-25-

27.3K 2.6K 777
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :)
---
"Just say you won't let go"
---
-happyreading-
---

"GAK!!!!," Angel terbangun dengan nafas yang terengah-engah. Bahkan dadanya terlihat naik turun.

Angel mengelap keringat yang mengalir di pelipisnya dengan pelan, kemudian ia menatap tangannya.

"Mimpi?," gumam Angel segera turun dari kasur.

Angel berjalan masuk ke kamar mandi dan membasuh wajahnya dengan air yang mengalir di westafel.

"Mimpinya nyata banget," gumam Angel menatap pantulan wajahnya dari cermin.

Tapi tunggu!

Angel menunduk menatap pakaian yang ia gunakan saat ini, persis seperti di dalam mimpinya. Bahkan matanya pun terlihat sembab.

Dejavu

Angel merasa dejavu, semuanya terlihat persis seperti di mimpinya.
Angel mundur perlahan, airmatanya kembali menetes. Rasa takut kembali menyerangnya.

"GAK!! GAK MUNGKIN!!," teriak Angel menjambak rambutnya sendiri.

Anget menyederkan tubuhnya di dinding dan langsung merosot ke lantai.

"GAK MUNGKIN! ABANG?!!!," teriak Angel histeris menatap ke arah pintunya yang tertutup.

Angel menangis histeris dan terus menjambak rambutnya sendiri, ia benar-benar ketakutan. Kemudian ia mendongak dan menatap pisau cutter yang terletak di atas westafel. Angel berdiri dan menatap pisau tersebut beberapa saat.

"Kalo abang beneran pergi, Angel harus ikut!," gumam Angel mengambil pisau cutter itu.

Di sisi lain semua orang yang berada di satu kamar tersentak kaget saat mendengar teriakan perempuan yang mereka yakini itu suara Angel. Dengan cepat mereka semua bergerak menuju kamar Angel.

"ANGEL!!," teriak Angga merebut cutter yang ada di tangan putrinya.

Tapi terlambat, Angel sudah terlanjur menyayat lengannya tepat di bagian nadi. Angga merobek bajunya dan mengikat lengan Angel agar tidak terlalu banyak darah yang keluar.

"Cepat siapkan mobil!," teriak Angga membuat Rival segera turun dan menyiapkan mobil.

Aya memeluk Ara dan menangis di pelukan iparnya itu.

"Anak gue gimana, Ra?," gumam Aya.

"Gak, Angel pasti kuat," ujar Ara menenangkan.

Angga mengangkat tubuh putrinya dan segera lari ke bawah.

"Elang ikut, Yah!," Elang yang sedaritadi diam langsung membuka suara.

"Kamu disini aja, kondisi kamu belum pulih," ujar Angga pada Elang.

"Lo jaga anak gue, sampe dia kenapa-kenapa habis lo sama gue!," ujar Angga pada Aca dan Aldo.

Aya lari menyusul suaminya yang sudah turun ke bawah, di ikuti Ara.

Elang turun ke bawah dan menatap mobil Omnya yang sudah melaju meninggalkan perkarangan rumah.

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang