-05-

35.5K 3K 137
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :)
---
"Udah jelas-jelas gak di hargain, masih aja bertahan! Aku goblok?"
---
-happyreading-
---

"KAK DEVIL!!!," Devil menggeram kesal ketika seorang gadis sedang berlari ke arahnya.

Sungguh, Devil sangat menyesal telah mengobati kaki gadis itu semalam. Seandainya waktu bisa di putar, ia akan memilih bermain game tanpa perduli dengan gadis yang ada di depannya kini.

"Selamat pagi!!," ujar Angel tersenyum manis, gadis itu mengeluarkan tupperware berwarna biru dan menyodorkannya pada Devil.

Devil menaikan satu alisnya.

"Di makan! Ini ucapan makasih karena kamu udah ngobatin kaki Angel," Angel mengambil tangan Devil dan meletakkan paksa kotak makan tersebut.

"Gak, makasih!," ketus Devil meletakkan kotak makan itu di lantai dan segera berlalu.

Kurang ajar memang, itulah Devil. Pilihan Angel untuk mengejar lelaki itu sebenarnya salah. Devil, lelaki itu paling tidak suka di dekati dengan perempuan yang tidak sedarah dengannya, tidak peduli itu anak dari teman orang tuanya, ataupun adik dari sahabatnya.

Angel menunduk dan menatap kotak bekal Bundanya yang tergeletak di lantai. Gadis itu memberenggut dan mengambilnya.

"Angel gak suka di tolak!," Angel berlari kecil di belakang Devil, berusaha agar suara hentakan sepatunya tidak terdengar.

Gadis itu membuka pelan tas Devil dan memasukkan kotak bekal itu ke dalam tas.

"Bye bye," Angel terkikik geli melihat tas Devil yang terbuka seperti minta diberi makan.

((😈💜))

"Tas lu ngapa mangap-mangap gitu dah, Vil?," tanya Elang tertawa.

"Katanya orang kaya, tas udah rongsok gitu masih aja di pake," sindir Aska.

Devil mendengus dan menoleh melihat tasnya yang memang terbuka. Cowok itu meletakkan tasnya dan segera duduk.

Saat hendak menarik resleting tasnya, cowok itu mengerutkan dahi, kotak bekal berwarna biru ini milik siapa?

Ah, milik si gadis pengacau ternyata.

"Ka, lo udah sarapan?," tanya Devil pada Aska.

"Belum nih, ngapa? Mau traktir?," tanya Aska penuh harap.

Devil menoyor kepala sahabatnya itu dan mengambil kotak bekal milik Angel.

"Nih makan," ujarnya meletakkan kotak itu di meja Aska.

Elang terdiam, itu kotak bekal milik Bundanya. Kenapa ada di Devil?

"Itu---,"

"Punya adek lo!," potong Devil.

"Kasih tau sama adek lo jangan deket-deket gue, atau dia bakal sakit hati karna sikap gue," ujar Devil pada Elang.

"Lang, lo sahabat gue. Tapi, bukan berarti gue bisa tahan adek lo deketin gue. Lo kenal gue 'kan?," tanya Devil membuat Elang menghela nafasnya.

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang