pria paruh baya itu dan menundukan sedikit badannya.

"Permisi Pak, Angel mau nanya boleh ga?," ujar Angel bertanya.

Satpam itu nampak sedikit terkejut  namun dengan cepat ia menetralkan wajahnya dan ikut terseyum ramah.

"Mau nanya apa, Dek?,"

"Ruang kepala sekolah dimana ya, Pak? Angel bingung soalnya sekolahnya gede banget," tanya Angel jujur, sekolah lamanya mungkin hanya seperempat dari sekolahnya yang sekarang.

Angel memang memilih sekolah di sekolah lain, di banding bersekolah di sekolah Ayahnya. Ia tak ingin di awasi oleh Abang dan Tantenya, itu hanya membuatnya merasa tak nyaman. Namun sekarang, ia justru memasukan dirinya ke dalam zona tersebut.

Angel meringis kecil, hanya karena Devian ia rela melakukan hal seperti ini. Padahal ia sudah cukup nyaman bersekolah di sekolah lamanya, meskipun hanya beberapa orang yang ingin berteman tulus dengannya.

Satpam tersebut tertawa kecil, merasa aneh dengan kepolosan gadis ini.

"Nanti kamu masuk saja ke dalam terus belok kiri, nanti ada lift terus kamu jalan saja lurus sampai ada perempatan belok ke kanan, nanti ada tulisan 'Ruang kepala Sekolah'. Kalo kurang jelas kamu bisa bertanya lagi sama siswa-siswi yang ada di dalam," ujar Satpam itu yang hanya di balas Anggukan oleh Angel.

"Yaudah, Angel pamit ya Pak, terimakasih," pamit Angel membungkukan badanya dan segera berlalu.

Angel memperhatikan sekitarnya, berusaha mengingat arah yang ia dapatkan dari satpam tadi. Namun, matanya tak sengaja menatap seorang gadis yang tersungkur bersama dengan sepedanya.

Angel berlari menghampiri gadis itu dan mengangkat sepeda yang menindih kaki gadis itu. Angel meringis melihat darah yang keluar dari lutut gadis itu.

"Hey, kamu nggak papa?," tanya Angel berjongkok dan membersihkan pasir yang ada di sekitaran luka gadis yang bernama..

"Gladys?," tanya Angel saat membaca name tag di baju seragamnya.

Gladys tersentak, dan mengerutkan keningnya. Siapa gadis di depannya ini? Ia merasa asing.

"G-gue baik-baik aja," jawabnya lalu meringis ketika Angel menekan pinggiran luka di lututnya.

"Kalo kamu baik-baik aja, kamu nggak bakal kesakitan kayak gitu," ujar Angel lalu berdiri dan mengulurkan tangannya "Sini Angel bantu kamu,".

Gladys tertegun, selama dia sekolah di sini belum pernah ada yang memperlakukannya seperti ini. Mungkin ada, hanya saja mereka takut untuk melakukan hal itu.

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang