31. Dari Mark untuk Doyoung

1.1K 97 38
                                    

Doyoung baru saja kembali, semua orang terlihat panik bahkan Wendy masih terisak, kentara sekali bahwa perempuan itu sangat tidak ikhlas dengan segala yang sedang terjadi.

"Ada apa?" Doyoung panik, ia bertanya kepada Taeil, pria itu terlihat cemas. Wajahnya memucat, tidak ada jawaban hanya saja gelengan kepala Taeil membuat Doyoung menjadi kalang kabut. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Kak?" Kini Doyoung menghampiri Wendy yang masih menangis sesegukan. Wendy menatap Doyoung sebentar lalu tangisnya semakin kencang, demi Bora bahagia dengan Doyoung, Mark merelakan jantungnya.

"Jantung Bora sudah tidak ada harapan lagi, sekarang dia sedang operasi. Jantungnya sudah hampir tidak berfungsi lagi. Jika saja Mark tidak merelakan jantungnya, Bora tidak akan bisa bertahan sampai besok, tapi operasi juga belum tentu berhasil hanya ada 50℅ kemungkinan Bora untuk hidup" Jawab Wendy panjang lebar, butuh waktu yang lama ia untuk menyelesaikan kalimatnya karena tangisnya masih tidak bisa berhenti.

Mark memberikan jantungnya untuk Bora? Sebesar itukah cinta Mark pada istrinya? Doyoung merasa bersalah dan berterimakasih disaat yang bersamaan kepada Mark Lee, meski operasi hanya kemungkinan berhasil 50℅ tetap saja pria itu sudah mengorbankan hidupnya untuk Bora.

Air mata Doyoung mengalir, kenapa Mark begitu baik sedangkan dia begitu bajingan kepada istrinya sendiri?

Mark sebenarnya lebih pantas untuk Bora dibandingkan dengan dirinya, tapi Doyoung adalah Doyoung, hatinya tidak sebaik Mark yang rela memberikan hidupnya untuk Bora. Doyoung ingin hiduo bersama Bira dan memperbaiki segala kesalahan yang telah ia perbuat di masa yang lalu.

"Terimakasih Mark" Ucap Doyoung dalam hati.



Operasi hampir memakan waktu selama 24 jam penuh, operasi berhasil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Operasi hampir memakan waktu selama 24 jam penuh, operasi berhasil. Kini jantung Mark berdetak di dalam tubuh Bora.

Wendy memperhatikan wajah teduh Bora, kini jantung sahabatnya hidup dalam raga adik iparnya.

Baik Bora maupun Mark adalah orang yang sangat baik, jika saja Bora bertemu Mark terlebih dahulu mungkin saja keduanya akan menjadi pasangan yang sempurna.

Wendy menyeka air matanya. Semoga Bora lekas sadar agar pengorbanan Mark tidak sia-sia.

Wendy merogoh tasnya, sepucuk surat untuk Doyoung dari Mark. Air mata Wendy tidak hentinya mengalir bahkan saat memberikan surat tersebut kepada Doyoung.

"Apa ini?" Tanya Doyoung saat Wendy menyodorkan surat itu.

"Dari Mark" Ucap Wendy lalu meninggalkan Doyoung yang sedang duduk di samping bangsal Bora.

Doyoung bergetar kala membuka surat dari Mark. Sebuah pesan yang Mark berikan membuat air matanya tumpah, setiap kalimat yang Mark tulis sungguh menggetarkan hatinya, Doyoung berjanji demi Bora dan juga pengorbanan Mark, ia akan selalu menyayangi dan mencintai Bora sepenuh hatinya, ia tidak akan menyakiti Bora lagi. Doyoung sadar Bora begitu berharga, banyak yang menyayanginya jadi Doyoung tidak boleh membuat kesalahan lagi~


To : Doyoung

Hai?
Gue sengaja nulis surat ini untuk lo, seseorang yang sialnya dicintai oleh orang yang gue cintai.

Lo berhak marah, tapi asal lo tau, istri lo benar-benar membuat gue jatuh cinta dengan sikapnya, dia manis banget dan lo dengan begonya nyakitin dia.

Gue kira setelah nanti baby strawberry lahir, kalian bakal pisah dan Bora bakal jadi milik gue, tapi Tuhan kayaknya ga mengizinkan semua itu terjadi.

Gue berpikir, mungkin aja kan setelah Bora sadar dia lebih milih gue dari pada lo?

Tapi, ada baby strawberry yang ngikat kalian berdua. Dan lagi Bora itu setia banget sama lo meski lo udah duain dia, terbukti dengan dia nolak gue setiap gue minta dia buat jadi pendamping hidup gue dia bilang dia masih istri sah lo jadi gamungkin dia nerima cowo lain.

Ga masalah, meski waktu itu dia lagi hamil gede dia tetap cantik, bukan cuma wajahnya tapi hatinya juga bikin gue jatuh dalam pesona dia.

Setelah berpikir dan berperang sama diri gue sendiri, gue mutusin buat kasih jantung gue buat Bora. Baby strawberry masih butuh dia, Bora juga pengen banget pasti ketemu dan ngerawat anaknya.

Gue gamasalah, sekalipun gue nyerahin nyawa gue setidaknya jantung gue berdetak di dalam tubuh Bora.

Gue udah cerita panjang lebar.

Gue cuman mau pesan sama lo, jangan pernah nyakitin Bora. Jangan bikin pengorbanan gue sia-sia. Karena kalau sampe dia sakit hati, meski gue udah mati sekalipun gue bakal ngutuk dan gentayangan di sekitaran lo.

Jaga dia baik-baik, dia perempuan yang bukan cuma wajahnya doang yang cantik tapi hatinya juga.

Gue harap kalian bahagia setelah semua ini.

Kalau Bora bangun nanti, tolong sampaiin pesan gue kedia, kalau dia harus bahagia~

Dahlah, udah panjang banget nih surat. Sekian~

From
Mark Lee


Isi suratnya begitu menyentuh hati Doyoung.

Mark, meski beberapa kali mengumpatinya namun Doyoung tau, Mark hanya khawatir pada Bora.

"Tenang aja Mark, gue ga akan sia-sia in kesempatan kedua ini" Ucap Doyoung setelah ia selesai membaca surat dari Mark.

🍉

🍉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Maaf ya ceritanya muter2 :( kek kepala author yang lagi mumet :v

☑PENGANTIN PENGGANTI-[Doyoung+GongMyung] Completed✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang