11. Amarah Doyoung

2K 148 24
                                    

KONTEN 🔞
Jika tidak nyaman silakan di Skip.
Harap bijak dalam memilih bacaan

🐰

Doyoung memperhatikan wajah teduh sang istri yang kini sudah terlelap. Ia tidak tau berapa kali mereka bedua melakukannya, Doyoung kali ini sudah sangat jatuh dalam pesona sang istri, Bora yang penurut benar-benar membuat Doyoung menggila.

"Saya harap kita segera memiliki anak" Doyoung lalu ikut terlelap, memeluk sang istri dengan hanya lapisan selimut diantara keduanya.

🐰


Jaehyun memperhatikan sang sahabat yang kini wajahnya sangat ceria setelah dengan seenak jidatnya membolos kerja kemarin.

"Kemaren Dokter Sehun marah banget, murka dia gara-gara lo ngebolos" Jaehyun sambil menyeduh Kopi di ruangan tim mereka. Sekarang hanya ada Doyoung dan Jaehyun karena yang lain memilih untuk ke Kantin dan sarapan disana.

"Gue bakal minta maaf entar. " Jawab Doyoung enteng

"Gampang banget gitu minta maaf ke dokter Sehun? Emang lo pikir dia bakalan maafin lo dengan mudah? Eh itu juga muka lo kok kayak semriwing banget? Habis ngapan lo? " Jaehyun meledek, wajah datar Doyoung yang seperti biasanya seakan lenyap digantikan oleh senyuman

"Jomblo mana paham" Bukannya menjawab, Doyoung malah meledek Jaehyun.

"Masalah ranjang?" Jaehyun meledek Doyoung balik. "Udah emang lo?" Sambung Jaehyun sambil menaik turunkan alisnya.

"Ah sudahlah" Doyoung berlalu meninggalkan Jaehyun yang terkikik geli.

Bora baru saja selesai memasak makan siang, sekarang sudah hampir jam makan siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bora baru saja selesai memasak makan siang, sekarang sudah hampir jam makan siang. Sebentar Doyoung akan pulang hanya untuk makan siang lalh kembali lagi ke rumah sakit, begitu katanaya sebelum ia berangkat tadi.

"Memasak apa?" GongMyung menghampiri Bora yang baru saja selesai menyalin sup ke mangkok.

"Sup iga sapi" Jawab Bora masih fokus dengan kegiatannya. Sebenarnya ia ingin sekali bersikap ramah pada GongMyung, tapi dia takut perasaannya akan kembali menginginkan GongMyung dan itu tidak boleh terjadi.

"Kesukaanku" GongMyung semakin mendekat, bahkan Bora bisa merasakan dada GongMyung menempel pada tubuhnya.

Sedangkan GongMyung menghirup dalam aroma tubuh Bora, aroma yang selalu ia rindukan. Namun bedanya aroma tubuh Bora sekarang seakan tercampur dengan aroma Doyoung dan GongMyung tidak suka akan hal itu.

"Kak, awas aku mau nyiapin makan siang" Bora berusaha menghindar dari GongMyung namun lengan kekar itu menahannya untuk pergi.

"Kasih aku kesempatan kedua" GongMyung beralih meremas kedua pundak mungil Bora.

Bora menunduk. Kesempatan kedua apanya? Bahkan sebentar lagi Seulgi melahirkan dan juga Bora sudah menjadi milik Doyoung.

"Tatap aku" Perintah GongMyung namun Bora enggan menatapnya. Demi Tuhan rasa itu masih ada meski Bora sadar, hatinya juga sudah sedikit terbuka untuk suaminya.

Karena tak kunjung dipatuhi, GongMyung menarik dagu Bora agar segera menatapnya. Mata mereka berkaca, hati mereka seakan hancur ketika pandangan itu bertemu. Ada rasa sakit di masing-masing hati mereka yang sungguh tidak bisa dijabarkan oleh kata-kata saking sakitnya.

GongMyung perlahan mendekatkan wajahnya, Bora yang akal sehatnya masih berjalan dengan baik mulai berontak, ini salah! Sangat salah!

Namun apalah daya, kekuatan Bora tidak ada apa-apanya dibandingkan GongMyung, meski Berontak GongMyung tetap menyatukan dua material kenyal itu, menggigit bibir bawah Bora sehingga berdarah dan memaksa lidahnya masuk mengajak berperang.

Sepersekian detik kemudian suara Doyoung terdengar.

"Aku pulang" Bora semakin berontak, bahaya jika suaminya melihat semua ini, namu GongMyung seakan tidak perduli dia tetap fokus dengan apa yang ia lakukan saat ini. Percayalah dia sangat rindu akan bibir mungil yang selalu menjadi candunya beberapa saat yang lalu itu.

Seakan terbakar, Doyoung yang baru saja pulang dengan senyuman mengembangnya berubah menjadi wajah penuh amarah. Dengan langkah menggebu ia menarik sang kakak lalu memukulinya dengan brutal. GongMyung mengeluarkan smirknya, ia tidak tidak tinggal diam ia balik memukuli sang adik hingga wajahnya lebam dan sedikit robek di bibir.

"Tidak sopan mencium istri orang" Amuk Doyoung

"Istri lo? Sebentar lagi bakal balik sama gue! Karena pada dasarnya Bora memang milik gue! " GongMyung seraya tertawa bak kesetanan

Doyoung mengakhiri bogemannya lalu beralih menatap marah sang istri yang sudah meluruh dan menangis pilu.

Dengan amarah yang memuncak Doyoung menarik dengan keras sang istri menuju kamar mereka. Menghempaskan badan sang istri ke ranjang lalu menindihnya.

"Harusnya kamu menolak saat disentuh orang lain" Doyoung dengan penuh penekanan, "dibagian mana saja dia menyentuhmu?" Sambung Doyoung. Bora hanya terdiam dalam isakannya, Doyoung yang berada di depannya seakan berubah menjadi monster karena amarahnya yang meluap.

Dengan tergesa, Doyoung melucuti semua pakaian yang ia gunakan dan juga pakaian yang dikenakan sang istri.

Siang itu, dengan kasar dan tanpa belas kasihan Doyoung menyetubuhi istrinya dengan amarah yang meluap.

Doyoung tidak tau, istrinya tidak bersalah disini, ia hanyalah korban yang di tempatkan pada situasi yang tidak menguntungkan.

Sedangkan GongMyung hanya bisa Menyesali tindakan gegabahnya saat mendengar jeritan pilu sang mantan kekasih dari kamarnya, GongMyung tau adiknya sedang meluapkan amarah pada istrinya. Ia ingin segera mendobrak pintu itu, namun apa daya tenaganya terkuras habis setelah bertarung dengan sang adik.

Disisi lain, Seulgi juga menangis. Semua yang berawal dari kenekatannya membuat semua orang menjadi tersiksa dan ia sangat menyesali semua itu, jeritan pilu memohon ampun dari Bora sangatlah menyakitkan ditelinga.

Demi apapun, Doyoung tidak tau. Setelah ini semuanya akan berubah. Sikapnya barusan akan membuat istrinya yang pada awalnya sudah mulai mencintainya malah beralih menjadi ketakutan padanya.~






🐰

☑PENGANTIN PENGGANTI-[Doyoung+GongMyung] Completed✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang