Ayo guys jangan lupa VOTE dan COMMENT.
.
.
"Kenapa lo gak bilang Les, kalo Audry lagi di Rumah Sakit," ujar Aldino yang menangis.
"Lo tanya kenapa? Hahaha... masih ada juga orang kayak lo." ujar Lesya yang tersenyum miring.
Lesya sedang berjalan keluar untuk pulang, tapi Aldino menghadangnya.
"Gue telepon lo? Apa lo angkat? Okay lo angkat telepon gue satu kali, tapi apa lo tanya kenapa gue nelepon lo? Lo malah langsung mutus sambungannya kan? Dan gue VC lo juga, lo mungkin ingin menolak panggilan vidionya kan? Tapi lo salah pencet?" tanya Lesya yang sudah muak dengan orang yang di hadapannya.
"Gue pikir lo berubah setelah kejadian yang kemarin, tapi apa? Lo malah bikin kecewa Audry lagi." Aldino benar-benar terpuruk mendengarkan setiap kata-kata yang dilontarkan oleh Lesya.
"Lo buka vidio yang di handycam yang di kotak itu." ujar Lesya.
"Please Les, gue mau minta maaf sama Audry gue nyesel."
"Audry udah meninggal Aldino, lo terlambat." ujar Lesya.
"Please lo antar gue ke pemakaman Audry, please Lesya gue mohon." seru Aldino yang tatapannya begitu sendu.
"Ok." akhirnya Lesya mengiyakan permohonan Aldino.
Aldino dan Lesya berjalan beriringan dan segera memasuki mobil milik Aldino yang terpakir di sebelah mobil Rayhan.
* * *
Aldino duduk di sebelah makam Audry ia menangis dan menutup wajahnya, Lesya baru kali ini melihat cowok playboy yang menangis karena salah satu wanita.
"Gue minta maaf Audry, gue nyesel hiks... hiks kenapa lo gak bilang aja waktu itu, gue nyesel... arghhh." racau Aldino yang sedikit berteriak.
"Lo bener Dry kalo gue bukan pacar yang baik buat lo, gue cowok yang bisanya nyakitin hati cewek doang." ujar Aldino.
Lesya hanya diam, fikirannya terlintas dengan kejadian terakhir ia bersama Audry, Lesya memejamkan matanya dan meneteskan air matanya, rasanya berat sekali.
"Rasanya berat banget gue di tinggalin Audry, padahal Audry dulu sering ikut bully gue, tapi semenjak gue kenal dia saat kejadian lo jalan sama Gina, gue beruntung bisa kenal Audry, menurut gue dia cewek yang kuat, buktinya dia bertahan walau lo terus sakitin dia, dari situ gue kenal banget dia, mulai dari curhatan, cerita-cerita Audry, lo tau Audry ngomong apa aja sama gue? Dia selalu curhat tentang lo ke gue Al ,dia nangis-nangis ke gue, gue pikir dia cuman ngebebanin lo doang, tapi waktu kemarin-kemarin gue tau, kalo dia juga nanggung beban yang lebih berat lagi...." Lesya terus saja bercerita membuat Aldino diam dan mendengarkannya, Lesya menghela nafasnya, rasanya tak kuat untuk berbicara mengenai Audry.
"Dia jarang ke sekolah karena dia sering chek up, apa lo tau itu? Apa lo nemenin dia, Al? Apa lo pengen tau kehidupan Audry saat itu? Yang lo urusin hanya cewek selain Audry kan? Walau gue baru kenal dekat sama dia, gue ngerasa dia benar-benar sayang banget sama gue sebagai sahabat dan lo seharusnya beruntung di cintai oleh Audry, cewek yang kuat." air mata terus berjatuhan yang keluar dari mata beningn milik Lesya.
Aldino benar-benar terpuruk dan terpukul saat mendengarkan penuturan dari Lesya, membuatnya sakit hati yang begitu mendalam. Ia sadar sekarang bahwa penyesalan akan datang di akhir. Lesya memberikan sebuah surat yang terbungkus oleh amplop merah hati, Aldino menanggapinya dan membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lesya Story (END)
Teen Fiction[ HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] Lesya, dia adalah toko utama di cerita yang memiliki sikap antagonis. #Rank 1 Lesya (30/5/2020) #Rank 1 kejutan #Rank 1 Sia-sia (30/5/2020) #Rank 2 Rayhan