.
..
...
..
.Seminggu telah berlalu semenjak Haizaki mendapatkan sanksi tegas dari Seijuro selaku ketua osis, dan selama itu pula keseharian Hinata di sekolah aman tanpa gangguan. Setidaknya, Hinata dapat menghela napas ringan. Sosok Haizaki telah memberikan kengerian tersendiri baginya. Sosok itu tidak mudah ditebak tingkahnya dalam menjahili Hinata sehingga membuat gadis itu harus waspada.
"Kak, kenapa kau tidak turun tangan sendiri dalam menegur kelakuan Haizaki?" Tanya Tobirama.
Saat ini, Tobirama tengah berada di ruang kepala sekolah. Laki-laki tampan bersurai perak itu baru saja selesai membahas masalah ujian sekolah yang sebentar lagi akan dilaksanakan.
"Aku akan turun tangan ketika anak itu bertindak berlebihan kepada Hinata-chan. Saat ini cukup Akashi saja yang bertindak." Jawab Hashirama.
"Aku tidak mengerti, kenapa kakak masih saja mempertahankan anak itu?" Tobirama mendengus.
Hashirama yang sebelumnya membaca beberapa lembar laporan dari para guru pun mendongak guna melihat adiknya yang bermuka masam. Hashirama meletakkan lembaran kertas tersebut dan sepenuhnya menaruh atensi pada Tobirama.
"Aku hanya mencoba memperbaiki sifat buruknya saja. Dulu anak itu tidak seperti ini, mungkin pergaulan dari luar yang membuatnya menjadi siswa pemberontak dan bermasalah."
"Kalau begitu kakak harus bicara dengan anak itu. Kakak harus tegas! Apa aku saja yang melakukannya?"
"Tidak tidak tidak. Jika kau yang melakukannya aku tidak bisa menjamin kau akan berlaku baik pada anak itu." Tolak Hashirama.
"Kakak sendiri bertindak lambat. Kabar yang ku dengar jika Haizaki selalu mengganggu Hyuga sudah lama, kau pasti mendengarnya juga kan?"
"Tentu saja. Aku sudah memprediksi jika ada beberapa anak yang mungkin akan mengganggu Hinata-chan karena statusnya sebagai satu-satunya siswi disini. Hinata-chan harus bisa melawan dan menghadapi masalah remaja seperti ini. Maka dari itu, aku membiarkan Haizaki bertingkah selama itu tidak membuat Hinata-chan dalam bahaya." Kata Hashirama panjang lebar.
Tobirama mendengus kasar. Sifat kakaknya yang pemaaf dan keras kepala memang menyebalkan.
"Jika Haizaki bertindak lebih berbahaya maka dia harus dikeluarkan." Kata Tobirama tegas.
"Aku akan mempertimbangkannya."
.
..
...
..
.Kiba dan Shino mendengus kasar. Ke dua sahabat beda sifat dan sama perasaan itu menatap jengkel makhluk merah, kuning, hijau, ungu, dan hitam di depannya. Mereka berdua tengah menikmati istirahat nyaman di bawah pohon rindang di sekolah sambil menikmati bekal upnormal yang dibawakan Hinata untuk dimakan bersama-sama. Tapi, entah darimana asalnya dan bagaimana caranya kelima makhluk bak pelangi datang mengerubungi mereka. Kelimanya juga dengan seenak jidat duduk dan ikut makan bersama mereka. Kiba dan Shino pantas merasa terganggu dan terbebani lahir batin lantaran jatah makan mereka akan berkurang.
Hinata sendiri si pembuat dan pembawa bekal tidak merasa keberatan. Semakin banyak orang akan semakin menyenangkan. Bagi Hinata, jika bekalnya disukai banyak orang maka masakannya enak sehingga membuat Hinata merasa senang dan bisa menyombongkan diri di dalam hati. Jarang-jarang kan dia bisa menyombongkan diri di depan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Girl
FanfictionTeiko Senior High School merupakan sekolah unggulan yang menciptakan banyak lulusan menakjubkan. Bukan hanya bidang akademiknya saja, melainkan dalam bidang apa saja. Bertahun-tahun sistem didalam sekolah terebut dijalankan dengan baik, akan tetapi...