.
..
...
..
."LIHAT APA KALIAN, HA?"
Suara teriakan tajam itu membuat para murid tersentak. Tanpa menunggu bentakan lainnya, mereka segera membubarkan diri. Melanjutkan kegiatan mereka yang tertunda sementara.
Tobirama memicing. Wajahnya yang keras dan tak terlihat ramah semakin menyeramkan saat laki-laki itu marah. Manik crimsonnya memandang tajam Hinata. Gadis mungil yang tak sampai dagunya itu menunduk dalam. Tobirama bisa melihat telinga gadis itu merah sempurna.
"Kau ikut aku, Hyuga!"
Hinata mengangguk patah-patah.
Gadis itu berjalan dibelakang Tobirama. Mereka berdua meninggalkan sosok Kiba dan Shino yang masih mencerna keadaan.
.
..
...
..
.Braaak!
Bunyi keras pintu yang dibuka kasar menyentak Hashirama. Laki-laki bersirai panjang itu mendengus.
"Sudah kubilang berapa kali, Tobi? Buka pintu ruang kepala sekolah dengan sopan!"
"Kau benar-benar kurang ajar, kak!"
Tak mengindahkan ucapan Hashirama, laki-laki bersurai putih keperakan itu melangkah mendekat dengan Hinata dibelakangnya.
"Bicara yang sopan dengan kakakmu!"
"Tidak. Jika kelakuanmu masih saja menyusahkan, baka-aniki."
"Apa maksudmu? Aku tidak menyusahkan siapapun, Tobirama."
Decihan keluar keras dari bibir Tobirama. Laki-laki itu menarik pergelangan tangan Hinata hingga gadis itu tersentak dan berdiri di depannya, diantara kepala sekolah dan wakilnya.
"Lho, Hinata-chan?"
"H-hai', selamat si-siang, sensei."
"Kenapa kau ada disini? Dan kenapa ada jas yang menggantung dipinggangmu?"
Tobirama dengan senang hati menjawab.
"Itu jas milikku untuk melindunginya dari mata kurang ajar murid laki-laki."
Jelas sekali Tobirama masih kesal.
"Benarkah? Aku kini yakin seratus persen jika semua murid laki-laki kebanggaanku disini normal semua. Hahaha..."
Hinata diam seribu bahasa. Gadis itu merasa ada yang salah dengan sang kepala sekolah.
Wajah garang Tobirama semakin keruh mendengar penuturan absurd sang kakak. Tobirama ingin memberi tahu kakaknya bahwa apa yang kakaknya lakukan terhadapa Hinata berbahaya, laki-laki itu ingin kakaknya sadar dan meminta maaf. Dia juga ingin kakaknya segera memberikan Hinata ukuran seragam yang biasanya gadis itu kenakan.
"Kak, bukan itu yang akan kita bahas!"
"Lho, lalu?"
"Aku tahu kau yang memberikan gadis Hyuga ini seragam kekurangan bahan itu."
"Enak saja. Itu seragam yang biasanya digunakan untuk pelajar perempuan jaman sekarang, Tobi. Jangan menjelek-jelekkannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
That Girl
FanfictionTeiko Senior High School merupakan sekolah unggulan yang menciptakan banyak lulusan menakjubkan. Bukan hanya bidang akademiknya saja, melainkan dalam bidang apa saja. Bertahun-tahun sistem didalam sekolah terebut dijalankan dengan baik, akan tetapi...