Hello gaes 👋 and how are you guys? Semoga selalu dalam keadaan bahagia yaaa... buat kalian yang belum vote silahkan divote ya...
1...
2...
3...
udah? Yuk baca ceritanya! Happy reading all!
Rafly sejak tadi berdiri depan pintu kamar yang kata Raya untuk anaknya. Raya ingin itu menjadi tempat dia dan anaknya bermain,karna kalau malam tentu bayinya harus tidur dengannya.
Raya sibuk mendekor kamar tersebut dan tak mau diganggu siapapun termasuk Rafly.
Raya menulis banyak quotes dan digantungkan di dinding kamar.Mau tau seperti apa badan Raya sekarang? Badannya semakin gemuk,jari-jarinya terlihat seperti jempol semua,pipinya tambah chubby,perut buncitnya sangat besar sampai-sampai Raya pikir anaknya kembar padahal tidak.
Rafly mendekat lalu menyejajarkan tubuhnya dengan Raya.
"buat apaan sih? Lagian bayi mana bisa baca Raya" kata Rafly.
"bisa lah,anak aku kan jenius" sarkas Raya.
"hahaha ada-ada aja kamu,mana nulis diary lagi. Liat dong" Rafly menarik diary diatas nakas samping kasur bayi.
"gak boleh,itu tuh untuk adeknya nanti" Raya langsung menyambar diary kecil warna biru muda itu.
"ah kok gak boleh,aku kan papanya" Rafly memelas.
"gak boleh ya gak boleh" ketus Raya membuat Rafly menyerah.
"Ray kamu gak mau sesar aja lahirannya?" Rafly mengubah topik.
"gak ah,aku mau normal aja biar cepet pulih. Kan sesar jahitannya itu bikin ngeri" Raya bergidik ngeri membayangkan perutnya dijahit.
"yaudah,aku cuma bisa do'ain supaya kamu kuat" Rafly menarik Raya ke dekapannya. Raya memejamkan matanya sejenak,berkali-kali Raya bilang kalau dipeluk Rafly itu nyaman.
"udah di do'ain aja aku udah seneng. Makasih ya kamu udah sabar sama aku"
"iya sama-sama. Itu emang tugas aku"
"eh betewe minggir-minggir! Ganggu aku lagi dekor aja" Rafly tercengang dengan Raya yang langsung kembali emosian.
***
"Rayaaaaaa!" Naya teriak lalu berlari menghampiri sahabatnya itu.
"gaosah teriak-teriak" Raya mencubit hidung Naya.
"Raya lo makin imut" puji Fina sambil mencubit pipi tembem Raya.
"imut mana? Gendut iya" sahut Reno. Raya mendelik ke Reno.
"awas lo yah,anak gue lahir gue terjang juga lo!"
"hihh takut" Reno memasang muka takut yang dibuat-buat.
Raya mengajak teman-temannya masuk.
"gue bosen tau Ray,kaya ada yang hilang waktu lo stop sekolah" keluh Fina.
"gue juga tau,kesepian kita gak ada lo" timpal Naya.
"Faris,lo mah diem-diem baeee" kesal Naya.
"yaaa kan gue pendengar yang baik" jawab Faris.
"ah bodo lah" Naya membuang muka.
"kalian berdua nih akhir-akhir nih ribut terus. Ada apa sih?" tanya Fina.
"tanya sama dia! Dia tuh yang mulai cuek-cuek" Naya menunjuk Faris.
"kok gue? Perasaan gue biasa-biasa aja!" Faris tak terima dengan omongan Naya.
"dramanya bagus nih" celetuk Reno sebelum menggigit apel.
"bacot!" Reno terperanjat mendengar Naya dan Faris yang serentak membentaknya.
"biasa aja gimana ya Ris?! Jelas-jelas lo akhir-akhir ini cuekin gue tau?!"
"ya mesti gimana coba? Lo aja deket-deket sama kak Abi mulu" sengit Faris.
"kok seret-seret kak Abi sih?"
"wait-wait...gue perhatiin ada yang cemburu nih?" ujar Fina.
"siapa yang cemburu Fin?" tanya Naya.
"astaga makhluk goblok,ya Faris lah" jawab Fina membuat Faris salah tingkah.
"Faris jujur lo suka sama Naya yah?" tanya Raya tapi lebih ke menuduh.
"dih ogah sama Naya,ingusan" kilah Faris.
"gue juga ogah sama dugong!" sarkas Naya.
"eh udah dong jangan kayak anak kecil" lerai Raya.
"eh Ray,kapan lahiran?" tanya Fina.
"kalo bukan akhir april awal mei kata dokter" jawab Raya.
***
"kamu nulis resep lagi Ray?" tanya Rafly.
"iya nih,gak terasa buku nya penuh. Rasanya cukup deh untuk kamu"
"kok untuk aku?" bingung Rafly.
"ya kan aku udah bisa masak,kamu tuh yang perlu belajar" ujar Raya lalu terkekeh ringan.
"iya deh,chef kesayangan Rafly" Rafly mengusap puncak kepala Raya.
Ting tong...
Raya menoleh ke Rafly ketika mendengar bel rumahnya berbunyi.
"biar aku yang buka" kata Rafly.
"ya emang aku mau nyuruh kamu hehehe" Raya terkekeh.
Rafly membukakan pintunya. Ternyata mama Rini yang datang.
"mama" Raya langsung menghampiri mertuanya itu dan cipika-cipiki.
"menantu mama makin cantik" puji mama Rini.
"mama bisa aja,mau minum apa ma?" tawar Raya.
"ah gak usah repot-repot,kamu gak mau tinggal sama mama aja? Bentar lagi kamu lahiran biar ada yang jagain"
"gapapa mah,mas Rafly bisa kok jagain Raya" Raya menolak tawaran mama Rini dengan halus.
"yaudah kalo gitu,ada apa-apa langsung telfon mama pokoknya yah. Duhh mama bener-bener gak sabar tau mau nimang cucu" pipi Raya bersemu.
"ya harus sabar ma,udah tua masih juga gak sabaran" celetuk Rafly.
"kamu nyambung-nyambung aja" jawab mama Rini sambil melotot.
***
Heyyowwww!
Berapa part lagi nih hehehe 😂
Makasih buat kalyann yang udah baca,komen sama vote cerita ini.Ih cerita ini tuh gimana sih menurut kalian? Kalo gak nyambung alurnya ya maaf gais cerita ini tuh aku gak buat kerangkanya,asal ketik kalo gabut gituh :) udah ceritanya ngasal mimpi pula ceritanya diterbitin,dasar aku :)
See you on the next chapter,papay
Pagar Alam,7 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Raya Dan Rafly
Teen FictionAraya Larasati,panggil saja Raya. Gadis yang harus menikah muda dikarenakan perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya. Raya menikah dengan Rafly,Rafly Hanindito. Rafly adalah wakil ketua osis disekolahnya yang juga terkenal sebagai seorang playbo...