Pagi hari Akina sudah berada di kelas Sagara dan Raden. Kali ini bukan mencari Raden, melainkan menunggu Sagara.
Akina ingin mewawancarai Sagara kembali, karena wawancara pada saat sebelumnya belum selesai.
Akina melirik jam yang melekat manis di pergelangan tangan kirinya. Jam sudah menunjukkan pukul 07.15 dan Sagara pun belum memasuki kelasnya juga.
"Raden, Saga dimana ya?" akhirnya Akina memasuki kelas Sagara dan bertanya kepada Raden.
"ga berangkat"
Akina hanya mengela nafasnya lalu kembali menatap Raden.
"gue boleh minta Nomer WA dia?"
"Gara ga make WA"
"yaudah minta Id Linenya"
"Gara juga ga make Line"
"nomor Hp?"
"gue ga tau"Akina menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Mana mungkin seorang Sagara tidak memiliki akun akun Sosial Media?
Bukannya Akina tidak percaya dengan Raden, tetapi saat diwawancara dulu, Sagara terlihat sedang membalas chat seseorang menggunakan Line
"Dia make Facebook? Aduh gue ga make FB lagi. Em, dia punya akun Instagram ga Den?"
"ada. Sagaramal"
"makasih ya!"Akina keluar dari klas Sagara dan pergi menuju ke kelasnya.
---
Sagara menguap saat memarkirkan Sepeda Motornya di halaman rumahnya. Sagara tidak pulang semalaman, dan pukul 07.00 am, dia baru pulang kerumahnya.
Sagara jalan menuju ke kamarnya, rumahnya selalu sepi. Karena orang tua Sagara tinggal diluar negri dan sesekali mengunjungi anak tunggalnya.
Dirumah yang sangat besar itu, Sagara hanya tinggal dengan para pembantunya, security, dan tukang kebun.
Jadi, mau pulang jam berapapun, Sagara tidak akan pernah diomeli oleh siapapun. Pembantunya tidak akan berani memarahi Sagara.
Sagara tidur di kasurnya. Belum melepas sepatu dan baju kemarin. Matanya sudah tertutup rapat.
Tok tok tok.
Sagara terbangun saat pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Sagara melihat ke arah Pintu kamarnya dan melihat jam diHpnya.
05.15 PM.
Sagara tercengang bahwa dirinya tidur sangat lama dan banyak sekali notifikasi dari Instagram. Lalu sebuah ketukan kembali disertai dengan panggilan.
"Saga? Lo didalem?"
Sagara sepertinya mengenali suara itu. Suara perempuan, apakah itu adalah suara salah satu pembantunya?
Sagara mau tidak mau bangkit dari tidurnya dan membukakan pintu kamarnya yang tidak ia kunci
"siapa?"
Sagara mematung saat membuka pintu kamarnya dan melihat siapa yang berada di depannya.
"lama banget bukanya!" ucap Akina menyelonong masuk ke kamar Sagara
Sagara yang sudah mendapat kesadarannya kembali bertanya kepada gadis yang tengah berdiri di balkon Kamar Sagara. Sagara berjalan mendekat
"kok lo bisa disini? Ngapain lo kesini?"
Akina yang semula memunggungi Sagara, kini berbalik menghadap Sagara.
