" Eitss, bentar - bentar kita mau kemana buset " ucap Ojip, ya karena emang gak tau tujuan mau kemane, orang langsung diseret - seret ama ni curut atu.
" Kita? Lo aja kali sono yang pergi " ucap Anto seraya bergeser lebih jauh posisinya dari Ojip.
Ojip yang geram itu pun langsung menggeplak kepala Anto, hingga membuat empunya meringis sakit.
" Anjim, kagak ada hubungannya ogeb "
" Bomat "
Krik, krik
" Aelah gabut gue disini " ucap Ojip seraya mendudukan dirinya di trotoar jalan.
" Iya ya kita ngapain disini yee Jip, herman gue juga " sahut Anto yang ikut - ikutan duduk di trotoar.
" Heran elah, herman itu nama tetangga gue noh " koreksi Ojip seraya memutar bola matanya malas, Anto pun hanya nyegir tak jelas seraya mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V.
" Astaghfirullah!! " pekik Anto tiba - tiba yang langsung berdiri dari duduknya hingga membuat Ojip yang sedang melamun itu pun terlonjak ke belakang,
" Apaan sih!! " kesal Ojip, lagi enak - enak ngehaluin mbak Jenny juga, malah ngejengkang ke belakang, kan jatohnya gak estetik.
" Gue lupa!! Tadi gue disuruh ama Bagas buat ngikutin orang!! " ucap Anto ngegas.
" Anjim, jan ngegas napa budeg kuping gue " ujar Ojip seraya memegangi telinganya yang berdengung, ya kali nggak ndengung orang ni curut ngegasnya di kuping gue.
Anto pun langsung menyeret Ojip ke tujuan awalnya, Ojip yang diseret itu pun hanya pasrahlah.
•••
Dilain tempat, kini Reno, Jino serta Bagas tengah menghajar Jevan bersama dengan anak buahnya. Walaupun mereka cuma bertiga dan lawan mereka sekitar 7 orang itu tak jadi masalah, jangan remehkan kekuatan mereka, hanya melawan mereka saja itu hal kecil bagi mereka.
Sebenarnya tujuan awal mereka itu ingin melakukan pembersihan disekitar wilayahnya, tapi
Flashback on :
Kini di markas SAGAR, mereka tengah berkumpul untuk melakukan rutinitas mereka. Pembersihan.
Yupss, mereka melakukan kegiatan ini untuk membantu masyarakat, bukan untuk menyombongkan diri ataupun ditakuti oleh warga, mereka melakukan ini semua ikhlas dari diri mereka dan masyarakat pun setuju serta menerimanya, bahkan kini SAGAR dipandang mereka sebagai geng yang ramah terhadap sekitarnya bukan geng nakal yang bisanya cuma nongkrong atau malak orang.
Pembersihan ini dilakukan setiap hari libur atau weekend, karena biasanya banyak sekali pasangan remaja atau geng lainnya membuat onar dan meresahkan masyarakat.
Kini bagian inti SAGAR yaitu Reno, Bagas, Jino, Anto, dan Ojip tengah melakukan patroli disekitar komplek milik Retha, bukannya mau modus ataupun apalah ya, kan cuma jaga - jaga aja kalau ada.
" Tolong!! Tolong!! " teriakan milik seseorang menghentikan laju motor mereka.
" Lo semua denger ada suara gak? " tanya Bagas.
" Suara apaan Gas? aelah lo mah jan nakutin napa " sahut Ojip seraya memegangi tengkuknya yang merinding itu.
" Diem dahh, dengerin noh kek ada orang minta tolong bukan? " ujar Anto memastikan pendengarannya.
Mereka pun menajamkan pendengarannya untuk memastikan, dan ya memang benar ada seseorang yang meminta tolong.
Dengan gerakan cepat mereka pun langsung melajukan motornya menghampiri suara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E N O [ REVISI ]
Teen Fiction[ TAHAP REVISI ] DISINI SAYA UMUMKAN BUAT PARA PEMBACA BAHWA CERITA INI TENGAH MELAKUKAN REVISI BESAR - BESARAN, JADI SAYA MOHON MAAF ATAS KETIDAKNYAMANANNYA, KALAU CERITANYA BERANTAKAN. OKE, SEKIAN DARI SAYA, TERIMAKASIH ○ ○...