RENO | 28

197 9 2
                                    

     Weekend, yupss hari merehatkan diri dari pekerjaan sekolah ataupun rumus - rumus matematika, fisika, kimia yang bikin otak puyeng. Weekend ini Retha tengah menyusun list apa saja yang ingin dirinya lakukan, berhubung orang tuanya tengah pergi keluar kota  untuk mengurus bisnis, jadi ya daripada gabut dirumah mending cari kegiatan.

List pertama yang akan ia lakukan pagi ini yaitu jogging keliling komplek, setelah beberapa menit ia olahraga kini waktunya untuk mengisi perut.

" Umm, bikin apa ya? " gumam Retha seraya mengketuk - ketukkan jarinya di dagu, setelah bepikir panjang ia pun akhirnya membuat sandwich untuk sarapannya.

•••

     Di lain tempat kini mansion Pradipta tengah melakukan ritual sarapan mereka, hanya dentingan sendok dengan piring yang terdengar di atas meja makan, tak ada satupun yang berbicara saat ini, karena memang mereka membuat aturan agar tidak berbicara saat sedang makan.

" Assalamu'alaikum " salam seorang wanita paruh baya bersama suaminya saat memasuki mansion.

" Walaikumsalam " jawab mereka semua seraya mengalihkan pandang ke arah suara tersebut.

" Oma Opa! " pekik Luna senang yang langsung berdiri dari duduknya, dan berhambur memeluk Oma dan Opanya.

Wina dan Wira yang melihat cucu perempuannya itu pun lantas membalas pelukannya.

" Luna kangen tau " ucap Luna disela - sela pelukan mereka.

Mereka yang mendengar itu pun hanya terkekeh gemas dengan tingkah cucunya satu ini.

" Sekarang kan Oma sama Opa udah disini ketemu sama cucu Oma yang lucu ini " ucap Wina seraya mencubit gemas kedua pipi gembul Luna.

" Ihh Oma sakit tau! " ucap Luna sambil mengelus - elus pipinya yang dicubit oleh Wina.

" Sudah besar ternyata cucu Opa sekarang " ucap Wira pada Reno yang kini tengah mengecup tangannya.

Reno pun hanya tersenyum menanggapi ucapan Opanya. Kini mereka semua tengah berkumpul di ruang keluarga untuk melepas rindu dan bersantai.

" Kenapa gak kabarin dulu kalau mau kesini sih Opa " ucap Luna yang kini tengah bersandar di bahu Wira.

" Emang kenapa harus kabarin dulu? Kamu gak seneng yaa kalau Oma sama Opa kesini " ucap Wira dengan raut sedihnya.

" Ihh gak gitu Opa, malahan Luna seneng banget kalau Oma sama Opa kesini, kan kalau kabarin dulu biar bisa Luna jemput tadi " ucap Luna seraya mendekap Opanya.

" Kan biar surprise " ucap Wira pada cucunya.

" Tapi lain kali hubungin aku atau gak Luna buat dijemput kalau mau kesini, Oma Opa " ucap Reno pada Oma dan Opanya dengan serius.

" Iya - iya " ucap Wina.

Mereka semua pun akhirnya larut ke dalam obrolan yang mereka ciptakan, hingga tak kenal waktu.

•••
     Kini Retha tengah berada di dalam supermarket untuk membeli beberapa camilan, karena stock camilan dirumahnya habis dan nanti dirinya akan maraton drakor, jadi mau tak mau ia harus pergi ke luar untuk membelinya.

Setelah selesai mengambil beberapa macam camilan dan dirasa cukup ia pun langsung pergi ke arah kasir untuk melakukan transaksi pembayaran. Tak membutuhkan waktu lama ia pun keluar dari supermarket dengan menenteng dua kantong plastik belanjaannya.

Sebelum berjalan ia pun melirik sekilas ponselnya untuk melihat pukul berapa sekarang, 20.00 tak terlalu larut untuknya toh di depan komplek tadi juga banyak yang ronda, ia pun lantas berjalan kaki menuju rumahnya, yaa karena dekat ia pun memutusnya untuk berjalan kaki, itung - itung olahraga.

R E N O [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang