-21-

26.7K 2.4K 134
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :)
---
"Kadang rindu itu jadi masalah, apalagi yang jenisnya tiba-tiba"
---
-happyreading-
---

Angel turun dari motor dan tersenyum pada Devil.

"Makasih udah mau nganter Angel pulang," Angel menyengir dan Devil mengangguk.

"Gue balik," setelah mendapat anggukan dari Angel, Devil segera menjalankan motornya.

Angel tersenyum samar, meskipun terkesan cuek. Devil sudah mulai membuka diri dan Angel bersyukur akan hal itu.

Angel berbalik menatap gedung yang cukup besar di depannya, dengan langkah pasti ia mulai masuk ke dalam gedung tersebut.

"Permisi, Pak Angganya ada?," Angel tersenyum sopan pada resepsionis yang menatapnya aneh. Untuk apa anak SMA mencari bosnya?

Hampir sebulan tidak ke tempat ini, ada sedikit perubahan. Banyak karyawan-karyawan baru, termasuk resepsionis di depannya.

"Udah ada janji?," tanyanya sedikit ketus.

Angel tersenyum maklum, mungkin wanita berumur sekitar 25 tahun di depannya ini sedang datang bulan.

"Gak ada sih mba. Tapi saya pengen ketemu sama Pak Angga," balas Angel sedikit kaku.

"Gak bisa, kamu belum ada janji. Lagian ada urusan apa sih kamu sama Pak Angga?,"

"Saya cuma kangen,"

Wanita itu tertawa, jadi anak SMA ini naksir dengan bosnya?

"Jangan mimpi deh kamu. Pak Angga itu udah punya istri dan istrinya lebih cantik dari kamu. Lagian mana mau Pak Angga sama anak SMA bau kencur seperti kamu," sekarang Angel paham, ia di kira pelakor.

"Masa saya naksir ayah saya sendiri sih, mbak?," balas Angel pelan.

"Halah gausah sok ngaku-ngaku kamu, udah sana pergi!," walau sebenarnya ia cukup terkejut dengan penuturan gadis di depannya ini, ia masih tetap bersikap arogan.

"Tapi, Angel emang anaknya ayah!," sahut Angel sedikit nyolot.

"Eh eh ada keributan apa ini?!," salah seorang satpam melerai keributan yang terjadi di meja resepsionis tersebut.

"Ini ada anak gak jelas, ngaku-ngaku anaknya bos. Udah disuruh pergi malah nyolot," adu wanita tersebut.

"Loh, neng Angel? Aduh, tapi ini emang beneran anaknya bos, mbak," ujar satpam tersebut membuat Angel tersenyum tipis. Dikasih tau ngeyel sih mbaknya.

"Pak Angga ada di ruangannya kok neng. Naik aja ke atas," ujar satpam tersebut setelahnya.

Angel mengangguk dan segera pamit menuju lift. Matanya melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, pukul 11:35.

Setelah pintu lift terbuka, Angel segera keluar dan menyapa karyawan-karyawan yang melewatinya dengan ramah. Sesampainya di depan pintu, Angel terdiam kaku.

"Keadaan Elang bener-bener parah. Dia udah ketergantungan sama barang haram itu," Angel mengenal suara itu, itu suara Aldo. Sahabat Ayahnya.

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang