Hari berganti bulan, kini pernikahan Gongmyung dan Bora tinggal satu minggu lagi.Hubungan antara Gongmyung dan Bora juga baik-baik saja. Sejak kejadian hampir dua bulan yang lalu Gongmyung memutuskan untuk tidak menghubungi Seulgi lagi.
"Malam nanti ke rumah ya, mama kangen. Sekalian makan malam" Ucap Gongmyung yang kebetulan saat ini mereka sedang di dalam mobil, Mereka dalam perjalanan menuju rumah Bora setelah tadi pagi mengecek kembali tempat yang akan mereka pakai untuk resepsi pernikahan.
"Iyaa" Jawab Bora sambil tersenyum, wajahnya agak sedikit lesu.
"Kamu kecapean ya? Kan udah aku bilang kita gausah urus segala macam persiapan pernikahan, tapi kamu ngotot. Kan jadi cape gini" Gongmyung sedikit mengomel melihat wajah kelelahan sang calon istri. Namun meski begitu, Bora tetap menggemaskan dimatanya.
"Gak kecapean kok, semalam cuman ga bisa tidur doang kak, gatau aja sampe sekarang ngerasa ga enak tanpa alasan" Jawab Bora mencoba memejamkan matanya.
"Jangan banyak fikiran sayang, bentar lagi kita nikah loh. Kamu jangan sampai sakit" Satu Tangan Gongmyung terulur mengelus surai hitam milik sang calon istri.
Tidak ada jawaban, Gongmyung melirik sedikit ternyata Bora tertidur di mobil. Gongmyung menatap sendu sang calon istri, sampai sekarang ia masih menyesal dan merasa bersalah karena telah menghianati Bora dengan ia tidur dengan wanita lain.
"Maaf" Gumam Gongmyung lalu kembali fokus menyetir.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di kediaman Bora.
Gongmyung memberi kecupan-kecupan ringan di seluruh wajah Bora guna membangunnya dari tidur.
Bora membuka matanya perlahan, lalu menatap sang calon suami dengan mata berkedip-kedip membuat Gongmyung gemas dan memberi satu kecupan lagi di bibirnya.
"Udah sampai" Gongmyung sambil tersenyum. Bora hanya mengangguk sembari mengumpulkan nyawanya.
"Aku jemput jam 7 ya" Ucap Gongmyung yang diangguki oleh Bora.
Doyoung baru saja keluar dari ruangannya, ia melihat Seulgi keluar dari ruang pemeriksaan kandungan. Doyoung kenal dengan Seulgi karena mereka dulu sempat menjadi tetangga ditambah lagi Seulgi juga sahabat dari kakaknya."Kak Seulgi" Sapa Doyoung
"Doyoung? Lo udah balik?" Tanya Seulgi. Doyoung hanya mengangguk sembari tersenyum
"Apa kabar?" Tanya Doyoung, namun Seulgi malah menundukkan wajahnya. Membuat dahi Doyoung mengerut menandakan ia bungung.
"Kak Seulgi ada masalah?" Tanya Doyoung yang malah membuat Seulgi menangis. Akhirnya dengan berat hati Doyoung membawa Seulgi ke ruangannya, siapa tahu gadis itu ada masalah dan ingin bercerita kepadanya.
Doyoung mempersilahkan Seulgi duduk. Setelah iti, apa yang ia dengar dari mulut Seulgi benar-benar membuatnya emosi, demi apapun kakaknya tega berbuat seperti itu terhadap sahabatnya, ditambah lagi minggu depan ia akan menikahi kekasihnya.
"Kak Seulgi ga bohong kan?" Tanya Doyoung memastikan. Jangan sampai Seulgi hanya prank
"Buat apa gue bohong Young, malam itu kita berdua ngelakuinnya secara sadar. Tapi setelah itu Kakak lo ninggalin gue gitu aja, bahkan dia blokir gue" Seulgi sambil menangis.
Doyoung mengacak rambutnya kasar. Ia kasihan pada Seulgi tapi Bora juga pasti akan hancur jika tahu Gongmyung menghamili Seulgi.
Makan malam antara keluarga Moon dan keluarga Kim seminggu sebelum pernikahan anak mereka dilaksanakan. Mama Kim tidak hentinya memuji kecantikan Bora malam ini, sedangkan satu hal mengganggu Gongmyung. Sedari tadi adiknya menatapnya tajam seolah mengibarkan bendera peperangan.Makan malam berjalan lancar seandainya saja kalau Seulgi tidak tiba-tiba masuk dan menghancurkan segalanya dalam satu kalimat.
"Seulgi?" Kaget Gongmyung saat melihat Seulgi masuk
"Gongmyung gue hamil" Ucap Seulgi dan seketika semuanya menjadi hening.
"Anak lo" Sambung Seulgi yang membuat Taeil langsung berdiri dari tempat duduknya dan tidak segan memberi pukulan pada sang tuan rumah yang notabenenya adalah sahabat sekaligus calon adik iparnya.
"Kurang ajar lo" Taeil tidak berhenti seandainya saja adiknya tidak menghentikannya dengan cara memeluknya dari belakang.
"Kak udah" Bora sambil menangis. Hatinya benar-benar hancur sekarang, Gongmyung telah menghianatinya.
Bora mendekat pada Gongmyung yang sudah terjatuh dengan luka lebam disekitaran wajahnya, ia meraih tangan Gongmyung lalu meminta jawaban
"Kakak beneran hamilin kak Seulgi?" Tanya Bora sesengukan
Gongmyung hanya diam, dia menangis sekarang. Katakanlah dia pria terbodoh yang menghancurkan impian masa depannya sendiri yang dengan tololnya malam itu menghianati Bora.
"Kak, jawab" Lirih Bora masih sesegukan
Gongmyung dengan berat hati mengangguk. Bora hanya tersenyum kecut, kenyataan ini sungguh membuatnya hancur.
"Kakak harus tanggung jawab"
"Ga bisa, minggu depan kita nikah. Aku gamau" Tolak Gongmyung
"Kita selesai kak. Gaada nikah minggu depan" Ucap Bora berat.
"Pernikahan tetap dilaksanakan" Perkataan ayah Gongmyung membuat semua kaget, ditambah lagi Taeil yang berapi-api merasa adiknya dirugikan.
"Apa boleh buat, undangan sudah tersebar dan jika ini dibatalkan keluarga kita akan malu" Sambung ayah Gongmyung "Tapi..."
"Dengan Doyoung" Ucapnya Final membuat semua orang terkejut.
🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
☑PENGANTIN PENGGANTI-[Doyoung+GongMyung] Completed✔
Fiksi PenggemarKarena kesalahan fatal yang dilakukan Gongmyung tepat satu minggu sebelum pernikahannya dengan sang kekasih, mau tidak mau Doyoung harus menggantikan sang kakak sebagai pengantin di pesta pernikahan untuk menjaga nama baik keluarga.