Hening.
Satu kata itulah yang menggambarkan keadaan di dalam mobil. Hanya suara derasnya hujan yang mengguyur jalanan yang terdengar, bahkan kedua insan tersebut hanya diam di sepanjang perjalanan. Hingga Retha yang tersadar ada yang berbeda dalam perjalanan mereka pun akhirnya menanyakannya pada Reno.
" Umm kak, ini kita mau kemana? Soalnya ini bukan jalan ke rumah aku " tanya Retha pada Reno yang tengah fokus menyetir.
Reno yang ditanyai itu pun hanya diam saja dan terus melajukan mobilnya ke sebuah tempat yang jauh dari hiruk pikuk ibukota, Retha yang pertanyaannya tidak dijawab itu pun mendelik kesal seraya melipatkan kedua tangannya ke depan.
Reno pun hanya melirik Retha yang terlihat kesal dengan dirinya itupun hanya menyunggingkan senyum tipisnya.
Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di sebuah tempat yang sepi dan tak berpenghuni, bahkan tempat ini ada disebuah hutan yang jauh dari ibukota.
Retha pun merasa takut dengan kakak kelasnya ini, banyak sekali pikiran - pikiran negatif yang mulai bermunculan dibenaknya. Hingga suara bariton milik Reno membuyarkan lamunannya.
" Turun " ucap Reno pada Retha yang masih diam di tempatnya, sedangkan dia sudah turun dari tadi dan membukakan pintu untuknya.
" K-kakak gak mau b-bunuh aku kan? " tanya Retha pada Reno yabg sedari tadi hanya menatapnya datar dengan perasaan takut.
Reno yang melihat raut wajah Retha yang ketakutan itu pun hanya terkekeh, membuat Retha merinding seketika.
" Aku mau p-pulang " ucap Retha lirih seraya menutupi wajahnya dengan kedua tangan miliknya. Reno pun hanya menautkan kedua alisnya bingung melihat sikap Retha, dia pun menghela nafasnya.
" Gue gak akan bunuh lo " ucap Reno seraya meraih tangan mungil milik Retha.
Retha yang melihat perlakuan Reno kepadanya itu merasa sedikit tenang, dia percaya kakak kelasnya ini tidak akan berbuat macam - macam padanya.
Setelah berhasil membujuk Retha agar turun dari mobil, mereka lantas melanjutkan perjalanannya ke suatu tempat yang tidak Retha ketahui. Sedari tadi itu pun kedua tangan mereka saling bergandengan menyusuri sebuah jalan setapak di tengah hutan.
Beberapa menit berjalan akhirnya mereka sampai disebuah pagar yang memang sengaja ditaruh disitu agar orang - orang tidak masuk. Reno pun lantas membuka pagar tersebut agar mereka bisa masuk dan tak lupa menutupnya kembali. Retha pun hanya mengikuti Reno.
Reno pun mengajak Retha masuk melalui dedaunan rambat yang menutupi tempat itu. Saat pertama kali masuk Retha pun dibuat kagum akan keindahan tempat ini, ada sebuah air terjun serta banyak bunga bertaburan di pinggirnya.
" Wahh indah banget kakk!! " pekik Retha dengan mata berbinarnya menatap keindahan tempat ini.
Reno pun tersenyum kala melihat gadisnya senang. Tunggu gadisnya? Emang udah taken? Entahlah dirinya pun bingung akan perasaannya.
Reno pun lantas duduk disebuah rerumputan hijau yang ada disana seraya memandangi Retha yang tengah memetik beberapa bunga.
Retha pun memetik beberapa macam bunga untuk ia jadikan kenang - kenangan, setelah puas bermain dengan bunga ia pun lantas menghampiri Reno yang tengah tiduran di atas rerumputan.
Reno yang merasa ada yang menghalangi sinar yang menerpa wajahnya itu pun lantas membuka matanya dan mendapati seorang gadis yang tengah menatap ke arahnya dengan senyuman manisnya. Siapapun yang melihat senyuman manis gadis tersebut pasti akan ikut tersenyum. Seperti sekarang ini, dirinya pun serasa tertular akan senyumannya yang membuat dirinya tersenyum senang.
Retha pun duduk disamping Reno yang tengah tiduran menatap langit sore itu,
" Kakak kok tau tempat ini darimana? Padahal tempat ini jauh banget loh dari kota trus dihutan juga " tanya Retha pada Reno seraya memandangi keseluruhan tempat ini. Ternyata di dalam hutan yang serem banget tadi, gak nyangka ada tempat sebagus ini.
" Kesasar " ucap Reno singkat, membuat Retha bingung maksud perkataan Reno. Walaupun tak tau dirinya pun hanya menganggukkan kepalanya.
" Umm kakk, boleh gak kalau aku ajak sahabat - sahabatku kesini? " tanya Retha dengan hati - hati seraya menatap manik mata milik Reno.
" Jangan. Cukup gue dan lo yang tau tempat ini " ucap Reno memalingkan wajahnya ke arah Retha, tepat saat itu mereka berdua bertatapan dalam diam, hingga akhirnya Reno memutuskan tatapannya dari Retha.
" Kenapa kak? " tanya Retha dengan raut sedihnya, padahal dirinya ingin sekali mengajak sahabat - sahabatnya kesini untuk melihatnya.
Reno pun menghela nafasnya dan bangun dari tidurnya, ia pun meraih dagu milik Retha yang tengah menunduk itu dan membalikkannya untuk menghadap ke arahnya.
" Gue gak mau ada orang lain yang tahu tempat ini, dan nantinya bakalan merusak tempat ini. Ngerti? " ucap Reno dengan kalimat panjangnya kepada Retha.
" Gue mohon juga sama lo, jangan pernah pergi dari gue Aretha " lanjut Reno tulus.
Retha yang mendengar kalimat dari mulut Reno itupun membeku ditempatnya, apa maksud perkataannya? Ia pun lantas tersenyum hangat seraya menganggukkan kepalanya.
Reno yang melihat gadisnya tersenyum itupun mengacak - acak rambut Retha dengan gemas, membuat empunya mengerucut sebal.
" Yuk pulang " ajak Reno seraya mengulurkan tangan ke arah Retha, dan disambut dengan senang hati oleh Retha.
Mereka pun memutuskan untuk pulang karena hari sudah mulai gelap. Retha pun sedari tadi tak henti - hentinya tersenyum, entah mengapa perasaannya nyaman sekali apabila di dekat Reno, dan hari ini juga kakak kelasnya itu membawanya ke tempat privasi baginya, entahlah ada apa dengan kakak kelasnya itu dirinya pun tak tau, yang terpenting hari ini dirinya sangat senang dan pastinya akan ia simpan di dalam memori ingatannya selalu.
Holaa gaess update nihh😄
Maap baru bisaa up sekarang hehe😆Kalau ada typo boleh komen di bawah yakk
Jangan lupa vote + komennya😊
Karena vomen kalian sangat berarti bagi author:)See you next chapter😍
Love you all❤
.
.
.
.
.
Next?
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E N O [ REVISI ]
Teen Fiction[ TAHAP REVISI ] DISINI SAYA UMUMKAN BUAT PARA PEMBACA BAHWA CERITA INI TENGAH MELAKUKAN REVISI BESAR - BESARAN, JADI SAYA MOHON MAAF ATAS KETIDAKNYAMANANNYA, KALAU CERITANYA BERANTAKAN. OKE, SEKIAN DARI SAYA, TERIMAKASIH ○ ○...