Hari ini kelas XI MIPA 3 dihebohkan dengan kedatangan murid baru, pindahan dari Amerika katanya.
Bel masuk telah berbunyi, semua siswa maupun siswi di kelas XI MIPA 3 langsung duduk ke tempat mereka masing - masing, menanti wali kelas atau guru piketnya masuk.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya wali kelas mereka datang
" Assalamu'alaikum " sapa Rina selaku wali kelas.
" Wa'alaikumsalam bu " ucap mereka serempak.
" Kali ini ibu mau memberi kabar gembira untuk kalian semua, mau tau gak? " ujar Rina semangat.
" Apaan bu? " sahut Riko selaku ketua kelas.
" Kelas ini akan kedatangan murid baru pindahan dari Amerika " ucap Rina.
" Udah tau bu " sahut semua cewek yang ada di kelas itu dengan serempak.
" Lahh ini kalian udah tau, kenapa tadi Riko nanya ke ibu? " tanya Rina heran dengan tingkah anak muridnya itu.
" Emang saya gak tau bu " ucap Riko sambil memasang ekspresi bingungnya, biasanya kalau ada berita tentang kelas ini pasti ada yang ngasih tau, tapi ini nggak ada yang ngasih tau kan heran.
" Makanya jadi orang itu tu update terus dong "
" Semua orang di kelas ini aja udah tau semua kalii, masak lo yang notabenya ketua kelas sendiri aja gak tau kasihann " timpal Deva seraya tersenyum mengejek pada Riko yang tengah menatapnya.
Ini semua itu udah diatur Deva, semua orang di kelas ini udah tau tentang desas - desus ada murid baru di kelas, tapi pada harus tutup mulut jangan ada yang kasih tau Riko.
Karena apa? Yaa karena Deva balas dendam aja ama tu ketua kelas resee, masak batagor pesenan Deva dimakan, padahal itu batagor terakhir yang ada di kantin dan itu kan makanan kesukaannya Deva, jadi Deva gak rela:(
Riko yang merasa ada yang tidak beres itu pun langsung menatap Deva nyalang, Deva yang merasa ditatap itu pun hanya menjulurkan lidahnya mengejek. Nahh, kan udah ketauan dalangnya.
" Riko, kamu itu jadi ketua kelas harus tau semuanya tentang kelas ini, mengerti? " kata Rina menasihatinya.
" Iyaa bu mengerti " ucap Riko pasrah, awass aja nanti Deva habis lo - batinnya.
" Yasudah, kamu silahkan masuk perkenalkan dirimu " ucap Rina memanggil seseorang yang sudah ada di depan pintu untuk masuk ke dalam kelas.
Seorang cowok berpostur tinggi, kulit putih, hidung mancung, rambut hitam, kacamata minusnya serta iris mata hitam legamnya memasuki kelas dengan santainya.
" Perkenalkan namaku Argo Denta Pratama kalian bisa panggil Argo, aku pindahan dari Amerika, salam kenal " ucapnya seraya tersenyum manis.
" Oke Argo, silahkan kamu duduk disamping Gandi, Gandi angkat tanganmu " ujar Rina mempersilahkan.
Gandi yang merasa namanya di panggil pun lantas mengangkat tangannya, agar Argo dapat mengenalinya.
Argo berjalan ke arah tempat duduk milik Gandi, saat melewati tempat duduk milik Retha, Argo meliriknya sekilas seraya tersenyum.
Retha yang saat itu tengah memperhatikan Argo pun kaget karena dirinya memberi senyum padanya, otomatis ia pun membalas senyuman Argo.
" Sst Ret, tadi Argo senyum ke arah lo? " tanya Dira yang tadi memperhatikan tingkah Argo.
Retha yang dipanggil Dira itu pun menolehkan pandangannya ke belakang, " Entah, Retha balas aja sapa tau emang buat Retha " ucapnya seraya mengedikkan bahu acuh.
" Emang lo kenal sama dia? " tanya Dira sambil memandang intens Argo yang sedang mengeluarkan bukunya.
" Enggak " jawab Retha.
" Hmm yaudah deh " sahutnya, tapi di dalam hatinya ia merasa ada sesuatu yang aneh.
Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya pelajaran pun dimulai, Bu Rina juga sudah pamit untuk kembali ke kantor dan sekarang guru mapel yang menggantinya.
•••
Bel istirahat berbunyi, semua murid berhamburan menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka.
Sama halnya dengan Retha dkk, mereka semua sudah ada di kantin sejak tadi, karena guru mapel yang mengajarnya tadi ada keperluan mendadak jadi harus meninggalkan kelas, kesempatan itupun diambil mereka untuk ke kantin.
Ratu dan Berlin yang notabenya beda kelas dengan mereka pun sekarang sudah ada di kantin, karena kelas mereka jamkos.
" Ehh tadi gue denger ada murid baru ya di kelas kalian? " tanya Ratu sambil melahap baksonya.
" Iyaa pindahan dari Amerika " jawab Retha.
" What Amerika!! Jauh gilee, cewek apa cowok? " tanyanya lagi.
" Cowok " timpal Dira.
" Ganteng gak? "
" Gak "
" Ihh beneran jawabnya " ucap Ratu kesal.
" Lo juga dari tadi nanya tu cowok mulu, sepet gua " sahut Dira sambil mengaduk - aduk makanannya tak selera.
" Kenapa sihh lo, pms ya? " tanya Ratu kepo melihat tingkahnya.
" Gak " jawabnya ketus.
" Woyy lu berdua ngapa ribut mulu sihh, gak tau apa orang lagi makan enak - enak juga " sahut Deva yang sedang memakan batagor kesukaannya dengan lahap.
Retha yang sedari tadi menyimak obrolan mereka pun hanya diam tanpa menyahutinya. Ia memfokuskan pandangannya ke arah Berlin, yang sedari tadi memandang layar hpnya dengan gelisah.
" Ada masalah lin? " tanyanya.
Berlin yang sedang memikirkan sesuatu itu pun tersentak kala Retha menanyainya.
" Ehh enggak Ret " jawab Berlin kikuk.
" Emm gue ke toilet bentar yak " pamitnya yang langsung ngacir pergi dari kantin.
Deva, Dira dan juga Ratu yang sedari tadi asik dengan berantem unfaedahnya itu pun hanya memandang kepergian Berlin dengan cengo, terus mengalihkan pandangan mereka ke arah Retha mengisyaratkan pertanyaan " ada apa? "
" Gak tau " jawabnya acuh sambil terus memakan roti coklat kesukaannya.
•••
Tanpa disadarinya, sedari tadi Argo memperhatikan setiap gerak - gerik yang dilakukan mereka, terutama Retha dari sudut kantin seraya menampilkan smirknya.
Holaa gaess update nihh😊
Mogaa sukaa ama ceritanyaaKalau ada typo komen aja gak dilarang
Jangan lupa vote + komen
Vomen kalian sangat berarti bagi author:)Pencet juga tombol bintang di sebelah kiri bawah yaa
See you next chapter😍
Lovee youu💚
KAMU SEDANG MEMBACA
R E N O [ REVISI ]
Teen Fiction[ TAHAP REVISI ] DISINI SAYA UMUMKAN BUAT PARA PEMBACA BAHWA CERITA INI TENGAH MELAKUKAN REVISI BESAR - BESARAN, JADI SAYA MOHON MAAF ATAS KETIDAKNYAMANANNYA, KALAU CERITANYA BERANTAKAN. OKE, SEKIAN DARI SAYA, TERIMAKASIH ○ ○...