Pantulan cahaya bulan
terang terpancar di atas kopi,
dia merenung dan memikirkan
bulan yang jauh
bisa ada dihujung jemarinya.
kopi semakin dingin,
dia meneguk dengan tenang,
bayangan bulan telah hilang
dalam kopi yang kehabisan.
Seketika dia mendongak ke langit,
terlihat bulan masih terang,
bulan berbisik,
"Inikan pula Tuhan,
Yang Maha Mengasihi,
Maha Menyayangi",
dia pulang dengan senyuman.
YOU ARE READING
Kopi Lelaki Semalam Dan Pujukan Bulan
PoetryDia hanya sendiri, melukis bulan diatas kopi.