Chapter 16

22.1K 1K 6
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak dengan cara vote and comment

.

.

.

     Kini Lesya menuju rumahnya, ia sangat khawatir kepada Audry yang kondisinya buruk yang akan melakukan hal-hal yang aneh, tapi ia tepis fikiran tersebut. Segera ia tepikan mobilnya ke garasi dan segera masuk ke rumahnya. Saat masuk ke dalam rumahnya Lesya sangat terkejut ketika Gina memeluknya dan menangis sesegukan.

    "Gue... hiks... malu Les."

    Lesya mengajak Gina untuk duduk di kursi. "Lo yang tenang."

    "Gue... ngerasa salah sama Audry Les." ucap Gina yang menangis.

    "Seharusnya gue tolak penawaran Aldino, seharusnya gue balik sama lo Les, gue ngerasa gue kayak jadi perebut pacar orang Les, gue gak enakan sama Audry Les, gue nyesel." Lesya menatap Audry yang terus mengguncang pundak Lesya.

    "Gak perlu disesali, udah terjadikan?" tanya Lesya.

    "Gue minta maaf Les, gue udah malu-maluin lo."

    "Audry udah cerita semuanya ke gue, dia cuman kecewa sama lo karena lo nerima ajakan Aldino." ucap Lesya.

    "Gue harus gimana Les?" tanya Gina ke Lesya.

    "Tanya aja sama hati lo sendiri." ujar Lesya dengan cuek.

    "Gue mau minta maaf sama Audry." ucap Gina.

    "Jangan sekarang, dia masih butuh ketenangan, maaf Gin gue gak berpihak sama siapa-siapa, karena yang salah di masalah ini si Aldino sama lo." ucap Lesya, Audry semakin bersalah ia menunduk ia tak berani menatap Lesya.

    "Gue tau lo di malu-maluin kan sama Audry? Dia malu-maluin lo karena dia cemburu Gin, dia berhak cemburu karena Aldino masih jadi pacarnya Audry," ucap Lesya yang menjelaskan.

    "Iya Les, gue terima kok Audry malu-maluin gue." Gina masih menunduk setia dengan posisinya.

    "Maaf gue harus ngomong ini, seharusnya lo tau perasaan cewek kayak gimana Gin, lo cewek dan Audry cewek kan? Seharusnya lo tolak ajakan si Aldino dan si Aldino juga seharusnya gak ngajak lo pulbar saat statusnya masih jelas berpacaran dengan Audry, apa yang gue takutkan terjadi juga kan, udah jangan disesali, lo anggap ini sebagai pelajaran." ujar Lesya yang bangkit dari duduknya menuju kamarnya, ia sengaja meninggalkan Gina.

   Gina menangis menyesali perbuatannya, ia benci pada dirinya sendiri.

   Sedangkan Lesya langsung tertidur setelah bersih-bersih. Dan menenangkan pikirannya telebih dahulu karena ia terus berfikir tentang keadaan Audry sekarang.

   ~ ~ ~

    Lesya keluar dari kamarnya dengan seragam batik yang pas dengan tubuhnya, ia sudah rapi segera ia masuk ke kamar Gina.

    "Gina," panggil Lesya.

    "Eh Lesya."

   "Lah lo gak sekolah?" tanya Lesya yang duduk di samping ranjang Gina.

    Lesya melihat Gina yang sangat pucat, segera ia mengambil obat dan memberikannya ke Gina. "Lo minum obatnya, gue mau keluar buat sarapan dan ini lo makan dulu baru minum obatnya." Gina hanya mengangguk mendapat perlakuan Lesya yang begitu peduli padanya

   Lesya keluar dari kamar Gina dan menuju ruang makan, segera Lesya memasukan rotinya ke dalam mulutnya dan setelah itu ia masuk kembali ke kamar Gina.

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang