13. Pembelaan

584 101 54
                                    

.
..
...
..
.

Flashback...

"A-APA!"

Hiashi telah menduganya.

"Otou-san, sekolah milik paman Hashirama itu sekolah khusus laki-laki. Bagaimana Hinata bisa masuk ke sana? Apa Hinata menyamar? Atau adikku yang kawai itu berubah gendernya? Penampilannya? Berubah semuanya? TIDAAAAAKKKKK.... "

Hiashi menghela napas lelah. Neji dan seluruh celotehannya sama sekali tidak masuk akal jika itu menyangkut tentang Hinata. Neji dengan segala kasih sayang berlebih pada adiknya memang merepotkan.

"Tenanglah, Neji."

"Bagaimana aku bisa tenang, otou-san! Hinata, adikku yang paling berharga berada di kandang singa. Sendirian, kedinginan, kebingungan, tidak aman. Apa yang otou-san pikirkan sehingga rela menyekolahkan Hinata disana?"

Hiashi kembali menghela napas lelah. Laki-laki berusia setengah abad itu menyenderkan punggungnya pada sofa sebelum menjawab pertanyaan Neji.

"Yang otou-san pikirkan asal Hinata tidak masalah, otou-san juga tidak keberatan. Lagi pula, Hinata bukanlah gadis manja. Hinata juga tidak seperti gadis-gadis lainnya, dia berbeda. Bukankah kau tahu itu dengan jelas?"

"Otou-san benar. Tapi, sebagai seorang kakak aku patut merasa khawatir. Kami-sama... Adikku dalam bahaya!"

"Neji, di sekolahan pamanmu itu kini telah berganti menjadi sekolahan umum, bukan lagi sekolah khusus laki-laki. Kau tak perlu sekhawatir itu."

"Meski begitu aku tetap merasa khawatir, otou-san. Aku akan memastikan sendiri apakah adikku aman atau tidak disana."

"Neji, tunggu!"

Panggilan Hiashi tak diindahkan oleh Neji. Laki-laki bersurai coklat panjang itu menghilang dengan cepat dari hadapan Hiashi.

Lagi-lagi Hiashi menghela napas kasar.

"Dasar protektif. Dia pasti akan mengamuk setelah tahu Hinata menjadi siswi tercantik di sana. Haaahhh..."

Flasback end...

.
..
...
..
.

"Neji-nii, turunkan aku! Aku bukan karung dan aku bisa jalan sendiri!"

"Tidak, tidak, tidak! Nii-chan tidak akan menurunkanmu sebelum sampai rumah. Di sini berbahaya, Hinata sayang. Kau akan pindah sekolah mulai besok!"

Cerocos Neji.

"A-APAAA!"

"Ish! Jangan teriak di telinga nii-chan!"

"Maaf, Neji-nii. Tapi, kenapa harus pindah sekolah? Aku sudah terlanjur nyaman disini, Neji-nii."

"Pindah pokoknya pindah. Tidak ada penolakan!"

Selagi Neji dan Hinata membuat dunia mereka sendiri, banyak pasang mata yang melihat mereka dengan pandangan berbeda-beda.

"Kehebohan apa lagi ini?"

"Sepertinya penculikan."

"Hmmm... Kok aku kurang yakin ya. Mau di tolong?"

"Tidak. Aura si penculik itu mengerikan."

Sepanjang perjalan menuju keluar gerbang, tidak ada satupun siswa yang berani menegur Neji dengan aura yang mengintimidasi. Hanya kasak-kusuk yang menemani ke dua saudara bermarga Hyuga tersebut hingga menghilang di depan gerbang sekolah.

That GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang