part 22

2.9K 133 2
                                    

Hello gaes 👋 and how are you guys? Semoga selalu dalam keadaan bahagia yaaa... buat kalian yang belum vote silahkan divote ya...

1...

2...

3...

udah? Yuk baca ceritanya! Happy reading all!

"Ray pasar malem yuk" ajak Rafly.

"Ah rame males" jawab Raya sambil memandangi wajahnya yang menggunakan masker.

"Yaudah aku ajak cewek lain aja kali ya" pancing Rafly berlagak buka hp ngechat cewek.

"Eitttt iya,aku siap-siap" Raya langsung beranjak ke kamar mandi.

Raya mengganti bajunya dengan rok plisket ungu dengan atasan dan tas selempang senada. Wajah Raya yang tetap cantik tanpa make up hanya dia poles dengan make up tipis.

Rafly seperti biasa dengan jeans,kaos hitam dan juga jaket kulitnya.

Mereka langsung pergi ke pasar malam. Letaknya tak begitu jauh,mereka pergi dengan mobil putih milik Rafly.

"Kan rame banget" dumel Raya.

"Ya namanya juga pasar malam sayang,mana ada yang sepi" Rafly mencuit hidung Raya.

"Iya tapi turutin semua permintaan aku ya" ujar Raya dengan puppy eyes.

"Oke deh" Rafly mengedipkan sebelah matanya.

Raya dan Rafly jalan-jalan layaknya orang pacaran. Rafly menuruti semua keinginan Raya yang dari awal minta pop ice,harum manis,pop corn,coklat,naik itu,naik ini dan blablabla.

"Aku pengen naik itu" kata Raya yang entah untuk keberapa kalinya.

"Aih kayak anak kecil" keluh Rafly.

"Kan aku doang yang naik,kamu gak usah" sengit Raya.

"Yaudah naik gih"

"Asikkk bye orang tua!" Raya memeletkan lidahnya. Rafly cuma geleng-geleng bareng kalian yang baca.

Raya naik komidi putar. Raya memilih menaiki kuda warna putih.
Dia melambaikan tangan pada Rafly seperti anak kecil.

Setelah itu Raya dan Rafly berjalan melihat-lihat isi pasar malam lagi.

"Mau coba?" Tawar Rafly. Raya langsung mendelik,bagaimana tidak,seorang penakut sepertinya diajak masuk rumah hantu.

"Masuk aja sendiri,aku nungguin" jawab Raya dengan muka juteknya.

"Penakut" ejek Rafly.

"Ihh bukan penakut,cuma aku ngeri aja"

"Sama aja,kalau yang itu berani?" Rafly menunjuk biang lala besar yang sedang berputar.

"Berani dong" Raya melipat tangan didada.

Akhirnya Rafly membeli tiket untuk naik wahana yang satu itu.

"Berapa putaran?" Tanya Raya berusaha santai padahal gugupnya minta ampun.

"4 puteran cuma,mukanya biasa aja napa" Rafly terkekeh melihat wajah Raya yang sedikit gelisah.

"Aku biasa aja,kamu kali yang takut. Aku mah naik ini doang berani" ujar Raya tapi wajahnya tiba-tiba berubah biang lala mulai bergerak.

Puteran pertama jantung Raya serasa mau copot apalagi waktu berada tepat paling atas.

Puteran kedua mulai biasa aja. Raya mulai menikmati pemandangan kota yang begitu indah.

Puteran ketiga jantung Raya dibuat mau copot lagi karna Rafly pindah tempat duduk.

Raya Dan RaflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang