part 14

3.3K 160 3
                                    

Hello gaes 👋 and how are you guys? Semoga selalu dalam keadaan bahagia yaaa... buat kalian yang belum vote silahkan divote ya...

1...

2...

3...

udah? Yuk baca ceritanya! Happy reading all!

Raya senyam-senyum dari tadi membuat keempat sahabatnya merasa ngeri.

"Woy!" Fina sengaja mengejutkan Raya yang melamun.

"Huhh..apa?!" Raya mendengus kesal.

"Lo gak kesurupan kan?" Tanya Naya.

"Ya enggaklah,ngaco lu pada"

"Dari tadi senyam senyum mulu kek orang jatuh cinta" ujar Reno.

"Emang lagi jatuh cinta" kata Raya sambil membayangkan waktu dinner yang gak romantis-romantis amat semalam.

"Wahhh udah gak waras nih bocah" Faris geleng-geleng gedek.

"Biarkan orang berkata apaaa ooooooooww" Raya malah nyanyi dan memasang earphone.

"Ntar hangout kuy!" Ajak Reno.

"Skuyyy lah" kata Faris dan Fina berbarengan.

"Hmmm gue mau bantu bunda,tapi jam 2 dah beres kok"

"Yaudah kita ketemuan di mall jam setengah 3 aja gimana?" Semuanya setuju kecuali Raya yang tak ikut bersuara.

"Kenapa?" Tanya Raya ketika lengannya disenggol Fina lalu melepas earphone-nya.

"Kita bakal hangout jam setengah 3,lo ikut?" Tanya Faris.

"Kayaknya gak bisa deh" Naya menghembuskan nafas berat.

"Lo gak asik lagi ah"

"Tau nih sering banget gak ikut kumpul lagi"

"Yaaa gimana. Gue udah gak sebebas dulu" ujar Raya dengan tak enak hati.

"Ah lo kayak orang udah kawin aja" celetuk Reno membuat Raya terdiam. Wajah Raya berubah jadi pucat pasi.

"Gue ke UKS ya" Raya beranjak pergi.

"Gue ikut Ray" Kata Fina dan diangguki oleh Raya.

Raya hanya duduk diatas brankar UKS disampingnya ada Fina.

"Gue bingung Fin..." lirih Raya.

"Bingung gimana?" Tanya Fina sepelan mungkin sambil memfokuskan perhatiannya ke Raya.

"Dengan pernikahan yang udah terjadi ini gue mesti bahagia atau apa" ujar Raya dengan lesu.

"Lo harusnya bahagia Ray,kak Rafly gak pernah nyakitin lo kan?"

"Gak pernah lah. Dia baik,perhatian yang gue maksud tuh kebebasan gue gak kayak dulu lagi" Fina hanya berusaha menjadi pendengar yang baik.

"Gue maunya bebas main waktu pulang sekolah tapi gue mesti masak makan siang gue pengen jalan sama kalian pulang malem walau gak malem-malem amat tapi gue mesti masak makan malem. Lagian gue kerja sendiri dirumah tuh kalo libur buat beres-beres rumah tau sendiri kerjaan ibu rumah tangga gimana kan..." Fina ngangguk-ngangguk doang.

"Tapi dengan gini gue bisa ngerasain jadi mama itu gak mudah meski belum punya anak tapi itu kerjaan di rumah subhannallah. Pasti tambah gimana gitu kalau anaknya gak nurut juga" Raya tersenyum tipis.

"Tapi dari sini gue lihat lo sama kak Rafly happy-happy aja tuh. Dan gue liat-liat ya,dia tuh lebih rapi kayak keurus gitu gak kayak dulu"

"Ya iyalah gue bininya gituloh" bangga Raya.

"Heh gede amat ngomongnya ntar ada yang denger gimana?" Raya langsung menutup mulutnya pakai tangannya.

"Untung sepi" Raya menghela nafas lega.

"Lo udah jatuh cinta sama kak Rafly?" Tanya Fina hati-hati. Raya mendadak gugup,jantung berdetak lebih cepat.

"Jatuh cinta tuh rasanya gimana sih? Gue bingung...gue gak tau gue udah cinta apa belom" Raya nyengir kuda.

"Bego banget lo jatuh cinta aja gak tau gimana"

"Yaaa gue emang gak tau lo kok sewot!"

"Gini ya...jatuh cinta lo selalu seneng liat dia,gak pengen dia jauh dari lo dan lo gak suka ada yang deketin dia atau dia dekat sama cewek lain" Raya ngangguk paham.

"Nah lo kayak gitu gak?" Tanya Fina lagi. Raya bergaya seolah sedang mikir-mikir.

"Kalau semuanya iya gimana?" Tanya Raya.

"Lo udah jatuh cinta berarti!!! AAAAA AKHIRNYA RAYA DAH GEDE UDAH JATUH CINTA!" heboh Fina.

"Syutttt" Raya membekap mulut Fina yang bunyinya seperti toa masjid.

"Ke kelas yuk"

"Eh bentar" Raya menahan tangan Fina.

"Apa lageee cintah?"

"Tentang hangout ntar gimana?"

"Ya elo izin sama kak Rafly aja gimana? Sapa tau doi ngizinin"

"Ih iya tumben lo pinter bentar yahhh" Raya merogoh handphone di sakunya.

"Telpon aja Ray"

"Chat aja lah"

"Telpon aja" Fina langsung menekan nomor Rafly.

"Yahhh lo gimana sih..." panik Raya.

"Aktifin loudspeakernya" antusias Fina dan di-iyakan oleh Raya.

"Hallo...tumbenan kamu nelpon Ray" suara Rafly dari HP.

"Iy..iyaa hallo. Kak aku mau hangout sama temen-temen boleh gak?" Ujar Raya dengan gugup.

"Kapan?"

"Pulang sekolah jam setengah tiga"

"Hmmm... boleh lagian kita pulang sekolah kan setengah satu kenapa gak dirumah aja ngomongnya? Alasan mau nelpon aku ya? Kangen?" Goda Rafly. Pipi Raya blushing dan Fina menahan tawanya yang hampir meledak.

"Ih pd banget! Udah ah bye"

"Oke honey..." Raya memutuskan panggilannya.

"BHAHAHAHAHA" Tawa Fina tak bisa lagi dia tahan..

"So sweet banget sih" goda Fina.

"Ihhh puas lo!"

"Banget!" Fina ngakak lagi.

"Ayok ke kelas dikit lagi bel" ajak Raya dan diangguki oleh Fina.

Dijalan menuju kelas Raya dan Fina berpapasan dengan Rafly dan teman-temannya.
Tanpa izin pipi Raya bersemu merah.

Rafly tersenyum pada Raya membuat Raya salah tingkah.
Raya mempercepat langkahnya sambil menarik tangan Fina.

Rafly hanya menggeleng samar dan tersenyum sambil terus melanjutkan langkahnya.
Lucu,itulah yang ada dalam hati Rafly.

***
Gimana kelanjutan kisah Raya dan Rafly? Tungguin terus ya 😊
Makasih buat yang udah ngedukung melalui vote... i luh ya 😘
Kayaknya ini part terakhir di tahun ini ya guys... apa resolusi kalian di tahun 2020? Kalau aku semoga cita-citaku tercapai,sehat dan bahagia selalu amin...

Eh betewe pacar aku ultah lo hari ini 😂 tebak siapa? Yang Army pasti tau 😄

See you in the next chapter guys,papay 👋

Pagar Alam,30 Desember 2019

Raya Dan RaflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang