Hari ini Hari Senin.
Akina sungguh tidak ingin berangkat ke sekolah, jika tidak ada Elsana yang tidur di rumahnya
Entah di usir atau tidak, Elsana benar benar menginap di rumah Akina dan berangkat ke sekolah bersama
"Sa, Gue bolos ya"
"Kaga bisa!"Ucap Elsana yang sedang merapikan Rambut Akina.
"Lo kudu cantik. Biar Saga nyesel"
"Lah emang Gue kaga cantik apa?!"Jawab Akina
"Nah gitu dong ngegas!"
Elsana terlihat sangat bahagia mendengar Akina berbicara dengan nada tinggi
"Ayo kita berangkat Tuan Putri"
Akina berjalan malas keluar dari kamarnya, Ia menuju Garasi rumahnya dan mengeluarkan Mobil nya
"Naik angkutan umum aja Kin"
"Kaga mau, sempit jam segini"Elsana mengikuti Akina yang berjalan ke kursi supir
"Lo yang mau nyetir?"
Tanya Akina sembari memberikan kunci mobilnya
"Kan Lo tau, Gue ga bisa"
"Idih boongnya"Saat Akina membuka pintu Mobilnya, Elsana kembali berbicara
"Gue udah di jemput sama Haykal, Kin"
"Oh ya udah. Ati ati yak"Akina pun masuk ke dalam Mobilnya, dan menjalankannya. Tetapi Akina kembali berhenti
"Mau ikut sampe Gerbang?"
Tawar Akina. Dan Elsana pun berjalan dan membuka pintu mobil di sebelah Akina
Sepanjang jalan menuju gerbang rumah Akina, mereka berdua diam. Akina yang berfokus menyetir dan Elsana yang mencuri pandang Akina
"Apa?"
Tanya Akina
"Apanya?"
Jawab Elsana.
"Mau ngomong apa?"
"You will be fine, right?"
"Sure! Kaga bakal terjun ke jurang kok"Akina tersenyum lebar dan berusaha meyakinkan Elsana. Ia tau Elsana mungkin berfikir bahwa Akina akan melakukan tindakan bodoh
"Yang? Kamu berangkat sama Akina?"
Akina memasang ekspresi ingin muntah saat Haykal memanggil Elsana dengan sebutan 'Yang'
"Turun sono Yang, Gue bakal baik baik aja kok"
Ucap Akina
"Beneran?"
Akina hanya mengangguk dan setelah Elsana turun, Akina menjalankan mobilnya
Ia masih bimbang bagaimana caranya Ia akan bersikap saat bertemu dengan Sagara
Jika di pikirkan lagi, Sagara pun salah. Tapi apakah memang kesalahan yang Akina perbuat memang sangatlah Salah?
"Gue bakal jelasin ke Saga"
Akina memutar setir mobilnya dan memasuki area parkir sekolah. Ia melihat teman teman Sagara baru berangkat sekolah
Demikian dengan Sagara yang baru saja memarkirkan sepeda motornya
Setelah memarkirkan Mobilnya, Akina turun dan menghampiri Sagara yang tengah bercanda dengan teman temannya
"Saga"
Panggil Akina. Dan Sagara hanya menoleh dengan ekspresi tidak peduli
"Aku mau ngomong"
"Apa?"
"Ga disini"
"Yaudah gausah ngomong sekalian"Sagara berdiri dan berjalan meninggalkan teman temannya.
Ano, Demas, dan Dandy tampak merasa kasihan kepada Akina yang tengah menyemangati dirinya sendiri
Sebelum mengikuti Sagara, Akina tersenyum kepada teman teman Sagara. Setelah itu ia berlari menyusul Sagara
"Ga, Aku mau jelasin"
"Silahkan"Sagara menghentikan jalannya dan berbalik menatap Akina
"Kamu ga adil!"
"Gue?"Tanya Sagara dan menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuknya
"Kamu mutusin Aku sepihak! Seolah cuma Aku yang salah"
Akina berbicara dengan nada tingginya, di taman belakang sekolah yang suasananya masih sepi karena pagi
"Yaudah, Gue minta maaf karena boongin Lo"
Ucap Sagara dan berbalik hendak pergi dari sana
"Apa kita emang harus putus, Ga?"
"Iya. Gue dah ada yang lain"Sagara pun pergi meninggalkan Akina yang masih berdiri di tengah tengah Taman itu
"Gue ga percaya"
Akina berbicara ketika Sagara sudah pergi. Dan lagi air matanya mengalir tanpa aba-aba
Ia cepat cepat menghapusnya ketika Raden datang
"Kin, nanti Gue bakal jelasin ke Gara--"
"Gausah Den. Percumah"Akina mengatakannya dengan Air Mata yang terus mengalir.
Raden pun mendekati Akina dan menghapus Air Matanya
"Masih ada Gue, Kin"
Akina berusaha tersenyum,
"Makasih"
Akina pun pergi meninggalkan Raden. Dan berjalan ke ruang kelasnya. Sebelum itu Ia menghapus Air Matanya dahulu
Kali ini Ia gagal menjelaskan apa yang terjadi kepada Sagara.
---
Saat Akina keluar ruangan Kelasnya, terlihatlah Sagara, Ano, Demas, Haykal, Naomi, dan Senja berjalan bersama
Akina pun berpapasan dengan Sagara, tapi lelaki itu hanyalah melihat Akina sekilas
"SAGA LO TUH KEK BOCAH!"
Teriak Akina di koridor, kini Akina menjadi pusat perhatian di koridor kelasnya
Sagara pun berhenti dan menoleh ke arah Akina lalu Ia kembali berjalan dan tertawa
"Sialan!"
Umpat Akina dengan nafas yang naik turun karena menahan amarah.
Akina berlari berlawanan arah dengan Sagara dan memasuki Mobilnya lalu mengendarainya dan pergi dari area parkir sekolah
Akina berusaha menetralkan perasaannya dan mencoba agar tidak terlalu terbawa suasana
Saat ia memberhentikan Mobilnya, terdapat Notifikasi pesan masuk ke ponselnya
Pesan itu adalah Broadcast pemberitahuan undangan dari salah satu Band di sekolah Akina yang akan tampil di Opening Cafe
Awalnya Akina mengabaikannya, namun setelah Ia baca kembali, ternyata itu adalah Opening cabang lain dari Cafe milik Sagara
"Asiap! Gue pergi!"
Akina kembali menjalankan Mobilnya dan pulang ke rumahnya
Tbc
