"hai Kin. Baru pulang?"
Akina memperhatikan setiap kata yang keluar dari mulut Raden dengan seksama.
"iyanih, lo udah lama Den?"
"engga, baru aja"
"udah minum?"
"udah"Akina duduk di Sofa ruang tamunya dan masih menatap Raden lekat lekat.
"muka gue ada apanya Kin?"
"ganteng"
"Hah?"
"muka lo, ada kegantengannya"Akina kembali tersadar. Sekarang rasanya Akina ingin teriak dan berlari mengelilingi rumah.
Akina tidak tahu apa yang dia rasakan saat ini termasuk jahat atau tidak. Mengapa demikian? Belum ada sejam Akina pacaran dengan Sagara,
Tapi sekarang? Dia merasa sebagai wanita paling bahagia sedunia. Bertemu dengan Sagara tidak pernah membuat Akina sebahagia ini.
"Ada keperluan apa Den?"
Tanya Akina dan Detak Jantung sebagai Backsongnya.
"oh, tadi gue tiba tiba keinget lo pas lewat BR, kan lo suka Es Krim"
Akina ternganga tidak percaya apa yang dia dengar, lalu Akina melihat Bunga di meja.
"mau kerumah pacar ya bawa bunga?"
Akina menyesali apa yang baru saja ia katakan, sekarang ia sedang bahagia,
Tapi mengapa ia malah melontarkan pertanyaan yang akan membuatnya sakit hati?
"gue gada cewe kali. Bunda nyuruh gue beli Bunga, tapi gue belinya kebanyakan"
Akina menahan tawanya.
"jadi?"
"ya dari pada gue buang mending gue--"
"iya makasih!"Akina mengambil Bunganya memeluknya lalu menyium Bunga itu.
"mending gue kasih ke elo Kan?"
"iya iya gue paham kok, makasih ya!"Akina masih saja memeluk Bunga yang tidak ia ketahui namanya itu.
"suka banget ya sama Bunganya?"
Akina tersenyum lebar dan mengangguk. Melihat itu Raden juga ikut tersenyum.
Ternyata bahagia lo sederhana ya - batin Raden.
"mau gue bawain lagi?"
"em, ngga usah Sayang"Raden yang tengah meminum teh langsung tersedak mendengar Akina berkata 'Sayang'
"Sayang?"
"iya Sayang uang lo bat beli barang ga guna gitu. Eh pelan pelan dong minumnya"Akina terlihat khawatir saat Raden terbatuk batuk.
"gue ambilin Air putih hangat ya"
"gausah, gue mau langsung pulang aja Kin"Raden berdiri dan Akina pun ikut berdiri ia masih memeluk Bunga pemberian Raden.
"gue anter kedepan"
Akina berjalan di belakang Raden dan memeluk Bunga pemberian Raden.
"Makasih ya Den, gue suka bunganya"
Akina berbicara dan menatap Bunga itu tapi Akina sadar bahwa Raden diam, lalu Akina menatap ke depan,
Ada Sagara yang menatap Raden dan Akina datar, Sagara mengambil sesuatu di saku celananya
Ternyata itu gantungan di Tas Akina, Akina tidak tau gantungan itu terjatuh.
"nih, gantungan nya tadi jatuh. Tadi lupa mau ngasih"
Sagara tersenyum dan memberikan Gantungan itu kepada Akina.
Ekspresi Akina? Tentu saja ia menatap Sagara bersalah. Akina tau arti senyuman yang di tunjukkan Sagara