" Assalamu'alaikum " salam Retha saat masuk ke dalam rumahnya.
" Walaikumsalam " jawab Siska dari ruang tamu.
Retha pun langsung menghampiri Siska yang berada di ruang tamu seraya menyalimi tangan Siska.
" Capek? " tanya Siska seraya mengelus - elus pucuk kepala Retha dengan lembut.
" Gak kok bun, Retha seneng malahan hari ini " jawab Retha seraya tersenyum kecil.
" Ayah belum pulang bun? " tanyanya.
" Belum, palingan sebentar lagi pulang " ucap Siska.
" Yaudah sana bersih - bersih, habis itu tidur " lanjut Siska menyuruh Retha untuk masuk ke dalam kamarnya.
" Yha bun, Retha ke kamar dulu yha, bye bunda " ucap Retha tak lupa mengecup pipi Siska sebelum ia masuk ke dalam kamarnya.
Siska yang mendapat perlakuan dari Retha itu pun tersenyum bahagia dan kembali melanjutkan membaca majalahnya.
•••
Kini keadaan markas milik SAGAR tengah ramai oleh seluruh anggota, mereka semua dikumpulkan malam ini atas perintah Reno." Ada apakah gerangan kita dikumpulkan disini pak ketua? " tanya Ojip seraya melihat sekelilinganya yang sekarang penuh dengan anggota SAGAR lainnya.
Reno yang mendengar pertanyaan dari Ojip itu pun lantas mengeluarkan kotak yang ia bawa dari rumah, dan langsung dilemparkannya kotak itu ke atas meja.
Semua anggota SAGAR yang berada disana itu pun membulatkan matanya melihat apa isi dari kota tersebut, ternyata kotak itu adalah kotak misterius yang diterima Luna tadi.
" Ada yang ngirim kotak itu ke Luna " ucap Reno dengan helaan nafasnya.
" WHATT!!! " teriak Anto dan Ojip bebarengan.
Bagas yang penasaran dengan isi kotak itu pun lantas menghampirinya, " Bangsat!! " makinya setelah melihat isi dari kotak tersebut.
" Gimana keadaan Luna? " tanya Jino yang sedari tadi diam.
" Dia gapapa " ujar Reno.
Jino, Bagas, Anto serta Ojip memang sangat akrab dengan Luna, mereka semua telah menganggap Luna layaknya adik kandung mereka sendiri. Maka dari itu mereka akan khawatir jika ada sesuatu terjadi pada Luna, seperti sekarang ini terlihat jelas sekali pancaran kekhawatiran, cemas, serta rasa takut dari raut wajah mereka masing - masing.
" Gue takut kejadian itu terulang lagi " ucap Reno dengan sendu seraya mengusap wajahnya kasar.
Mereka semua lantas mengalihkan pandangannya ke arah Reno yang tengah mengusap wajahnya kasar, mereka semua tau tentang semua kejadian yang dialami oleh ketuanya di masa lalu, yang sekarang telah mengubah sikap serta perilaku Reno menjadi seperti ini.
" Gue gak akan ngebiarin adik kecil gue menderita lagi, gak bakal, kita semua ada disini Ren jangan pernah ragu, percaya sama kita " ucap Bagas seraya menepuk bahu Reno untuk memberinya kekuatan.
Memang diluar sana Reno memiliki sifat yang angkuh dan berani dalam berbagai hal, namun ketahuilah jika sudah menyangkut masalah tentang keluarga ia akan kehilangan sifat itu semua.
" Kita disini keluarga, masalah sekecil apapun itu adalah masalah kita semua, dan kita akan mencari solusinya secara bersama - sama, ingat " lanjutnya dengan senyuman manisnya, walaupun di dalam hatinya ia tengah menahan amarah untuk menghabisi orang yang membuat adik kecilnya terluka.
" Thanks " ucap Reno singkat dengan seulas senyum tipis terbit dari bibirnya, setidaknya ia merasa sedikit lega telah menceritakannya tadi.
" Besok pokoknya gue harus temuin queen guee, bawain coklat banyak dehh biar dia gak sedih lagi, yee gak Jip " ujar Anto seraya merangkul pundak Ojip.
" Setuju Ojipp " ucapnya semangat.
Reno yang melihat itu pun merasa senang jika adik kesayangannya itu banyak disayangi oleh semua orang, terutama para sahabatnya.
" Kakak seneng dek, banyak orang yang sayang sama kamu, seenggaknya kalau kakak udah gak bisa jagain kamu lagi disini, masih ada orang yang jagain kamu dek " batinnya.
☆☆☆
Gemerlapan bintang di langit serta cahaya bulan kini menemani kesunyian malam seseorang yang tengah memandang hamparan gedung - gedung tinggi ibu kota dari atas balkon kamarnya.
Retha yang kini tengah berada di balkon kamarnya dengan segelas coklat panas ditangannya, tengah menikmati hembusan angin malam yang menerpa wajahnya hingga membuat rambutnya yang tergerai itu bergerak kesana kemari akibat hembusan angin.
Hingga suara dentingan dari ponsel miliknya mengalihkan pandangannya, ia pun lantas mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang mengganggu waktu malamnya ini.
22.45
0856xxxxxxxx
SvRetha pun mengernyitkan dahinya bingung, siapa sihh?
Tak lama kemudian suara dentingan ponselnya berbunyi lagi dan betapa terkejutnya Retha kali ini, darimana dia dapet no aku?, pikirnya.
22.46
0856xxxxxxxx
RenoDengan cepat ia pun membalas pesan dari kakak kelasnya itu,
22.47
Iyha kak
ReadSetelah melihat pesan yang ia kirim ke kakak kelasnya itu di read, ia pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya, karena kantuk menyerangnya.
---
Sedangkan kini, seorang cowok tengah memandangi room chatnya dengan dia beberapa menit yang lalu, seraya menyunggingkan senyum tipisnya.Holaaa i'm backk😊😍
Setelahh sekian lama gak up nihh maap yakk:(Ada yang kangen gak nihh??
Gak ada ya, hmm yaudah dehh author gak bakalan up lagi:(Hehehee candaa kok✌
Author bakalan up terus pokoknya, walaupun rada lamaa😆
Siapa sihh cowoknya, ada yang bisa tebak gakk??
Pastinya udah pada tau lahh yaaKalau ada typo silahkan komen dibawah yakk gak dilarang pokoknya😊
Vote + komen jangan lupaa yakk karena vomen kalian itu sangat berarti bagi author:(
Pliss banget jangan jadi siderss yaa gaess, hargai jugaa karyaa orang lain okk😉
See you next chapterr😍
Lovee you❤
.
.
.
.
.
.
Nextt apa gak nihh??
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E N O [ REVISI ]
Teen Fiction[ TAHAP REVISI ] DISINI SAYA UMUMKAN BUAT PARA PEMBACA BAHWA CERITA INI TENGAH MELAKUKAN REVISI BESAR - BESARAN, JADI SAYA MOHON MAAF ATAS KETIDAKNYAMANANNYA, KALAU CERITANYA BERANTAKAN. OKE, SEKIAN DARI SAYA, TERIMAKASIH ○ ○...