Chapter 85

13.1K 627 53
                                    


  Ada yang kangen dengan Lesya? Rayhan? Author?

Jangan lupa vote dan comment ok.

   Happy reading my readers !!!

.

.

.

  Langkahnya penuh beribawa ia masuk begitu saja di dalam perusahaan, tapi langkahnya berhenti ketika security mendatanginya.

   "Maaf Pak, Bapak dilarang datang kesini." Andri terkejut ada apa dengan security nya yang melarangnya untuk memasuki perusahaan padahal perusahaannya adalah miliknya.

   "Apa-apaan kamu, hah? Saya bisa pecat kamu sekarang juga." tukas Andri yang tak suka dengan perlakuan security.

    "Bapak bukan lagi atasan kami." serunya.

   "Apa yang kamu katakan? Persetan, saya yang mempunyai perusahaan ini? Lantas kenapa kamu melarang saya."

   "Saya yang menyuruh Om untuk tidak menginjakkan kakinya di perusahaan milik Om sendiri." timpal Lesya yang berada di belakang Andri.

   "Kamu boleh kembali dan bekerja seperti biasanya!" suruh Lesya yang diangguki oleh security tersebut.

   "Saya pemilik dari perusahaan ini, apa hak kamu melarang saya memasuki perusahaan ini?" seru Andri yang tak habis dengan anak muda ini didepannya.

    "Biar saya jelas kan, sekarang perusahaan ini  bukan milik Om lagi, jadi silahkan pergi dari perusahaan saya. Om tau kan caranya pulang atau kembali dari perusahaan ini?"

Plak...

   Lesya mengusap pipi kanannya yang barusaja ditampar oleh pria didepannya, pria yang sangat menjijikan di hidup Lesya.

   "Saya pemilik perusahaan ini bocah, kamulah yang harus pergi dari perusahaan saya!" Lesya tersenyum ketika mendapat tolakan dari Andri.

    Lesya mengambil laptop dan berkasnya dan memberikannya pada Andri.

   "Coba anda baca baik-baik!" seru Lesya yang disertai dengan gaya mengejek.

   "Kamu pencuri!" teriak tepat di depan wajah Lesya.

   "Saya bukan pencuri tapi memblok semua data perusahaan anda dan mengatas namakannya dengan nama saya. Hahaha...." timpal Lesya dengan senyum liciknya, kemudian gadis itu tertawa sumbang.

    "Saya tidak akan membiarkan ini semua," seru Andri yang hilang kendali.

   "Silahkan anda pergi." usir Lesya.

   "Apa perlu saya panggil security?" lanjut Lesya.

   Andri pergi begitu saja dengan perasaan dongkol ia akan pulang ke rumah terlebih dahulu dan dengan cepat mobilnya melaju dengan cepat membelah keramain di jalan perkotaan.

   Ia tercengan ketika keluar dari mobil mendapatkan tiga orang yang berada di rumahnya dan lebih terkejutnya lagi ketika mendapatkan papan yang bertuliskan 'RUMAH INI DI JUAL, HARAP HUB. XXXXXXX' dan tertempel didepan gerbang rumah mewahnya, ia melangkahkan kakinya dan bertanya adapakah sebenarnya.

   "Rumah saya tidak dijual? Siapa yang telah menjual rumah saya? Hah!" tanya Andri dengan menggebu-gebu karena sudah kesal pasal perusahaa yang direbut oleh Lesya dan ditambah dengan hal ini.

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang