Hello gaes 👋 and how are you guys? Semoga selalu dalam keadaan bahagia yaaa... buat kalian yang belum vote silahkan divote ya...
1...
2...
3...
udah? Yuk baca ceritanya! Happy reading all!
Raya menatap gusar jam dinding kamar. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan Rafly belum pulang. Hujan deras disertai gemuruh petir membuat Raya semakin tambah khawatir.
"Rafly dimana sih???" Raya sangat cemas,Rafly sebelumnya tak pernah pergi sendiri kalau malam.
Hujan deras ditambah petir,handphone ditinggal,pergi pakek motor lagi. Istri mana yang tidak takut suaminya kenapa-kenapa.
Tok....tok...tok...
Raya berlari untuk membukakan pintu. Tapi saat di depan pintu,tiba-tiba,rasa takut Raya muncul. Akhirnya dia putuskan mengintip dulu lewat jendela.
Raya melihat cowok yang berdiri membelakangi pintu yang dalam keadaan basah kuyup. Raya yakin itu Rafly.
Raya membuka pintu dan...
"Rafly" panggil Raya dan yang dipanggil pun menoleh.
"Ray...aku pikir kamu udah tidur" kata Rafly dengan lembut.
"Hikss...HWAAAA KAMU DARIMANA SIH??!!! AKU TAKUT TAU GAK??!! HUAAA HIKSSS" tangis Raya pecah membuat Rafly gelagapan. Mau meluk,bajunya basah,kalo gak dipeluk,gimana nenanginnya.
"Jangan nangis,kita masuk dulu yuk" Rafly mengajak Raya masuk dan mengunci pintu.
Mereka berdua langsung pergi ke kamar dan Rafly masuk ke kamar mandi untuk ganti baju.
Raya berdiri ketika Rafly keluar dari kamar mandi."Ssstttt,jangan nangis,aku udah di sini" Rafly memeluk Raya.
"HWAAA KAMU JAHAT AKU TAKUT TAU GAK? KAMU KEMANA? HIKSSS" Raya memukul dada bidang Rafly.
"Hey,dengerin,aku tadi ke kantor papa. Ada sedikit masalah sama kerjaan aku. Aku pikir gak bakal lama tapi malah hujan deres,aku kejebak hujan tapi karna udah malem banget aku paksain pulang" jelas Rafly.
"Hikss yaudah,tapi janji hikss kalo pergi tuh pamit" kata Raya.
"Aku tadi pamit kok,waktu kamu masak" Raya langsung melotot.
"Jadi kamu mau bilang kalo aku budek gitu?!" Raya berkacak pinggang.
"Eh gak gitu,aku belum lanjutin ngomongnya. Nah pas aku pamit aku ngomongnya kepelanan jadi gak kedengaran" ujar Rafly agar Raya tidak marah.
"Sama aja" balas Raya dan memasang muka jutek.
"Kamu khawatir sama aku ya?" Goda Rafly.
"Dihhh gak ya,gak usah GR. Aku tuh cuma takut jadi janda padahal masih SMA" elak Raya.
"Bilang aja kek gini, Rafly aku tuh khawatir sama kamu...takut kehilangan kamu karna aku cinta kamu..." ujar Rafly.
"Ihhh lebay,jijik dengernya" Raya membuang muka. Pipinya bersemu merah.
"Hidung,mata,pipi nya kok merah sih?" Goda Rafly sambil mencubit pipi Raya.
"Paansih!" Raya menepis tangan Rafly.
"Hahahaha,eh aku laper Ray" kata Rafly.
"Laper ya makan" ketus Raya.
"Kamu masak apa tadi?"
"Masak aer"
"Biar mateng"
"Goblok! Aku tuh ngomong kalo aku tadi masak aer"
KAMU SEDANG MEMBACA
Raya Dan Rafly
Teen FictionAraya Larasati,panggil saja Raya. Gadis yang harus menikah muda dikarenakan perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya. Raya menikah dengan Rafly,Rafly Hanindito. Rafly adalah wakil ketua osis disekolahnya yang juga terkenal sebagai seorang playbo...