RENO | 30

205 12 0
                                    

     Pagi hari yang cerah di mansion Pradipta, kini mereka semua tengah melakukan sarapan, hanya dentingan sendok dengan garpu yang berbenturan dengan piring menghiasi suasana sarapan pagi ini.

Setelah beberapa menit, mereka semua pun selesai dengan kegiatan sarapannya, dan bersiap untuk memulai aktivitas mereka masing - masing.

" Malam ini Papa akan mengadakan pesta kecil - kecilan untuk menyambut kedatangan Oma dan Opa " ucap Dani yang memecah keheningan di meja makan itu.

" Apa itu tidak berlebihan Dani? " ucap Wina seraya menatap menantunya itu.

" Tidak mi, ini tidak berlebihan, jadi tolong Mami sama Papi terima ya " ujar Dani tegas tak lupa senyuman manis yang ia tujukan kepada kedua orang tua Almh. Istrinya itu.

" Yasudah, terserah kamu saja, toh kalau kami menolak juga percuma saja " sahut Wira seraya menyeruput kopinya. Dani yang mendengar itu pun terkekeh.

" Eum pa, apa boleh Luna undang teman - teman Luna? " tanya Luna menatap Dani.

" Tentu saja boleh, kamu juga Reno kamu boleh undang teman - teman kamu buat datang ke sini " ujar Dani, Luna yang mendengarnya itu pun bersorak kegirangan, sedangkan Reno  hanya menanggapi dengan muka datarnya.

" Yasudah kalau begitu saya pamit ke kantor dulu pi, mi " ucap Dani seraya menyalami tangan kedua mertuanya.
" Assalamu'alaikum "

" Luna juga berangkat dulu " pamit Luna seraya menyalami tangan Wira dan Wina secara bergantian, " Assalamu'alaikum Oma, Opa, Kak " ucapnya dan langsung berlalu pergi menyusul Dani ke dalam mobil.

" Walaikumsalam " ucap mereka bebarengan.

" Kamu gak berangkat ke sekolah? " tanya Wina pada cucu laki - lakinya itu.

" Bentar Oma, masih pagi " ucap Reno seraya menutup kedua matanya dengan salah satu tangannya.

Wina yang mendengar itu pun hanya geleng - geleng mendengarnya,

" Oh iya, nanti kamu bawa pacar kamu kesini dong, Oma mau ketemu " ucap Wina seraya tersenyum jail.

" Reno gak punya pacar Oma " ucap Reno sambil menegakkan badannya untuk menghadap ke arah Wina.

" Bener? Kalau gak kamu bawa deh gadis yang dulu main ke rumah itu kesini nanti malem " goda Wina yang terus memperhatikan gerak - gerak cucunya itu.

" Gadis? " ucap Reno seraya mengerutkan dahinya berpikir.

" Ihh kamu itu masa lupa sih, itu lho gadis yang katanya Luna dia itu cantik, baik, perhatian, terus juga ramah sama orang lain " ujar Wina sambil mengingat - ingat  ucapan Luna kemarin saat ia menceritakan bahwa kakaknya membawa gadis cantik ke mansion ini waktu itu.

Reno pun mendengus kesal setelah mendengar cerita Oma, " Awas kamu dek " gumam Reno.

" Ajak kesini ya nanti? " bujuk Wina pada cucunya itu.

" Tapi Oma di- " ucapan Reno yang terpotong kala Omanya menyahut perkataannya,

" Gak ada penolakan, atau Oma akan marah sama kamu " ucap Wina seraya memalingkan wajahnya ke arah lain.

" Iya Oma " ucap Reno pasrah, kalau udah ada ancaman begini dari Omanya.

•••

Kini di kelas XI MIPA 3 tepatnya kelas Retha, Deva, serta Dira tengah menunggu guru mapel yang akan mengajar di kelas mereka, hingga tiba - tiba suara milik Kino memecah keheningan mereka,

" Bu Neni izin, kita freeclass cuyy!! " seru Kino selaku ketua kelas dengan suara toanya, mereka yang mendengarnya itu pun langsung bersorak bahagia.

" Kantin kuyy " ajak Deva dan diangguki oleh Dira dan juga Retha.

Mereka pun lantas melangkahkan kakinya keluar kelas untuk menuju ke kantin.

" Kok sepi ya? " tanya Deva entah pada siapa.

Dira yang mendegar itu pun hanya memutar bola matanya malas, punya temen kok gini amat yak - batinnya.

" Lha iya sepi lah Dev, kan ini masih jam KBM " ucap Retha yang langsung pergi dengan Dira ke salah satu bangku di kantin itu, meninggalkan Deva yang menatap mereka dengan cengo.

" Ehh kok gue ditinggal sihh " gerutunya seraya menghentak - hentakkan kakinya kesal dan langsung menyusul keduanya.

" Ce nasgor 2 sama es teh manis 2 yah " ucap Dira pada Ceu Ita yang dibalas dua jempol darinya.

" Lo pesen apa? " tanya Dira seraya menatap Deva yang tengah merajuk itu.

" Bakso sama es jeruk " ucapnya jutek.

" Tambah bakso sama es jeruk ce!! " seru Dira.

" Udah jan jutek gitulah Dev " rayu Retha yang melihat wajah masam milik Deva.

" Iya dah, gak lagi " ucapnya yang langsung menyantap makanan pesanannya setelah berterimakasih pada Ceu Ita.

Mereka pun menyantap makanan pesanannya dengan hening, hingga suara bariton milik seseorang mengalihkan pandangan mereka.

" Pinjem hp lo " ucap seorang cowok yang kini tengah berdiri di samping Retha.

Retha pun mengalihkan pandangannya ke arah samping, dan langsung bertatapan dengan manik mata cowok itu " K-kak Reno " ucapnya gugup.

" Pinjem hp lo " ulang Reno dengan mata yang masih saling tatap satu sama lain.

" Hah? Buat apa kak? " tanya Retha yang masih bingung maksud dari kakak kelasnya itu.

Reno pun berdecak dan langsung mengambil alih hp milik Retha yang berada di meja tanpa persetujuan empunya,

" Eh kak " ucap Retha yang melihat Reno langsung mengambil hp miliknya itu.

Reno pun dengan segera mengetikkan nomor miliknya ke dalam hp milik Retha dan langsung menyimpannya.

Drtt
Drtt

Bunyi hp milik Reno setelah tadi ia memiscalnya nomernya dengan hp milik Retha.

" Nanti gue WA, jam 7 harus udah siap, gue jemput " ucap Reno seraya mengembalikkan hp milik Retha ke tempat semula.

" Lo semua juga dateng ke rumah gue " lanjutnya seraya menatap Dira serta Deva yang berada dihadapannya, dan langsung pergi keluar kantin, meninggalkan rasa penasaran mereka semua.

Tanpa mereka semua sadari sedari tadi, ada seseorang yang kini tengah bersembunyi di balik tembok mendengar perbincangan mereka seraya menyunggingkan senyumannya, bukan senyuman manis melainkan senyuman sinis dengan smirknya.






Holaa gaess update nihh hehe😄
Kuyy lahh buru gercepin

Kalau ada typo boleh langsung komen di bawah yakk gak dilarang kok😊

Jangan lupa vote + komennya juga
Karena vomen kalian sangat berarti bagi author:)

See you next chapter guyss😍
Love you all💚
.
.
.
Next nih?
.
.
.

R E N O [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang