28. Sebuah Keajaiban

1.2K 104 33
                                    

Doyoung masih menangis meraung, saat dokter ingin melepas alat bantu yang terpasang di tubuh Bora, Doyoung mengamuk. Ia berkata Bora tidak meniggal, Bora masih hidup.

"Suster, tolong bawakan anak kami kesini" Doyoung meminta tolong pada suster masih dalam tangisannya.

Suster yang kasihan menuruti permintaan Doyoung. Baby strawberry yang sudah dibersihkan dibawa ke tempat dimana Doyoung dan Bora berada.

Doyoung mengambil alih putri cantikya, menggendongnya lalu meletakkan bayi mungilnya itu di dada sang istri.

"Baby strawberry butuh kamu, aku juga butuh kamu. Aku minta maaf, tolong kembali untuk kami" Doyoung memohon, sedangkan baby strawberry seakan mencari makanannya. Bayi kecilnya itu bahkan belum sempat meminum ASI pertamanya.

"Bahkan bayi kita belum sempat mimum ASI kamu" Isak Doyoung pilu.

Taeil, Wendy dan Mark sedikit tersentuh dengan perlakuan Doyoung. Sepertinya pria itu benar-benar sudah menyadari kesalahannya terhadap Bora, bisa dilihat dari betapa terpuruknya Doyoung saat ini.

Sepersekian detik kemudian, bersamaan dengan kerasnya tangis sang bayi, monitor kembali menandakan tanda-tanda kehidupan dari Bora, detak jantungnya kembali berdenyut.

Dengan segera Dokter menangani Bora. Ada sebuah keajaiban, keajaiban dari baby strawberry. Mungkin Bora juga masih sangat ingin bertemu dan membesarkan bayinya.

 Mungkin Bora juga masih sangat ingin bertemu dan membesarkan bayinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☘☘☘

Sudah terhitung sejak seminggu Bora belum terbangun dari tidur panjangnya.

Doyoung dengan setia menemani sang istri yang belum membuka matanya, sedangkan Mark, Wendy dan Taeil dengan senang hati bergantian mengurus baby strawberry yang kini ia beri nama Kim Boyoung, gabungan antara nama Doyoung dan Bora.

"Sayang, udah seminggu. Kamu buka mata ya, aku kangen, baby kita kangen" Doyoung sambil mengusap tangan sang istri.

"Kamu makan dulu, biar Bora kakak yang jagain" Wendy menepuk pundak Doyoung. Sudah sore namun pria itu belum mengisi perutnya

Doyoung hanya mengangguk, bagaimanapun ia harus tetap sehat demi Bora dan Boyoung.

Doyoung hanya mengangguk, bagaimanapun ia harus tetap sehat demi Bora dan Boyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☘☘☘

GongMyung dan mama mendarat di Canada barusaja. Setelah mendapat kabar dari Taeil bahwa Bora kecelakaan seminggu yang lalu, GongMyung dan mama langsung menuju Canada.

Hal yang sempat menampar GongMyung adalah Bora dikabarkan sempat henti Jantung selama sampir 30 menit. Jika saja itu benar terjadi mungkin GongMyung akan membunuh Doyoung saat itu juga agar adiknya itu bisa meminta maaf pada istrinya di alam lain.

GongMyung memperhatikan wajah pucat Bora, hatinya merasa teriris. Seharusnya jika semua kesalahan itu tidak terjadi saat ini mungkin ia sudah hidup bahagia dengan Bora. Tapi mengapa takdir mempersulit segalanya?

Kenapa takdir begitu mempermainkan mereka?

"Semuanya berawal dari kesalahanku, aku minta maaf" Ucap GongMyung dalam hati.

☘☘☘

Baby Boyoung dibawa ke dalam ruang rawat Bora. Meski tidak sadarkan diri, ASI Bora tetap masih bisa menjadi makanan sang anak. (Ini ngawur please, mana ada beginian ಥ_ಥ)

Saat ini hanya ada satu suster, baby dan Doyoung menenami Bora di dalam ruangan. Air mata Doyoung kembali jatuh kala melihat bayinya sedang menyusu dengan keadaan istrinya yang belum sadar setelah kecelakaan itu terjadi.

"Sayang, jangan lama-lama tidurnya. Anak kita, aku masih butuh kamu" Doyoung kembali mengucapkan kalimat itu. Entah berapa kali ia mengucapkannya, mungkin sudah ribuan kali tapi mata dengan bulu mata lentik itu masih betah tertutup.

Sedang suster yang membantu Boyoung untuk menyusu sedikit ikut dengan suasana, matanya berkaca kala melihat keluarga kecil yang sedang diberi ujian oleh Tuhan ini.

Setelah selesai menyusu, Boyoung diambil alih oleh papanya. Membiarkan suster meninggalkan mereka bertiga.

"Sayang, mama bobonya lama banget. Kamu pasti mau ya digendong sama mama?" Doyoung seakan mengajak sang putri berbicara.

"Untuk saat ini, kamu sama papa dulu aja ya? Kita berdoa supaya mama cepat bangun" Air mata Doyoung sudah tidak terbendung lagi. Isaknya kembali terdengar pilu. Tangan mungil Boyoung terulur seolah menyeka air mata dari papanya membuat isak tangis Doyoung semakin mengencang.

GongMyung bisa melihat semua itu dibalik pintu ruang rawat Bora. Sudah ia bilang bahwa adiknya itu akan menyesal.

Namun, hati GongMyung tersentuh melihat Doyoung. Semoga setelah semua ini adiknya itu tidak akan menyakiti Bora lagi, jika ia masih diberi kesempatan oleh Tuhan.

Pasalnya, kemungkinan Bora bertahan hidup hanya 50:50.

Jantungnya berdetak namun sangat lemah.

Bora hanya ingin berada di dekat bayinya, untuk waktu yang lama. Semoga Tuhan memberikan mereka kesempatan untuk bahagia.


 Semoga Tuhan memberikan mereka kesempatan untuk bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Otakku lagi ngeblank, sorry gaes uptadenya lama dan pendek :((

☑PENGANTIN PENGGANTI-[Doyoung+GongMyung] Completed✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang