Chapter 24

18.1K 918 19
                                    


Gimana ceritanya? Author bakal jamin kalian makin nagih deh pokoknya.

Follow akun author yah biar gak ketinggalan info ok! Nanti kalian akan tahu kapan UP.

Siapa yang mau gabung di grup Lesya? Kalian bisa kepoi akun wp author lewat linknya dan kalian juga bisa chat lewat IG @kusnimah_kth.

.

.

.

    Semenjak kematian Audry, Lesya terus melamun ia masih belum ikhlas di tanggalkan oleh Audry, tetapi satu sekolah belum mengetahui kabar Audry yang sudah meninggal dunia. Gina dan Via merasa aneh dengan sikap Lesya yang akhir-akhir ini, sudah satu hari Lesya tak berbicara kepada siapa pun. Rayhan dkk pun bingung kepada Lesya yang terus melamun.

   "Hiks... hiks... Dry gue kangen sama lo, sebenarnya waktu itu gue mau ngajak lo ke puncak! Tapi saat gue ketemu sama lo, kedaan lo aja ga memungkinkan." ujar Lesya menangis.

Tok... Tok... Tok

   "Les, lo sekolah gak?!" teriak Gina di balik pintunya.

   Lesya keluar dari kamarnya, ia berlalu begitu saja dari hadapan Gina. Lesya menuruni anak tangga dengan sisa tenaganya yang terkuras habis untuk menangis.

   "Pagi Lesya." ujar Via.

   "...." Lesya hanya menganggukan kepalanya tanpa menjawab sapaan hangat dari Via.

   Via dan Gina marasa aneh dengan sikap Lesya dari kemarin hingga sekarang yang sangat pendiam.

   "Lo kenapa, Les?" tanya Gina yang baru saja  duduk di meja.

   "...." Lesya menggelengkan kepalanya, ia meletakan kunci mobil lamborgininya di depan Via.

    Via menatap Gina, tetapi Gina mengendikkan bahunya, sedangkan Lesya berjalan keluar rumahnya ia akan berangkat sekolah sendiri. Akhir-akhir ini ia sering menyendiri dan suka tantang tema sepi.

* * *

   Lesya memasuki ruang kelasnya.

   "Lesya!" sapa Gilang yang menyambut kedatangan Lesya.

   Lesya hanya berlalu tanpa menoleh ke Gilang sedikit pun, membuat Gilang bingung. Lesya menidurkan kepalanya di maja dan menangis, ia ingin sekali bercerita banyak ke Audry, tetapi Tuhan telah memanggil Audry secepat itu.

   "Lesya." panggil Gina yang menepuk pundak Lesya.

   Tidak ada respon sedikit pun dari Lesya.

   "Lesya kenapa sih? Dari kemarin loh." ujar Gina.

   "Mungkin dia tidur Gin, udah lo sabar aja Lesya akan baik-baik aja kok." ujar Via yang tersenyum ke Gina.

* * *

   Semua siswa-siswi berkumpulan di depan lapangan, semua siswa bingung dengan Lesya yang tiba-tiba mengumpulkan seluruh siswa/i dan memasang layar proyektor. Di situ terlihat Lesya yang tengah memasukan flashdisk nya dan Rayhan dkk yang menatap Lesya bingung.

   Lesya meneteskan air matanya, membuat seluruh siswa/i terheran-heran.

   "Gue mohon kalian simak baik-baik." ujar Lesya yang memulai vidionya.

   Seluruh siswa/i kaget dengan vidio yang di putarkan oleh Lesya, seorang perempuan yang tak berambut terkapar lemas di ranjang rumah sakit dengan bantuan alat rumah sakit, seorang perempuan yang tengah menangis dan kemudian tersenyum. Lesya melihat wajah ekspresi Aldino yang benar-benar terkejut.

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang