15. Kedai Ramen

638 99 39
                                    

.
..
...
..
.

"Kau mau berenang apa terjun payung, HA?!"

"B-berenng, senpai!"

"Perbaiki gayamu!"

"B-baik, senpai!"

"Kau juga, kau renang gaya apa, HA? Gaya capung? Naga? Kucing? Atau apa, HAAA?"

"G-gaya bebas, senpai!"

"Sialan kau!"

"Hiiii...!!!"

"Aght..... Aku ingin menghajar orang! Siapa diantara kalian yang ingin ku hajar? Maju! Mumpung gratis! Ayo, maju!"

'Hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.....!!!!!'

Makoto, Rin, Haru, dan Nagisa hanya mampu melihat dari dekat ketua club mereka yang terlihat seperti orang PMS. Sedari pagi sampai sore ini wajah Sasuke tidak ada bagus-bagusnya. Mood laki-laki itu juga tak jauh beda, bahkan sangat parah. Lalat saja yang tak sengaja lewat di depannya juga kena amukan laki-laki ganteng bergaya rambut pantat ayam tersebut.

"Sasuke kenapa sih?"

Celetuk Rin.

"Datang bulan, mungkin?"

Jawab Haru dengan entengnya.

Jawaban Haru sontak membuat ketiga rekannya menahan tawa. Mereka hanya tidak ingin menambah kemarahan Sasuke saja.

"Sebenarnya apa yang terjadi saat aku absen dari club kemarin, Makoto-kun?"

Nagisa bertanya.

Jelas saja laki-laki bertubuh kecil itu kebingungan. Pasalnya, saat kejadian naas yang menimpa Sasuke kemarin, Nagisa absen dari club karena ada acara keluarga.

Ketika Nagisa datang ke club, dia benar-benar terkejut melihat ketuanya yang nesu-nesu terus. Ini salah, itu salah. Teman-teman seangkatan dengannya dan tentunya para kouhai yang menjadi sasaran amukan sang ketua. Nagisa tidak mengerti, sepertinya mood sang ketua benar-benar buruk hari ini.

"Ini ada hubungannya dengan Hinata-chan, Nagisa."

"Hinata-chan?"

"Itu lho, satu-satunya gadis yang sekolah disini."

"Oh, aku ingat. Lalu, apa hubungannya kemarahan Sasuke dengan Hyuga-san?"

"Sebenarnya….. Bla... Blaa... Blaaa... Blaaaa... Blaaaaa...."

Makoto menjelaskan dengan seksama. Tak ayal, baik Rin dan Haru semakin kuat menahan tawa karena mengingat kejadian luar biasa yang mereka lihat kemarin. Sedangkan Nagisa, laki-laki itu melongo selebar-lebarnya.

"Waaawww... Aku tidak menyangka ternyata Hyuga-san sangat berani menjatuhkan harga diri Sasuke!"

Ucap Nagisa spontan.

"Huuusssttt... Jangan keras-keras! Bisa gawat jika Sasuke sampai dengar."

Makoto memperingati.

"A-pa-nya ya-ng ga-wa-t, Ma-ko-to-ku-n???"

Nah,,, saat-saat seperti inilah yang membuat bulu kuduk Makoto selalu berdiri. Laki-laki itu tertawa canggung seraya menggaruk lengannya yang tidak gatal.

"T-tidak ada apa-apa kok, Sasuke. Nah, silahkan lanjutkan marah-marahnya ya. Hehehe....."

"HN!"

That GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang