19. Beberapa Pelukan

503 87 90
                                    

.
..
...
..
.

Ketika jam istirahat tiba, Kiba segera bergegas keluar kelas menuju ruang kesehatan. Laki-laki manis dengan gigi taring itu bermaksud melihat kondisi Hinata yang katanya pingsan ketika menuju kamar mandi.

Beberapa saat lalu, ada anak kelas satu dari ruang lain yang meminta izin kepada Kakashi perihal absennya Hinata. Tak ayal, hal tersebut membuat Kiba khawatir.

Laki-laki yang memiliki surai coklat itu berlari kencang hingga berakhir menabrak Daiki dan Taiga. Mereka bertiga jatuh bersamaan dan merintih bersamaan pula.

"Huwaaa... Maaf senpai. Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak sengaja menabrak kalian." Kiba meminta maaf dengan kalap. Pasalnya, wajah senpai di depannya terlihat galak.

Daiki dan Taiga mendengus kasar. Mereka kesal karena terjatuh dengan tidak elit. Terutama Daiki, laki-laki itu terlihat kesal sekali. Sedari pagi tadi memang laki-laki berkulit eksotis itu moodnya sedang buruk.

"Hn. Apa kau dikejar iblis hingga larimu terbirit-birit seperti itu, ha!?" Ucap Daiki dengan nada galak.

"T-tidak senpai. Aku tidak dikejar iblis. Aku tengah terburu-buru menuju ruang kesehatan karena sahabatku pingsan." Jawab Kiba takut-takut.

"Tetap saja tingkahmu itu menjengkelkan."

"Maaf senpai. Sekali lagi aku minta maaf!"

"Sudahlah. Dia juga tidak sengaja, lagi pula dia juga sudah minta maaf." Kata Taiga.

"Terserah. Sana pergi!" Usir Daiki.

"T-terimakasih, senpai."

Kiba kembali berlari tunggang langgang menuju ruang kesehatan. Sebelum menuju kesana, dia terlebih dulu memberi Shino kabar dan setelahnya kedua sahabat itu berlari menuju ruang kesehatan bersama.

.
..
...
..
.

Sraaak!

"Seicchin!"

"Atsushi, ada apa?"

Seijuro menutup kembali pintu ruang kesehatan dan berjalan menuju tempat Atsushi. Di belakangnya ada Shintaro yang mengikuti. Shintaro baru saja memanggil Seijuro dan mengatakan ada hal penting yang harus mereka bicarakan di ruang kesehatan.

Manik rubi Seijuro mengedar, salah satu ranjang di ruang kesehatan itu terisi oleh Nagisa yang menyapa kedatangannya dengan riang lalu di sebelahnya ada tirai putih yang dibentangkan sebagai pembatas setiap ranjang di ruangan tersebut.

Seijuro berhenti tepat di depan Atsushi dan mengulangi pertanyaannya.

"Ini berhubungan dengan Haizacchin." Atsushi berkata.

Dahi Seijuro mengernyit.

"Ada apa lagi?"

"Aku tidak sengaja melihatnya berbuat tidak baik pada Hyucchin."

"Jelaskan secara terperinci, Atsushi." Perintah Seijuro.

"Aku tidak sepenuhnya tahu apa yang Haizacchin lakukan pada Hyucchin. Tapi, dari jauh aku melihat Haizacchin memeluk Hyucchin. Sedangkan Hyucchin sendiri memberontak. Haizacchin memeluk Hyucchin dengan paksa. Saat mendekat, aku mendengar Hyucchin berteriak jika Haizacchin menyakitinya. Hanya itu yang aku tahu." Jelas Atsushi.

That GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang