-50-

32.6K 2.4K 855
                                    

Vote sebelum/sesudah baca! Gratis kok :')
---
"Ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalan panjang kita"
---
-happyreading-
---

"Woi, lu gak papa?," Devil turun dari motor dan membantu Elang yang terbaring di pinggir jalan.

"Gak papa gimana? Lu gak liat pala gue bocor begini?!," kesal Elang.

"Eh? Clara di culik anjing! Buru ke mobil!," lanjutnya saat tersadar akan sesuatu.

"Mobil lu dimana??,"

"Itu tuh!," ujar Elang menunjuk mobil yang ada di tengah jalan, beruntung jalanan ini sangat sepi.

Devil membantu Elang bangkit dan berjalan menuju mobil. Kemudian ia membantu Elang masuk ke dalam mobil, dan ia segera masuk ke bagian kemudi.

"Motor lu gimana?," tanya Elang bingung.

"Sepupu gue otw ngambil," ujarnya setelah mengetikkan sesuatu di ponselnya.

Elang mengangguk dan segera menyuruh Devil menjalan mobil menuju ke tempat Clara. Elang mengetahui keberadaan Clara melalu GPS di ponselnya. Sejujurnya, ia berharap bahwa keberadaan Clara benar-benar di tempat itu.

"Belok mana nih?," tanya Devil bingung.

"Kiri, itu tuh!!," Elang segera turun menghampiri Clara yang terduduk di tanah.

"Lu gak papa?," tanya Elang khawatir.

"Gue di lempar dari dalem mobil yang masih jalan anjir!," ujar Clara meringis memegang sikunya yang berdarah.

"Si Angel mana?," tanya Clara di bantu Elang berdiri.

"Di rumah," balas Devil.

"Goblok! Jebakan itu anjing!," maki Clara melihat ponselnya.

Mereka bertiga segera masuk ke dalam mobil, dengan Devil yang mengendarai.

"Jebakan gimana?," tanya Elang bingung.

"Mereka sengaja ngalihin perhatian kita dengan cara nyulik gue, dan sekarang Angel udah sama mereka!," ujar Clara melihatkan layar ponselnya.

"Anjing!," umpat Devil memukul stir.

"Jauh banget!!," ujar Elang panik melihat GPS Angel.

Devil menambah kecepatan mobil yang di kendarainya dan menyalip mobil-mobil di sepanjang jalan. Tak peduli dengan klakson atau umpatan dari pengendara lainnya. Yang ia utamakan saat ini hanyalah Angel.

Elang menyandarkan kepalanya yang terasa berat dan pusing, akibat pukulan kayu saat seseorang menculik Clara tadi.

"Kepala lo," ujar Clara menunjuk luka di kepala Elang.

"Di obatin dulu , ada P3K?," tanya Clara.

Elang membuka dashboard mobil dan mengambil kotak P3K di dalamnya. Setelah itu ia memberikannya pada Clara.

"Kursi lo mundurin," ujar Clara di turuti Elang.

Clara mulai mengeluarkan kain kasa, betadine, revanol dan plester. Clara menuangkan revanol ke atas kapas dan membersihkan darah yang ada di sekitar luka.

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang