-45-

25K 2.3K 575
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :')
---
"Sakit itu ketika aku merasa dicintai padahal tidak"
---
-happyreading-
---

"ANJING LO!!!,"

Bugh!!

Devil tersungkur saat seseorang melayangkan satu pukulan yang sangat kuat di pipi sebelah kanannya.

"KELUAR LO!!," bentak orang yang memukul Devil pad Gladys.

"T-tapi?,"

"GUE BILANG KELUAR ANJING!,"

Gladys menurut meninggalkan toilet dengan jantung yang masih berdebar, kemudian sedikit mengintip melihat Devil di pukul abis-abisan oleh Elang, abang dari sahabatnya.

Di sisi lain seseorang menggeram kesal karna rencananya gagal. Kemudian ia mengetikan pesan pada seseorang.

'Gue belum sempet foto anjing! Si Angel bangsat banget! Jalannya lambat banget! Keburu sama si Elang!'

Kira-kira seperti itulah kalimat yang ia kirimkan pada rekannya. Setelah mengirimkan pesan itu, ia segera berlalu sebelum ada yang melihatnya. Namun ia terlambat, seseorang sudah lebih dulu melihatnya.

Di sisi lain, Angel terkejut saat melihat Devil di hajar abis-abisan oleh Elang. Bahkan hidung Devil sudah mengeluarkan darah.

"Abang!! Kenapa?!!," teriak Angel panik menarik Elang yang semakin membabi buta.

"KELUAR!!," bentak Elang membuat mata Angel berkaca-kaca.

"Tapi Ang--,"

"ABANG BILANG KELUAR ANGEL!!,"

"TAPI ANGEL MAU PIPIS!!! UDAH KEBELET! GA SEMPET KALO NAIK KE ATAS!!," balas Angel ikut membentak.

Elang menghela nafas kasar kemudian menarik Devil keluar dari toilet, sebelum itu ia menyuruh Devil memakai kemejanya yang sempat ia lepas.

Angel menoleh kebelakang, lalu segera masuk ke dalam bilik toilet dan mengunci pintu. Menuntaskan panggilan alamnya.

((😈💜))

"Ish kenapa bisa di tonjok sih?," desis Angel ikut meringis melihat wajah lebam Devil.

Angel memeras handuk kecil yang baru saja ia celupkan di air es kemudian menempelnya di luka lebam Devil.

Devil meringis pelan menahan perih, kemudian ia menahan lengan Angel.

"Lo gak ngeliat yang tadi kan?," tanya Devil.

"Lo?," beo Angel heran.

Devil menaikan salah satu alisnya dan menunggu Angel melanjutkan kalimatnya.

"Ih jangan pake 'lo'!! Pake 'kamu' lebih sweet," protes Angel menekan luka Devil.

"Aduh! Iya-iya pake 'kamu'," ujar Devil menjauhkan wajah dari tangan Angel.

"Kamu gak ngeliat kan?,"

"Ngeliat apa?,"

Devil diam kemudian mengenggam tangan kiri Angel "Sakit Angel, pelan-pelan." ringis Devil mengalihkan pembicaraan.

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang