RENO | 2

743 34 1
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas mereka masing - masing untuk segera pulang. Tapi tidak dengan Retha, dirinya harus berkumpul dulu ke ruang musik untuk membahas ektra mereka yang akan diadakan pembentukan kepengurusan baru.

" Lo jadi pulang telat ta? " tanya Dira dan mendapat anggukan dari Retha.

" Yaudah kalau gitu gue pulang duluan ya, udah ditunggu bokap " pamit Ratu dan pergi meninggalkan mereka.

" Gue juga pamit ya, ntar dicariin mama " ucap Berlin dan mendapat anggukan dari Retha, Deva dan Dira.

" Lo pada gak pulang? " tanya Retha pada Deva dan Dira yang masih berdiri di sampingnya.

" Eh iya, yaudah kalau gitu gue pulang duluan sama Dira gapapa kan " ucap Deva.

" Gapapa yaudah sana " jawab Retha.

" Oke byee " pamit Deva seraya menarik tangan Dira menuju parkiran sekolah.

Retha berjalan menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi untuk menuju ke ruang musik.

***

Reno kini berjalan menuju parkiran sekolah untuk mengambil motornya, setelah tadi dirinya selesai latihan basket. Setelah sampai di parkiran, dilihatnya hanya ada motornya saja yang ada di sana karena semua teman - temannya telah pulang terlebih dahulu. Reno memakai helm full facenya serta mengenakan jaket hitam dengan lambang Elang yang bertuliskan nama SAGAR dipunggungnya, kemudian Reno melajukan motornya dengan kecepatan tinggi membelah kemacetan di kota Jakarta.

●●●
Di lain tempat kini Retha sedang berjalan di trotoar jalan, karena taksi yang ditumpanginya tadi mogok dan terpaksa dirinya harus jalan kaki menuju rumahnya. Untung saja rumahnya sudah dekat tinggal menyebrang jalan saja.

Namun Retha merasakan bahwa ada yang mengikutinya dari belakang, membuat Retha merasa takut dan mempercepat langkahnya. Dirinya ingin sekali menelfon ayahnya untuk menjemputnya, namun sialnya lagi sekarang hpnya sedang lowbatt.

Retha terus mempercepat langkahnya, namun tangannya berhasil dicekal oleh preman itu.

" Hai cantik, malem - malem gini kok jalan sendirian abang anterin yuk " ucap salah satu preman yang berhasil mencekal tangan Retha.

" Gak, lepasin!! " ucap Retha seraya mencoba melepaskan cekalan tangannya.

" Weitss santai aja, kita gak bakalan ngapa - ngapain kalau kamu ikut sama kita " ucap preman satunya seraya mencoba mengelus rambut Retha namun segera ditepis olehnya.

" Tolong!! " teriak Retha keras berharap ada orang yang menolongnya.

" Diem!! Ayo ikut!! " gertak preman itu dan mencoba menarik tangan Retha.

Bughh!!

Satu pukulan dari seseorang berhasil melepaskan cengkraman preman itu dari tangan Retha.

" Banci, beraninya cuma sama cewek " ucap Reno pada kedua preman itu. Orang yang menolong Retha itu Reno. Dirinya kebetulan lewat dan melihat seorang cewek yang sedang dihadang oleh preman.

" Jangan ikut campur!! " ucap preman itu dan bergerak menyerang Reno.

Terjadi perkelahian antara Reno dan kedua preman itu, namun selang beberapa detik Reno berhasil melumpuhkan kedua preman tadi. Reno kemudian beranjak mengambil motornya yang berada di sebrang jalan dan memberhentikannya di depan Retha, yang membuat si empunya bingung.

" Naik " ucap Reno seraya melepaskan jaketnya.

" Tap--- " ucap Retha yang terpotong karena Reno baru saja menyerahkan jaketnya pada Retha.

" Pakek, buruan naik " ucap Reno tanpa memandang ke arah Retha.

Seperti terhipnotis Retha langsung memakai jaket milik Reno dan menaiki motor miliknya. Reno pun bergegas menancap gas motornya berlalu meninggalkan tempat tadi.

Dalam perjalanan hanya hening yang Retha rasakan sampai akhirnya suara Reno membuatnya kaget.

" Dimana? " tanya Reno.

" Hah? Apanya? " jawab Retha yang bingung dengan pertanyaan Reno.

" Rumah " ucap Reno.

" Ouwh, Jalan Merpati No. 48 " jawab Retha kikuk.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di rumah Retha. Retha pun turun dari motornya dan melepas jaket milik Reno.

" Makasih kak, ini jaketnya " ucap Retha seraya menyodorkan jaket milik Reno.

" Bawa " ucap Reno.

" Tap--- " ucapan Retha terpotong.

" Besok bawa ke kelas gue " ujar Reno seraya menancap gas meninggalkan pekarangan rumah milik Retha.

" Hati - hati Kak!! " teriaknya mungkin hanya dianggap angin lalu dari Reno.
" Aneh " batin Retha dan berlalu masuk ke dalam rumahnya, yang mungkin saat Retha masuk akan dihadiahi berbagai macam pertanyaan dari ayah dan bundanya karena pulang larut malam.

Holaa gaess heehee 😆
Next baca selanjutnya yaa jangan bosen 😊
See you

* maap kalo ada typo maklum masih belajar

Update panjang hari ini moga suka 💙

R E N O [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang