"Doyoung!" Doyoung menoleh saat namanya dipanggil. Dilihatnya kakaknya tersenyum lebar kepadanya bersama seorang gadis yang Doyoung yakini adalah calon kakak iparnya. Dahi Doyoung mengerut, ia pikir calon kakaknya itu terlihat dewasa dan elegan. Tapi, ini malah terlihat imut dan masih sangat muda.
"Hai kak Doyoung" Sapa Bora, ia berusaha untuk menjadi seramah mungkin. Bagaimanapun ia sebentar lagi akan menjadi istri GongMyung dan yang pastinya harus dekat juga dengan keluarga GongMyung.
Doyoung hanya mengangguk tidak membalas sapaan Bora.
"Kaku amat pak Dokter?" Ledek GongMyung
"Mulai deh" Decak Doyoung. Kakaknya itu memang hobby sekali membuatnya kesal, tidak tau apa kalau adikya itu lumayan lelah karena penerbangan yang memakan waktu sangat lama.
"Hahaha sans lah, gitu aja ngambek" Balas GongMyung
"Kakak jangan gitu, pasti kak Doy lagi capek. Jangan diledekin" Ucapan Bora barusan membuat Doyoung agak kaget. Tidak ada yang memanggilnya Doyoung dengan sebutan 'Doy' kecuali... Ah sudahlah lupakan saja masa lalu.
"Iya sayangnya akuuu" Balas GongMyung gemas
"Dahlah ayo kita langsung ke rumah" Setealh mengucapkan itu, akhirnya mereka bertiga beranjak meninggalkan bandara.
Saat dimobil, rasa Canggung melanda Doyoung. Bagaimana tidak? Ia seakan hanya obat nyamuk untuk calon pengantin yang kurang lebih dua bulan lagi akan menikah itu.
"Sayang haus" Ucap GongMyung manja dan berakhir dengan di sodorkannya minuman yang ia minum lang dari tangan sang calon istri membuat Doyoung merasa kakaknya itu benar-benar lebay.
"Kak, besok fitting baju kan?" Tanya Bora yang diangguki oleh GongMyung.
"Sore aja ya? Aku ada janji sama kak Taeil" Ucap Bora lagi.
"Janji apa?" Tanya GongMyung
"Mau temenin kak Taeil beli setelan. Kakak tau kan, dia itu suka norak kalau pilih sendiri. Jadi aku harus ikut" Balas Bora yang membuat GongMyung sedikit terkikik.
Benar juga, calon kakak ipar+sahabatnya itu memang agak sedikit norak jika dalam hal memilih pakaian. Untung saja adiknya itu memperhatikan pakaian kakaknya.
"Nanti kalau udah nikah pakaian aku kamu yang atur dong? Taeil stylistnya ku ambil heheh" Ucap GongMyung yang masih sibuk menyetir.
Kemudian mereka berdua tertawa.
Sedangkan Doyoung?
Jangan tanya, dia benar-benar merasa tak dianggap. Benar-benar bagaikan obat nyamuk bagi mereka berdua.Sesampainya di kediaman keluarga Kim, mereka sudah disuguhi berbagai makanan guna menyambut kedatangan Doyoung.
Mereka makan dengan khidmat. Tapi lagi-lagi kemanjaan kakaknya terhadap calon istrinya itu membuat Doyoung muak. Benar-benar kakaknya itu tidak tahu malu sekali bersikap manja walau di depan orang tua mereka.
"Young, makan yang banyak. Kamu pasti kangen banget masakan Korea. Disanakan k
Makannya beda" Ucap sang mama yang hanya di balas senyuman oleh Doyoung."Pasti beda banget rasanya" Sambung sang Papa.
"Iya pa" Jawab Doyoung. Rasanya ia ingin cepat-cepat menyelesaikan makannya lalu beristirahat dengan tenang di kamarnya tanpa pemandangan bucin kakaknya yang benar-benar membuatnya muak, ingin muntah saat itu juga.
Beberapa saat kemudian, Doyoung berdiri meninggalkan ruang makan.
"Loh? Biasanya kamu makan banyak" Protes mama
"Iya kok makannya sedikit sekali?" Sambung Papa
"Jetlag pa,ma. Aku mau istirahat dulu aja. Kalian lanjutin aja makannya" Dalih Doyoung. Sebenarnya ia masih ingin makan, akan tetapi sikap kakaknya yang terlalu bucin membuatnya kesal sampe rasanya ingin memakan kakaknya sendiri.
"Oh yaudah, selamat istirahat yaa nak" Ucap mama yang hanya diangguki oleh Doyoung.
Doyoung memasuki kamarnya, ia langsung merebahkan tubuhnya begitu sampai di ranjang empuknya yang sudah lama tidak ia pakai untuk tidur, untung saja sudah dibersihkan oleh mamanya sehingga tidak ada debu di kamar tercintanya ini."Hufft" Doyoung mendesah kasar sesaat setelah merebahkan tubuhnya. Ia tidak tau kenapa, tapi ia gelisah seperti sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi padanya.
Doyoung itu punya firasat kuat yang selalu benar. Dan firasatnya tidak enak ketika melihat calon istri kakaknya. Ia tidak tau kenapa isa bgitu. Padahal jika dilihat Calon kakak iparnya itu terlihat masih sangat muda dan lumayan polos. Doyoung takin jika ia lebih tua darinya, buktinya sang calon kakak ipar memanggilnya dengan sebutan 'kakak'.
"Semoga semuanya baik-baik saja" Gumam Doyoung lalu berusaha memejamkan matanya. Mencoba menghilangkan semua kemungkinan tidak terduga yang bersemayam di pikirannya.
🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
☑PENGANTIN PENGGANTI-[Doyoung+GongMyung] Completed✔
FanfictionKarena kesalahan fatal yang dilakukan Gongmyung tepat satu minggu sebelum pernikahannya dengan sang kekasih, mau tidak mau Doyoung harus menggantikan sang kakak sebagai pengantin di pesta pernikahan untuk menjaga nama baik keluarga.