"Ih anjrit kesel bat Gue!"
Akina menyisir rambut dengan tangannya dan menggembungkan pipinya kesal
Nafasnya tampak Naik turun saat dia berdiri di Halte dekat Cafe tadi.
"ngomongin apaan si sampe gue ga boleh disana?!"
Lalu Akina sadar tengah di perhatikan seorang Anak Kecil yang memakai rok selutut.
Ia melihat ke kanan dan kirinya, mencoba mencari ibu dari Anak ini.
"Adek sama siapa?"
Dan Anak kecil itu berlari meninggalkan Akina.
"Muka Gue semenakutkan itu?"
Akina berkaca menggunakan Hpnya, dan saat itu juga Raden datang.
"Kina!"
Wajah Akina yang kusut akibat kesal kini menjadi berseri seri melihat pangeran berkudanya datang.
"Raden!"
"Gue anter balik skut!"Akina langsung mengangguk dan berjalan ke arah Mobil Raden lalu duduk di sebelah kemudi
"ko baru balik?"
"abis nongki di cafe, eh sialnya Gue diusir!"Akina tertawa keras, tapi terasa hambar dan itu sukses mendapat perhatian dari Raden.
Perempuan itu tampak seperti akan menangis.
"beli bunga yok?"
Raden menepikan Mobilnya tepat di depan Toko bunga.
"habis ini Kita ke Baskin Robbins, beli Es Krim. Mau ya?"
Tawar Raden sambil tersenyum menghadap Akina yang sudah membuat kolam di matanya
Akhirnya Akina pun turun dari Mobil Raden dan memasuki Toko Bunga yang sama sekali tidak membuatnya tertarik
"itu"
Akina asal menunjuk bunga yang berada di depannya.
"Habis kehilangan seseorang ya Kak?"
Tanya pegawai di sana. Dan Akina mengangguk tapi langsung menggeleng.
"emang arti dari Bunga itu apa ya Mba?"
Raden menanyakan hal itu kepada Pegawai itu.
"Namanya bunga Krisan, artinya sebagai perpisahan untuk seseorang yang telah pergi"
Akina hanya menatap datar lalu mengangguk, dan tiba tiba saja Hpnya bergetar, menunjukan Nama Sagara di layarnya
Gimana?
Sekarang kamu dimana?
Toko
Toko apa sama siapa? Aku kesana ya?
Toko Bunga sama temen. Ga usah
Temen yang mana? Elsa ada di sini
Emang Lo pikir temen Gue cuma Elsana?! Semenyedihkan itukah Gue dimata Lo?! sampe Lo, malu ada Gue di saat temen temen Lo kumpul bareng?!
Maaf kalo bikin kamu mikir gitu tapi bukan gitu Kin--
Bodo amat!
Bip.
Akina membanting Hpnya pada etalase di depanya dengan kesal.
Raden yang melihat itu terlihat sangat terkejut dan berpura pura tidak melihatnya