13. Aneh

1.6K 155 6
                                    


2 minggu sudah, suasana rumah semakin dingin, GongMyung yang merasa bersalah kini sudah kembali ke apartemennya bersama Seulgi. Bora tetap menyiapkan segala kebutuhan Doyoung namun masih enggan berbicara bahkan bertatapan dengan sang Suami.

Pagi ini Bora merasa sangat lemas. Ini baru pukul 5 namun ia sudah hampir 4 kali bolak-balik kamar mandi hanya untuk memuntahkan isi perutnya. Ia berpikir tidak salah makan juga tidak ada riwayat penyakit maagh. Apa ia masuk angin?

"Huekk Huekk" Suara dari kamar mandi membuat Doyoung terbangun dari tidurnya. Ia melangkah mendekati sumber suara, dilihatnya sang istri sedang memuntahkan isi perutnya di westafel.

Tanpa suara Doyoung memijat tengkuk sang istri, berharap agar setidaknya itu membantu.

"Kenapa?" Tanya Doyoung setelah sang istri membasuh mulutnya.

Bora hanya menggeleng, wajahnya begitu pucat

"Kalau sakit bilang, kamu pasti telat makan kan?" Doyoung menghela nafas

Bora tidak menjawab, namun suara isakan terdengar di telinga Doyoung. Oh ayolah? Apa dia salah bicara lagi? Kini istrinya menangis.

"Kenapa hm?" Tanya Doyoung lembut. Ia kini membalik posisi sang istri hingga menghadap kearahnya. Doyoung berharap semoga istrinya akan melunak dan berhenti mendiaminya.

Doyoung menarik dagu Bora, menatap wajah pucat itu dengan seksama. Wajah yang membuatnya gila belakangan ini.

"Maaf" Sambung Doyoung lalu memeluk sang istri.

GongMyung belakangan ini setelah insiden yang terjadi beberapa waktu yang lalu terlihat semakin kacau, namun bedanya ia sudah tidak sekasar dulu lagi pada Seulgi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GongMyung belakangan ini setelah insiden yang terjadi beberapa waktu yang lalu terlihat semakin kacau, namun bedanya ia sudah tidak sekasar dulu lagi pada Seulgi. Ia merasa kepalanya akan pecah tapi bertanggungjawab atas Seulgi dan anaknya yang masih di dalam kandungan adalah pilihan yang terbaik.

GongMyung merasa sangat bersalah. Ia mengutuk dirinya sendiri, ia pikir dengan mencium Bora di depan Doyoung, Doyoung akan melepaskan Bora kembali untuknya. Tapi semuanya diluar ekspektasi, GongMyung tidak menyangka bahwa Doyoung akan melampiaskan amarahnya pada Bora.

Pikiran GongMyung belakangan ini berkecamuk. Apakah Doyoung benar-benar jatuh cinta pada Bora? Tapi kenapa Doyoung memperlakukannya demikian?

Doyoung memang galak tapi tidak setempramen yang GongMyung lihat minggu lalu. Bahkan saat kejadian sebelum ia memutuskan untuk keluar negeri saat kekasihnya ketahuan selingkuh dan malah memilih selingkuhannya, Doyoung tetap tenang meski GongMyung tau adiknya sedang menahan amarah.

Yang GongMyung takutkan hanyalah Doyoung tidak memperlakukan Bora dengan baik, GongMyung khawatir. Hatinya masih penuh akan Bora. Tapi dia tidak punya hak lagi, posisinya tegantikan oleh adiknya sendiri membuat GongMyung nyaris gila.

 Tapi dia tidak punya hak lagi, posisinya tegantikan oleh adiknya sendiri membuat GongMyung nyaris gila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah pukul 7 namun Doyoung masih berada dirumah. Ia sedang memasakkan bubur untuk sang istri dan memutuskan untuk mememaninya. Itu artinya Doyoung tidak bekerja hari ini, Belakangan ini memang dia sangat jarang ke rumah sakit. Tapi masa bodoh dengan itu semua, jika ia dipecat dia bisa kerja di perusahaan milik ayahnya.

"Makan ya?" Bujuk Doyoung pada Bora yang sedang bersandar di kepala kasur.

Isak tangis lagi-lagi membuat Doyoung frustasi. Setelah insiden yang lalu ia rasa ia sudah bersikap sangat manis dan lembut tapi kenapa Bora terus menangis jika ia ajak bicara? Setakut itukah dia?

"Kenapa hm? Saya ga akan nyakitin kamu lagi" Doyoung beralih mengelus surai sang istri.

"Sekarang makan ya?" Bujuk Doyoung lagi dengan sehalus mungkin.

Bora menggeleng membuat Doyoung hampir kehilangan kesabaran membujuk.

"Kamu mau apa saya turutin asalkan jangan seperti ini lagi"

Bora mendongak, menatap sang suami takut-takut

"Aku mau makan ice cream strawberry" Ucapan Bora barusan membuat Doyoung agak sedikit heran. Setaunya sang istri kurang suka dengan rasa strawberry.

"Serius? Bukannya kamu nga suka strawberry?" Tanya Doyoung, memastikan kali aja ia salah dengar.

Bora kembali menunduk dan menangis, membuat Doyoung mendesah kasar.

"Oke, tapi makan dulu ya?" Bujuk Doyoung yang akhirnya diangguki oleh sang istri.

Doyoung merasa senag saat Bora membuka mulutnya tanda ingin disuap. Tapi ia merasa aneh, kenapa Bora jadi semanja ini?? Dan lagi itu terjadi secara tiba-tiba.

🐰

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1441 H
Mohon maaf lahir dan bathin💕

☑PENGANTIN PENGGANTI-[Doyoung+GongMyung] Completed✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang